Minggu, 15 Juli 2012

Why I # 7

Lalu yoo kyung yang masih belum sadar ia dimana , lalu ia melihat nama jalan tersebut .
"Jalan Sejongro" Kata yoo kyung
"sepertinya aku pernah dengar ,kapan yha ??? " kata yoo kyung
Tiba-tiba sekilas ia melihat jung soo , lalu ia langsung keluar pintu tetapi jung soo menghilang . Lalu ia ingat ini tempat meninggalnya jung soo
"Kenapa kau membawaku kesini ?" tanya yoo kyung
"ehem...ehem..... sebenarnya tujuanku membawa kau kesini adalah....." perkataan siwon tersendat karena bunyi hp yoo kyung

Yoo kyung pun mengambil hp dari tasnya , tapi tangan yoo kyung langsung dipegang siwon
"Tolong , jangan angkat telepon itu dulu , please yoo kyung ssi " kata siwon dengan wajah memohon
"Tapi ini dari soo hyun " kata yoo kyung
"Tapi itu tidak terlalu penting ini demi jung soo hyung " kata siwon
"baiklah , ada apa? " kata yoo kyung  langsung menutup ponselnya dan memasukannya ke tas
"Sebenarnya..." kata siwon
"Aku tidak bisa menjelaskannya pada yoo kyung , aku tidak mau dia menjauhi aku , tapi ini semua disebabkan olehku ,aku harus bertanggung jawab" batinn siwon
"Ayo kita berjalan kesana " kata siwon yang mengajak yoo kyung berjalan ke tengah jalan , jalan itu sepi karena masih pagi

Mereka berjalan skitar 2 meter di jalan tersebut masih terdapat bercak darah dan masih terdapat garis polisi

"Waktu itu tanggal 25 september aku naik motor dari rumah dan aku melewati jalan ini aku naik motor balap karena saat itu aku sedang balap motor tapi karena pengaruh alkohol dan mengantuk aku menabrak sebuah mobil yang melaju cepat dan aku kehilangan kendali aku pun sekarang sudah tidak berani naik motor lagi sejak kejadian tersebut . ada 1 kalimat untukmu Mianhe yoo kyung ssi .' Kata siwon sambil membungkuk kepada yoo kyung
"Dan kecelakaan itu adalah kesalahan ku bukan kesalahnmu , jika aku tidak ikut lomba motor balap . Kau dan Jung soo masih tetap akan bahagia sampai sekarang . Mianhe .....Mianhe "kata siwon

Yoo kyung hanya termenung

Ganti latar dlu yuk
~sekolah~
"yoo kyung kenapa ya , aku telepon di riject apa terjadi sesuatu" Kata soo hyun
Soo hyun pun mengecek telpon dan melihat dimana keberadaan yoo kyung
"Oh mereka dijalan sejongro" Kata soo hyun enteng
"SEJONGRO tempat meninggal jung soo " kata soo hyun bergegas ke jalan tersebut dan pulang lebih cepat pada saat jam istirahat

Kembali ke jalan sejongro
Yoo kyung terdiam beberapa saat kemudian ia menatapp wajah siwon
"Tapi.. percuma semua sudah terlambat , jung soo sudah tiada , dia sudah menghilang dari dunia ini . Ini mungkin sudah jalannya.  " kata yoo kyung
"Yha. mungkin itu benar . Maafkan aku sekali lagi .... Apa benar kau tidak marah padaku " kata siwon
"Aku sedikit marah . Tapi jung soo pernah mengatakan padaku , kemarahan tidak akan menyelesaiakn masalah . Sebaiknya  kita pulang sebelum aku menjatuhkan air mata ku "Kata yoo kyung
"Yha . ayo kita kembali " kata yoo kyung

Author :
Tapi takdir mungkin berkata lain , apakah kejadian 25 september akan terulang lagi apakah yoo kyung dan siwon akan meninggal ditempat meninggalnya jung soo...

