Rabu, 25 April 2012

Because I Love You

" nal tteona gajima... so ra... " ucap seorang namja yg menarik tanganku
" lupakan semua kenangan itu... aku..aku tidak mencintaimu!! jangan pernah menemuiku lagi!" kulepas tangan ku dari genggamannya , menangis, dan berlari secepat mungkin


LEE SO RA POV
sebenarnya aku mencintai namja itu .. tapi aku tidak ingin dia mencintaiku lebih dari ini.. karena cintanya akan sia-sia dalam waktu 4 bulan lagi... aku menderita leukimia akut stadium 2 , dan dokter memvonisku hanya dalam 4 bulan aku dapat hidup..maka tugasku skrg untuk melepas semua org yang aku sayangii..appa dan eomma tidak tau kalau aku menderita penyakit ini... hanya kakak perempuanku yang tau Lee Rae Hoon.. kakakku ini seorang pebisnis terkenal .. skrg dia tidak ada di seoul.. jadi aku memutuskan untuk pergi menghabiskan waktuku sendiri...


-POV END-


PARK JUNG SOO POV
aku tidak percaya kalau dia tidak mencintaiku... bahkan hubungan kami selalu baik-baik saja dalam 4 tahun ini... entah apa yang terjadi dengannya... awalnya aku ingin bertemu dengannya , tapi aku harus latihan penuh ... jadwalku penuh karena super show yang akan dilaksanakan di seoul nnti... sebagai leader aku tidak boleh bolos latihan.. bahkan saat aku ingin menelponnya ..aku tidak punya waktu banyak..hanya berharap dia baik-baik saja


-POV END-


hari ini jadwalnya aku mengajak appa dan eomma ke Jejudo.. aku sangat senang karena impianku membawa orang tuaku kesini dngan uangku sendiri... kurang lengkap karena tidak ada eonni disini.. tapi tidak apa-apa.. saat kami sampai di jejudo.. aku mengajak appa dan eomma makan ... stelah makan , aku memutuskan untuk pergi ke pantai berjalan bersama
" appa eomma.. terima kasih sudah menjagaku dengan baik selama ini"
" kamu ini... seperti mau berpisah saja .. anak eomma tidak boleh menangis" eomma menghapus air mataku
" hanya ingin berterima kasih saja eomma appa"


aku memeluk mereka seakan skrg akan berpisah.. selama 4 hari di jejudo kami berlibur bersama rasanya tidak cukup...tapi hari ini kami harus kembali ke seoul..


HOLIDAY ENDS


" annyeonghaseyo eonni... eonni kapan kembali ke seoul?"
" eonni kembali lusa.. knapa? bagaimana keadaanmu sekarang ?"
" hanya ingin jalan-jalan bareng dengan eonni... eonni kembali bekerja saja , nnti baru aku kabari lagi"
" baiklah...sampai jumpa di seoul nnti"


end calls


hari ini aku bingung ingin melakukan apa... tiba-tiba teringat kalau hari ini dorm SJ pasti tidak kosong karena hari ini minggu... aku pergi ke supermarket membeli banyak bahan makanan..rencananya ingin memasak untuk semua member... ini masih jam 8 kemungkinan kim ryeowook belum bangun, jadi aku memutuskan untuk menelponnya terlebih dahulu


"annyeonghaseyo.. ryeowook sshi.. apa aku menganggumu?"
" oh...so ra .. ani ani.. ada apa ?"
" kalian semua hari ini ada di dorm kan? hmm..aku ingin kesana sekarang, apa boleh?"
" hari ini kami semua free dan tidak akan kemana-mana, silahkan saja .. tapi jung soo belum bangun , begitu juga dengan yang lainnya"
" jangan bangunkan mereka , biarkan saja.. kamu jangan masak yah "
" oh ye.." menutup telpon dengan wajah yang bingung


*TOK TOK TOK
ryeowook membuka pintu dorm mempersilahkan aku masuk.. aku memintanya untuk kembali tidur sedangkan aku memasak... tapii ryeowook menolak , dia memilih untuk nnton saja... aku memasak di dapur selama 2 jam.. semua nya terletak di meja makan dengan rapii.. aku membereskan dapur yang agak sedikit berantakan... stelah smua nya selesai.. aku meminta ryeowook untuk membangunkan semua member...