Mereka mulai jalan menuju mobil jeep siwon dan keadaan disana mulai berkabut , sepi , hanya terdengar suara jangkrik , dan udara mulai dingin

"Kenapa firasatku tidak enak yah" kata siwon
"Ani... jangan berpikir macam-macam . Aku takut siwon , aku takut jung soo datang menemuiku, aku takut jika aku melihat arwahnya aku tidak dapat melepaskannya lagi . Aku takut" kata yoo kyung
"Maafkan aku ini karena kesalahan ku " kata siwon , siwon pun memakaikan jaket pada yoo kyung yang badannya mulai menggigil kedinginan

"Kau tunggu dulu disini , aku akan membawa mobilku ke tengah jalan " kata siiwon
"Baiklah " kata yoo kyung

Lalu siwon berjalan menuju mobilnya dan menyalakan mobilnya
Tiba-tiba datang mobil dari kejauhan mobil yang jalannya sangat cepat menuju ke arah yoo kyung , yoo kyung tidak melihat mobil itu karena ia sedang melihat kearah yang lain , sedangkan siwon melihat mobil itu 

Lalu dengan cepat siwon berlari kearah yoo kyung dan lamgsung mendorong yoo kyung
"Yoo kyuung awassssss!!!! " kata siwon sambil mendorong yoo yung ke tepi jalan dan kepala yoo kyung terbentur trotoar
Siwon tidak bisa melarikan diri , dan akhirnya tetabrak mobil itu dan lebih parahnya lagi kaca mobil itu penuh dengan darah . Mungkin siwon sudah kehabisan darah dan siwon sempat melanjutkan kalimat terakhirnya "mungkin ini balasanku yang telah membuuh jung soo " kemudian setelah siwon berbicara siwon langsug tidak sadarkan diri

Mobil yang menabrak siwon kabur begitu saja , meningalkan mereka ber-2 yang tertabrak di jalan yang mulai brkabut , dingin ,dan sepi ,tanpa ada lampu penerangan
Darah siwon pun mulai sedikit membeku , untung saja ada soo hyun yang datang menolong mereka ber-2 , soo hyun langsung menelpon ambulance

1 minggu berlalu
Dirumah sakit seorang laki-laki tertidur disamping tempat tidur perempuan itu , perempuan itu mulai membuka matannya dan melihat sekelilingnya dan penglihatannya jatuh pada laki-laki disampingnya
dan perempuan itu mengelus rambut laki-laki yang tidur disampingnya . Tiba -tiba laki-laki itu bangun,
"Yoo kyung ssi akhirnya kau sadar juga " kata laki-laki itu
"Soo hyun dimana iswon apakah dia selamat " kata yoo kyung
"bisa tidak , jangan membicarakan siwon dia yang membuatmu begini , lagpula kau belum sehat betul " kata soo hyun dengan nada emosi
"Baiklah , tapi dimana siwon aku snagat khawatir"kata yoo kyung
"lain kali jika kau sudah membaik " kata soo hyun

"maafkan aku yoo kyung , aku merasa cemburu terhadap kedekatanmu pada siwon , aku menyukaimu yoo kyung ,, aku mencintaimu yoo kyung , aku berjanji akan terus melindungimu yoo kyun "kata soo hyun dalam hati

"kau istirahat dulu sebaiknya" kata soo hyun pada yoo kyung
"Baiklah " kata yoo kyung
"aku ingin pulang dahulu aku ingin membawa bajumu ,karena kamu sudah sadar jadi aku tidak usah memberi tahu ibumu " kata soo hyun

Yoo kyung pun tidur , tapi bukan tidur yang sesunguhnya , ia hanya bohongan tidur ia ingin melihat keadaan siwon sampai soo hyun pergi
Akhirnya soo hyun pergi , kemudian yoo kyung mencoba bangun  , tetapi karena kepalanya bau dijahit karena dahinya robek  tetapi rasa keingin tahunya dia membuat dia dapat bangkit dan menuju meja resepsionist

~meja resepsionist ~
"Suster , saat kecelakaan ada seorang namja yang terluka padaku , ia bernama siwon , dimana kamar namja tersebut ? " tanya yoo kyung
"Baik , akan aku antar kamu keruangan siwon ssi " kata suster itu

Akhirnya yoo kyung sampai di luar ruangan kamar siwon , suster pun meninggalkan mereka
Yoo kyung pun masuk ke dalam ruangan tersebut ia melihat siown ditempeli oleh banyak jarum , dan akat-alat kedokteran , yha ini adalah ruangan ICCU , siwon belum sadar sampai detik ini . 

Yoo kyung duduk disamping siwon yang terbaring lemah , diruangan itu hanya bunyi alat detak jantung siwon .
"Kenapa , kenapa kau harus menyelamatkan ku ? "kata yoo kyung
"kau harus sadar siwon " kata yoo kyung sambil memegang tangan siwon
"Aku akan sembuh jika kau sadar " kata yoo kyung
Tiba -tiba dokter masuk
"Apakah kau keluarganya" tanya dokter yang bernama heechul itu
"aku temannnya dok , keluarganya belum mengetahui keadaanya " kata yoo kyung dengan polos
"Baiklah, aku ingin menyampaikan , karena saudara siwon menabrak mobil yang cukup keras , kemungkinan ia akan sadar sangat lama "kata dokter heechul
"Baiklah , apakah tidak bisa ia sadar dengan cepat " kata yoo kyung
"saya tidak tahu tergantung yang direncanakan tuhan"kata dokter heechul

Hari demi hari berlalu , sekitar 1 bulan kemudian ~~~~~
Di rumah sakit ~~~~
 Siwon juga belum membaik , ia masih kristis
Suatu hari, akhirnya siwon sadar dari tidurnya yang lama
mungkin kemarin terakhir kalinya untuk siwon dapat melihat yoo kyung , karena kali ini siwon hanya bisa melihat kegelapan ia tidak bisa melihat apa-apa lagi
"siwon , kau sudah sadar ? " tanya yoo kyung
"tunggu , aku panggil dokter" kata yoo kyung
"Ne" kata siwon
siwon sudah tau kalo ia buta karna kecelakaan itu , ia tidak memberitahu yoo kyung soal butannya dia

Akhirnya dokter datang ,
"yoo kyung bisa meninggalkan kita ber-2" kata siwon
"ne" kata yoo kyung menurut
dokter pun mulai memeriksa siwon tapi sebelum dokter selesai memeriksa siwon , siwon berkata "sudah tidak usah periksa saya dok , saya buta tapi soal kebutaan saya jangan diberitahu pada yoo kyung dokter cari saya pendonor mata secepatnya untuk saya" kata siwon
"Ne, jika itu maumu akan kulakukan" kata dokter meninggalkan ruangan siwon

~diluar~
"bagaiman keadaan siwon " tanya yoo kyung
"dia baik-baik saja , jangan banyak bicara dengan dia , biarkan dia istirahat " kata dokter

Lalu yoo kyung masuk kekamar siwon , kelihatan bahwa siwon sedang istirahat
"siwon , maafkan aku karna aku , kamu terbaring koma disini . " kata yoo kyung
"sudah sepantasnya aku mendapatkan ini , karna aku yang telah membuatmu dan jung soo berpisah" kata siwon
"jangan bicarakan itu lagi , sebaiknya kau istirahat" kata yoo kyung
Lalu yoo kyung memotong buah untuk siwon
"apa yang sedang kau lakukan ?" tanya siwon
"aku sedang memotong buah , apa kau tidak lihat ?"tanya yoo kyung
"emm...." siwon memikirkan jawaban agar yoo kyung tidak curiga
"aku lihat aku hanya mengecekmu " kata siwon
"ohh...aku kira kau kenapa-napa"kata yoo kyung
"apa kau tidak dengar kata dokter bahwa aku baik-baik saja" kata siwon
"Ne..aku dengar"kata yoo kyung
"Oh,ya yoo kyung ssi mulai besok kau tidak usah menjagaku ,kau lebih baik sekolah saja , aku baik-baik saja disini"kata siwon
"Tapi.... kau masih belum sembuh total"kata yoo kyung
"Sudahlah sekolah mu lebih penting daripada ku , aku akan kembali kerumah 1 minggu lagi aku akan kembali  ke sekolah jadi kau tidak usah mencariku"kata siwon
"Ne..aku akan menurut, kau janji kan seminggu kau kembali ke sekolah" kata yoo kyung
"Yha tentu saja aku janji sejak kapan aku tidak menepati janjiku"kata siwon