ryeowook yang malas membangunkan mereka jadi berteriak dari ruang tengah " YYA!!! BANGUN BANGUNN!! KEBAKARAN!!" ... aku tertawa karena saat ryeowook berhenti berteriakk.. semua keluar dari kamar kecuali Cho Kyu Hyun dan Lee Sung Min.. 
" so ra ? pagi-pagi begini ngapain kesini?" tanya yesung yg sedang menguap
" jelas saja ingin bertemu dngan jung soo..." sambar shindong..
" cieeee" semua bersorak..
 jung soo yang terdiam di samping eunhyuk tidak menatapku sama sekali.. suasana jadi hening seketika
" lihatlah meja makan sekarang...aku akan pergi membangunkan kyumin"


#RUANG MAKAN
" wahh... ini semua kamu yang menyiapkan , so ra?"
aku mengangguk tanda aku menjawab "iya"
" gamsahabnida so ra sshii.. " ucap semua member bergantian
" yye.. aku permisi ke ruang tengah dulu ya "
 mereka sarapan bersama... kyuhyun dan sungmin juga sudah bergabung dengan mereka ...


aku merasa nafasku menjadi cepat... aku tau ini salah satu gejala dari penyakitku .. entah mengapa tubuhku jadi melemah .. hidungku mengeluarkan darah lagi.. aku hanya bisa menghalangnya dengan sapu tangan yang aku bawa... kini sapu tanganku sudah penuh dengan darah... aku kaget saat melihat donghae mematung dari sisi ruang makan ... aku hanya mendengar donghae berteriak " hyung! lihat so ra !!" sebelum semua gelap gulita... 


aku terbangun dari tidurku tadi.. mataku sedikit buram .. aku melihat beberapa orang mengelilingiku.. setelah aku fokus untuk melihat ternyata  .. pertama kali yang aku tuju adalah Jung Soo... 
" aku dimana ?" 
" kamu masih di dorm.."  jawab Jung Soo pelan


aku bersyukur karena mereka tidak membawa ku ke rumah sakit... aku bingung saat eunhyuk donghae dan yesung meminta yang lain keluar.. mereka ingin berbicara denganku.. saat semua keluar.. donghae paling pertama mengajukan pertanyaan 
" so ra sshi... jujurlah pada kami bertiga kamu sakit apa?"
" penyakit ? penyakit apa? aku tidak sakit... hanya sedikit lelah" jawabku gugup
" jangan bohong... kamu mengidap penyakit leukimia akut stadium 2 kan?"
" ahaha...mana mungkin.. kau bercanda jong woon.."
" ini apa , so ra?" hyuk jae mengangkat sebuah amplop putih yang aku kenali
aku menyerah karena sudah ada bukti ditangan mereka bertiga..
" baiklah ... semua itu benar... tapi aku mohon kepada kalian bertiga , jangan beritahu jung soo bgitu juga yang lain.. jeball.. yagsoghae *berjanjilahh padaku"
" berarti kamu masih mencintai jung soo kan ? mengapa saat itu kau mengatakan tidak mencintainya?" kata eunhyuk 
" iya so ra mengapa? selama latihan dia tidak pernah konsen karenamu" donghae juga bertanya
" aku hanya tidak ingin dia sakit hati lebih dari ini" airmataku terbendung untungnya tidak jatuh
"baiklah aku mengerti... jaga kesehatanmu mulai skrg .."
" kami keluar dulu.."


sejak saat itu aku sering menelfon donghae dan yesung untuk menanyakan keadaan Jung Soo... seperti yang mereka katakan Jung Soo lebih banyak diam... aku hanya bisa mendoakannya agar bisa kembali menjadi hyung yang mereka kenal... 


hari ini aku menjemput eonni di bandara incheon.... kami pergi hang-out bareng bahkan shopping... eonnii hari ini sengaja mengosongkan jadwalnya hanya untuk menemaniku jalan-jalan... seharian kami berjalan aku merasa badanku sudah melemah... jadi meminta eonni yang menyetir sampai ke rumah...


mulai dari hari itu aku menghabiskan waktuku di rumah dengan menonton... meskipun tubuhku harusnya dirawat di rumah sakit , aku ttp ingin dirumah... semakin hari tubuhku semakin kurus , wajah terlihat pucat.. sperti orang yang sebentar lagi akan meninggal.. tapi itulah kenyataannya... 