Hari mulai menjelang sore................
"yoo kyung ssi sudah mau malam sebaiknya kau pulang" kata siwon
"Tidak aku akan menjagamu"kata yoo kyung
"kau harus pulang , aku akan memangilkanmu soopir " kata siwon
"tidak usah aku akan pulang bersama soo hyun"kata yoo kyung
"Soo hyun" kata siwon sambil menaikan nada bicaranya
"Ne...soo hyun" kata yoo kyung
"Tidak kau pulang saja bersama sopir ku jangan bersama soo hyun " kata siwon
"aku tidak ingin merepokanmu " kata yoo kyung
Yoo kyung pun keluar kamar siwon

~Di Kamar siwon ~
Siwon pun marah-marah gak jelas
"aish...........kenapa dia lebih memilih soo hyun daripada aku"kata siwon sambil memukul -mukul tempat tidurnya
kemudian............
"auw..auw...auw.....tanganku sakit "kata siwon sambil memegang tangannya yang sakit karena habis dioperasi 
"Siwon fokus.....fokus.....kau harus memikirkan tentang operasi matamu " kata siwon pada diri sendiri 
Lalu siwon memangil dokter heechul 
"Dok bagaimana soal operasi mataku ?" tanya siwon 
"Saya ada pendonor tapi perlengkapan rumah sakit kurang sepertinya kau harus berangkat ke jerman , perlengkapan kedokteran disana sudah lengkap 
"Baik , dok . aku akan berangkat ke jerman , tapi siapa pendonor itu ?" tanya siwon 
"Orang itu sudah meninggal , aku akan memberitahumu jika operasimu sukses " kata dokter heechul 
"Ne"kata siwon 
Kemudian dokter heechul keluar dari kamar siwon 
"Aku akan mempersiapkan semuanya dengan baik-baik"kata siwon 
Lalu siwon mencari hpnya dengan meraba-raba meja dan ia mendaptkannya lalu ia menekan tombol 9 
"Seketaris Cho datang kerumah sakit sekarang " kata siwon
"Ne.. " kata cho kyuhyun 


Akhirnya seketaris cho datang dan mereka ber-2 membisikan sesuatu di dalam kamar siwon 


Admin Siwonest  







Senin, 09 Juli 2012

I Can Love You


Flashback
“ song eun.. dimana Jin Woo? Aku tidak melihatnya dari tadi” tanya hyung dengan wajah datar. Aku menggeleng, mendengar aku menjawab seperti ini sepertinya hyung marah. Hyung menutup pintu meninggalkan aku sendirian di ruang make-up. Tiba-tiba seorang pelayan masuk memberikan amplop coklat yang dikirim atas namaku. Aku membuka isi amplop itu dan mengeluarkan isinya, beberapa cetakan foto Jin Woo dan seorang yeoja yang aku kenal adalah sahabatnya. Dibalik foto itu dilampirkan secarik kertas.

“ Song Eun sshi , lebih baik kamu batalkan pernikahan itu. Percuma saja jika menunggu Jin Woo datang, dia tidak akan datang. Selama ini Jin Woo tidak pernah mencintaimu, dia hanya mencintaiku. Ingat itu! sekarang aku juga sudah mengandung anaknya, jadi jangan harap kamu akan menikah dengannya.”
Kim Rae In

Mataku membendung air mata yang sebentar lagi akan mengalir deras. Aku lepas mahkota yang terpasang di kepalaku, menatap wajahku di kaca dengan penuh amarah. Amarah ku luapkan dengan menghantamkan kepalan tangan kananku ke kaca. Sekarang tanganku ini sudah ditutupi darah, bahkan gaun pengantin juga sudah ternodai darah. Saat aku ingin mengambil tissue basah untuk membersihkan noda di gaun, tiba-tiba pintu terbuka, pada awalnya aku kira hyung, tapi tebakanku kali ini salah. Dia Lee Hyukjae. “song eun..seben.. tanganmu terluka!.. apa yang terjadi?” tanyanya sambil mengangkatku ke bangku. Aku tidak menjawab pertanyaannya ,aku langsung memeluknya erat dan menangis di balik punggungnya. “waeyo? Uljima.. apa yang terjadi?” tanyanya lagi. Aku melonggarkan pelukanku tadi , mengambil foto yang kuterima dan memintanya untuk membacanya. “ Hyukjae.. bawa aku pergi dari sini.. jebal”. “dimana kotak P3K?” tanyanya , mengabaikan permohonanku. “nan gwaenchanna.. tidak perlu khawatir dengan tanganku” jawabku. “ gantilah gaunmu itu”. Setelah selesai mengganti pakaian, aku melihat Hyukjae sedang duduk di sofa. “kajja..” ucapnya datar.

Flashend

Kejadian itu membuatku takut akan menjalin hubungan. Aku takut kejadian itu terulang lagi. Melupakan seseorang tidaklah gampang. Rasanya ingin amnesia agar bisa melupakan semua kenangan itu dan memulainya dari awal lagi, terlebih tidak ingin bertemu dengan Park Jin Woo si brengsek itu. Aku mampu bertahan karena 3 sahabatku , meskipun mereka laki-laki, tapi mereka banyak membantu , menghibur di saat aku membutuhkan mereka. Sebut saja Lee Hyukjae , Lee Donghae & Lee SungMin. Hari ini 3 sahabatku itu mengajakku pergi ke Lotte World sekedar melepas penat karena lelah bekerja. Setelah selesai berpakaian, aku segera menunggu di ruang tamu, menunggu Sungmin menjemputku. Terdengar suara klakson mobil dari luar. “ ahjumma.. aku pergi dulu ya, jika eomma menelfon bilang saja aku pergi dengan 3 sahabatku”  ucapku yang sudah membuka pintu utama. “ne..arrayo” balas ahjumma. Aku segera membuka pintu mobil Sungmin.

Setelah menjemput Donghae, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Lotte World. Kata Sungmin , Hyukjae tidak ikut karena eommanya sakit. Jalan menuju Lotte World menjadi sangat ramai. Donghae baru saja mendapat telfon dari bosnya untuk segera ke kantor. Akhirnya rencana kami batal. Aku diantar Sungmin pulang. Sesampainya di kamar, aku menghempaskan tubuhku ke ranjang. Belum ada 10 menit di kamar , bibi memanggilku turun karena ada tamu yang mencariku. Penasaran siapa tamu di bawah, aku percepat langkahku menuruni anak tangga , langkah kaki-ku berhenti di lantai dasar, melihat si brengsek itu dengan yeoja di sampingnya yang kupastikan adalah Kim Rae In. Aku menarik nafas panjang. “annyeong.. Lee Song Eun” sapa yeoja di samping si brengsek tadi. “ ada apa?” tanyaku dalam posisi masih berdiri. Yeoja itu menyodorkan undangan pernikahan mereka dengan menunjukan wajah puas melihatku marah seperti ini. “ aku harap kamu bisa datang ke pernikahan kami..”. “arra..!” jawabku keras. “oppa..kajja.. sepertinya dia butuh sendiri” ucapnya sambil menarik si brengsek itu keluar.

Rasanya kepala ingin pecah. Nafsu makan tidak ada sejak 2 hari yang lalu melihat pasangan brengsek itu menginjakkan kaki di rumah ini. Bahkan aku tidak ingin keluar kamar. HP non-aktif. Berulang kali bibi mengetuk pintu, tidak aku pedulikan. Andwae! Aku tidak boleh seperti ini. Aku perlu udara segar. Aku segera mengganti pakaian setelah mandi. Saat membuka pintu kamar, kepalaku mulai pening. Mungkin karena 2 hari tidak makan, sebentar juga sudah baik. 1 anak tangga lagi seharusnya aku sudah sampai di lantai dasar, tapi tubuhku kehilangan tenaga sehingga semuanya terlihat gelap.

Lee Hyuk Jae POV
Karena aku khawatir dengan keadaan song eun sejak 2 hari tidak bisa dihubungi. Aku pergi ke rumahnya. Aku takut terjadi sesuatu dengannya. Song Eun adalah anak mandiri yang terlalu cuek dengan kesehatannya. Sekali sakit, butuh berbulan-bulan menunggu keadaannya fit seperti semula. Eomma dan appanya juga sibuk dengan pekerjaannya di Paris sehingga Song Eun jarang dikontrol. Orang tuaku berteman baik dengan orang tuanya , begitu juga dengan orang tua Sungmin dan Donghae. Karena itulah aku disuruh menjaga song eun dengan baik. Sehingga tidak akan ada kecurigaan yang muncul jika aku perhatian dengan Song Eun. Donghae dan Sungmin tahu aku mencintainya.
POV end

Sesampainya di depan rumah Song Eun. Aku melihat ahjumma sedang menyiram tanaman-tanaman di depan. Segera aku menghampirinya dan bertanya keadaan Song Eun. Ahjumma bilang Song Eun sudah 2 hari tidak makan sejak kedatangan Jin Woo dan pacarnya. Aku meminta ijin dengan ahjumma untuk masuk, ahjumma mengantarkan aku masuk ke dalam. Saat ahjumma membuka pintu utama , ahjumma berteriak “ Song Eun-na?”. Melihatnya terkapar di bawah tangga, segera aku mengendongnya ke mobil, mengantarnya ke rumah sakit. Menggendongnya dari mobil ke ruang UGD, dokter memintaku menunggu di luar. Song Eun, ada apa lagi dengan dirimu? Sudah berulang kali aku bilang, jika ada masalah, carilah aku. Aku pasti akan membantumu. Menopang sisi dirimu yang rapuh karenanya. Jebal, Song Eun.

Ternyata penyakitnya hanya penyakit umum, hari ini Song Eun diperbolehkan pulang dengan dokter. Aku masih mendampinginya sampai di mobilku. Belum menginjak gas untuk melaju, aku melihat wajah song eun masih pucat dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu. “ Song Eun.. ada apa?” tanyaku menatapnya. “ Jin Woo dan Rae In ke rumah membawa undangan pernikahan mereka yang dilaksanakan lusa, sejak saat itu aku teringat dengan..”. “aku akan pergi denganmu!” potongku langsung. “aku tidak bisa , hyukjae yya” jawabku sambil memalingkan wajah ke jendela karena tidak ingin hyukjae melihat aku menangis. “lihat aku!” perintahku ke Song Eun yang menatap ke jendela. “kenapa kamu selalu ingin membantuku?” tanya Song Eun yang menangis. “ aku ini sahabatmu, aku tidak ingin melihatmu menangis karena namja itu lagi, arra?” jawabku kesal. Aku menginjak gas menuju rumah Song Eun. Di perjalanan, Song Eun tetap melanjutkan tangisannya itu. Aku tetap tidak menghiraukannya. “ jika kamu merasa tidak nyaman dengan perlakuanku, mulai sekarang aku tidak akan ikut campur masalahmu lagi” ucapku memecah keheningan. “ mianhe..hyukjae..ini salahku masih memikirkan masa lalu itu, jebal.. aku butuh seseorang untuk membangkitkan aku dari lubang ini” jawabnya. Kini kami sudah sampai di depan rumah Song Eun, aku membuka pintu untuknya , memapahnya ke dalam rumah. Terlihat ahjumma yang begitu senang melihat Song Eun sudah pulang. Aku mengantarkan Song Eun ke kamarnya. Setelah itu cepat-cepat berpamit pulang.

Hari ini pesta pernikahan Jin Woo dan Rae In akan berlangsung nanti malam. Kiriman gaun dan sepatu dari Hyukjae sudah kuterima. Dengan segera aku membersihkan diri, memakai gaun dan sepatu itu, menunggu hyukjae datang. “ Song Eun na.. cantik sekali gaunmu itu” kata ahjumma melirik gaunku ini. “ ah..gomawo “ balasku. Suara mobil hyukjae terdengar dari sini. Aku segera keluar dan masuk ke dalam mobil. Aku menyerahkan undangan itu ke hyukjae, hyukjae membukanya lalu segera menginjak gas. Kami sampai di Hotel dimana pesta pernikahan itu berlangsung. Hyukjae membukakan aku pintu dan memintaku untuk menggengam tangannya saat aku tidak kuat melilhat pasangan itu keluar nanti. Kami menunggu kedatangan pengantin itu ke ruangan yang besar ini. Hyukjae memegang tanganku erat. Jantungku serasa lebih cepat dari biasanya. Apa mungkin aku jatuh cinta padanya? Ani , dia sahabatku, tidak boleh. Iringan lagu wedding diperdengarkan ke semua orang memenuhi ruangan ini. Jin Woo dan Rae In berjalan memasuki ruangan diiringi pula dengan tepuk tangan para tamu. Kini , Jin Woo terlihat aneh setelah melihatku dan hyukjae datang begitupula Rae In. Aku tidak menghiraukan pandangan mereka melainkan sedang mencari solusi untuk menghentikan detak jantungku yang belum juga reda. Hyukjae mengajakku untuk bersalaman dengan mereka. Aku ikuti seluruh keinganannya. Setelah selesai aku ditariknya keluar dari ruangan. “ semua baik-baik saja kan?” tanyanya tersenyum. “ne” jawabku.

Hyukjae tetap tidak melepaskan pegangan tangannya sampai di depan mobil. Saat kami sudah masuk di mobil, hyukjae bilang ingin mampir ke pinggir Sungai Han. Aku mengganguk saja karena sekarang aku juga ingin mencari angin malam. Kami keluar dari mobil , berdiri di depan mobil memandang Sungai Han dan menikmati angin yang lewat. Hyukjae menyodorkan sebuah kotak panjang untukku. Dia memintaku untuk membukanya. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati dengan not musik dipadu dengan berlian warna putih dan biru muda. “ neomu yeppo yoo” ucapku terkagum-kagum. Hyukjae bertanya apa aku tahu arti dari lambang kalung itu. Aku menggeleng. “ lambang hati dan not lagu itu artinya aku akan mencintaimu seperti iringan musik yang selalu menemaniku” tutupnya. Aku terbelalak dengan ucapannya tadi. Dia malah mengeluarkan kalung itu memasangkan kalung itu di leher ku. Hyukjae menggengam 2 tanganku “ Song Eun..apa kamu mau menjadi istriku?” tanyanya yang membuatku spontan melepaskan genggamannya itu. “ kita tidak bisa bersama , hyuk jae” jawabku. “ wae?” tanyanya. “kita bersahabat” jawabku pendek. “ apa aku salah mencintaimu? Tepatnya apa aku tidak boleh mencintaimu?” tanyanya. Kini pelupuk mata hyukjae dikelilingi air mata yang akan jatuh. Aku mengambil posisi tepat di depannya, menatapnya dan menghapus air matanya dengan kedua tanganku. Tiba-tiba hyukjae memelukku. Awalnya aku ingin melepas pelukannya, tapi dia menangis , jadi aku memutuskan membiarkan dirinya menangis di belakang punggungku. “mian.. hyukjae” ucapku saat dia masih memelukku. “jika kamu belum bisa melupakan Jin Woo sepenuhnya, aku bisa menunggu, jebal , song eun” ucapnya.\

Seminggu kemudian...

Setelah kejadian itu , seminggu ini aku tidak mengabari Hyukjae sekalipun. Meski aku sering memikirkannya akhir-akhir ini, kemungkinan aku belum bisa bersama , pikirku sekarang. Hpku berdering, Donghae menelfonku “ yya! Song eun , cepat ke bandara sekarang” teriakknya. “wae?” tanyaku. “ Hyukjae akan berangkat ke Italy 1 jam lagi , jika kau mencintainya , kesana!” tutupnya mengakhiri panggilan. “ andwae.. hyukjae tidak boleh pergi.. siapa yang akan memelukku nanti jika aku membutuhkan seseorang? Donghae dan Sungmin sudah punya yeojachingu, meskipun mereka sahabatku. Tapi satu-satunya sahabat yang selalu menjagaku adalah Hyukjae.” Pikirku. Segera aku mengambil kunci mobil , menancap gas menuju bandara. Kecepatan mobil sudah hampir maksimal. Aku harus sampai di bandara secepatnya.

Sesampainya di bandara incheon, aku mencari sosok hyuk jae dari ujung ke ujung. Bandara yang begitu besar, bagaimana caranya aku menemukan dia? Aku meminta petugas untuk mencari nama hyukjae di monitor. Katanya sepertinya sudah di ruang boarding. Itu artinya aku terlambat datang. Aku mencoba menelfon ke handphonenya, ah, tersambung. Jebal , Hyukjae. Aku mengakui aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku sendiri disini. Aku mulai menangis lagi. Di tengah-tengah keramaian bandara. Berharap hyukjae masih ada disini. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, ternyata donghae. “ dasar cengeng.” Ejeknya sambil tertawa. “mwo ya? Geumanhe!” aku menghapus air mataku. “ aku tahu kau juga mencintainya” kata donghae. “ jadi selama ini kau sudah tahu kalau hyukjae mencintaiku? Berarti sungmin juga?” tanyaku. “ apa yang kami tidak tahu? Pabbo!” menepuk kepala ku. “ ige mwoya? Aku tidak mencintainya” aku mengelaknya lagi. “ untuk apa kesini kalau tidak dengan alasan itu? aku membohongimu ! yang mau ke Italy adalah Sungmin! Bukan Hyukjae”. Jelasnya. “ dimana hyukjae?” tanyaku. “ di belakangmu” jawab sungmin dengan wajah songong. Aku memutar balik badanku , terlihat hyukjae memandangiku. Aku langsung memeluknya erat, begitu juga dengan hyuk jae. “haishh.. kalian ini mau pacaran jangan disini.. Sungmin sudah mau berangkat, bukannya ucapkan selamat jalan” ucap hae panjang lebar. Akhirnya kami tertawa. Mengantar sungmin ke depan pintu keberangkatan.

THE END  

Minggu, 01 Juli 2012

Why I # 6

"Kita akan pergi kemana ?" tanya yoo kyung
"aku tidak akan menculikmu ,tenang saja . Aku akan membawamu kesuatu tempat yang berhubungan dengan jung soo " Kata siwon yang  berbicara tanpa menatap wajah yoo kyung
"Baiklah, kalo itu untuk jung soo" kata yoo kyung

Mobil siwon  memecah keheningan di jalan kota seoul ini .
Karena perjalanan yang cukup membuang waktu,dan menguras energi , yoo kyung pun mulai tertidur


Sementara di sekolah.............
"hyun, mana yoo kyung bukannya biasa ia selalu bersamamu?" tanya salah satu temannya
"aku tak tahu " kata soo hyun sambil berjalan menuju tempat duduknya dan ia pun duduk. Setelah duduk ia menengok ke 2 kursi disebelahnnya yang kosong 
"Kenapa sejak kehadiran siwon aku tidak bisa merelaka yoo kyung jauh dariku ? Apa aku mulai ada perasaan pada yoo kung , sahabat sejak aku kecil . "
"Ani...Ani.. sadarlah kau Kim Soo hyun " ucap soo hyun 
"But...Why I jealous ?? " Cepat kau sadar Kim Soo hyun dia hanya  temanmu " kata soo hyun dengan nada stress
"Oh,ya sebaiknya setelah pulang sekolah aku kerumah yoo kyung dan membuat surprises"Kata soo hyun 


Pelajaran pun dimulai 


Kita balik ke dalam mobil siwon 
" Yha , kenapa kau tertidur saat seperti ini ? " Tanya siwon 
"Saat kau tidur kau terlihat sangat manis , aku jadi tidak rela menjelaskan masalah ini padamu . Tapi dengan menjelaskan masalah ini kau tidak akan mengetahui kebenarannya " kata siwon dengan nada bimbang 


Sementara dalam mimpi yoo kyung 
"Kenapa aku kembali dalam mimpi ini lagi , tempat dimana jung soo meninggal , wae ? " 

"Yoo kyung , kau kenapa ? bangun yoo kyung , kita sudah sampai " Kata siwon 
"iya . sampai dimana ? " Kata yoo kyng yang belum sadar ia ada dimana dan ia masih menkucek-kucek matanya 

Admin Siwonest