menghitung dari hari ke hari... waktuku tinggal 2 hari lagi... saat aku meraih remote TV dan mencari chanel berita , berita utama di seoul skrg adalah SUPER SHOW 4 SEOUL yang besok dan lusa akan dilaksanakan... berita sepenting ini saja aku sampai lupa... pasti tiket sudah habis terjual... itu berarti aku tidak bisa melihat Jung Soo untuk terakhir kalinya... eonni tiba-tiba masuk ke kamar dan menyodorkan 2 tiket VIP SS4 ..
" untuk apa eonni?"
" bukankah Jung Soo tidak tau kamu sakit ? pergilah melihatnya.. eonni akan menemanimu lusa.."
" gomawo eonni .. "
" iya.. appa eomma sudah tau saat kamu sering masuk rumah sakit.. tpi mereka sengaja tidak mau menganggapnya benar.. jadi mereka merelakan jika ini jalannya"
aku terdiam dan menangis di pelukan eonnii..


aku memakai gaun sapphire blue yang pernah diberikan Jung Soo berbalut jaket putih .. eonni yang sudah selesai berpakaian memanggilku keluar karena 2 jam lagi show akan dimulai entah jalanan macet atau tidak...


ternyata jalanan masih lancar-lancar saja.. 


#BACKSTAGE SJ
" hyung.... lebih baik kita kasih tau ke leeteuk hyung apa yang terjadi dengan so ra.." paksa ku ke jong woon 
" tapi lebih baik setelah show selesai.. hae.. "
" hari ini so ra.. ah sudahlah .. aku ingin keluar sebentar ... mau cari angin" aku meninggalkannya di ruang make up..


#Di Depan OGA ( Olympic Gymnatics Arena)
donghae melihat so ra dan kakaknya masuk ke stadium .. donghae memanggil salah satu kru untuk mengikuti mreka sampai ke tmpt duduknya.. donghae kembali ke ruang make up dan menarik leeteuk, eunhyuk, dan yesung ... aku menceritakan semua yang terjadi tentang so ra .. aku tidak meminta persetujuan dari yesung ataupun eunhyuk.. setelah aku menjelaskan semuanya... leeteuk tidak merespon apapun .. aku juga sudah bilang kepadanya bahwa so ra ada disini .. "dia duduk di lantai 2 dari panggung..sebaiknya istirahat di dalam, hyung... masih ada waktu 1 jam.." aku berjalan masuk dengan yesung dan eunhyuk yg menyusul.. 


" donghae.. ! aku bilang beritahu setelah show selesai..." ucap jong woon
" kau tahu tidak wajah so ra terlihat sangat pucat.. waktunya mungkin akan habis disini.. karena aku sudah menghitung hari sejak perkiraan itu ... pikirkan perasaan mereka berdua.. sudahlah hyung, aku tidak mau berdebat denganmu..ini demi mereka" 


-- SEAT --
" belum waktunya ya ?" tanyaku ke eonni
" 5 menit lagi , kenapa? wajahmu begitu pucat lebih baik kita ke rumah sakit saja ya..?" tanyanya khawatir
" tidak.. lebih baik aku disini.. jangan halangi aku untuk melihatnya ..aku akan ke rumah sakit stelah show ini selesai.."
" baiklah.. "


mereka tampil dengan sangat baik , kompak.. Jung Soo terlihat sangat tampan... dia selalu sangat ramah kepada ELF yg menyambutnya.. aku sangat senang dia tampil dengan baik hari ini.. aku merasa tubuhku sudah mulai melemah sekejap aku tundukkan kepalaku saat mereka sedang perform lagu " Y ".. selanjutnya yang terdengar dari telingaku adalah lagu "STORM".. saat aku mengangkat kepalaku untuk melihatnya lagi, terlihat di depan mata ku skrg  seorang namja yang kucintai sedang membendung air matanya menatapku lekat.. dia mulai mendekat dan meraih tanganku ke tengah panggung dimana smua ELF akan melihatku sebagai lucky fans hari ini... mereka semua datang dan masih menyanyikan lagu itu dgn suara ssdikit pelan.. leeteuk yang tadi masih disampingku skrg berlutut di depanku dan berkata " joengmal mianhe so ra yya" air matanya juga jatuh .. aku meminjam mic yang dipegang eunhyuk " perkenalkan nama saya lee so ra.. disebelahku ini adalah cinta pertamaku..nan geureul saranghaeyo.. hari ini adalah akhir dari hidupku.. oppa.. oppa harus berjanji padaku jangan menangis lagi.. jaga kesehatanmu.. ELF tolong jaga dia " 
elf menjawab serentak " dee" 
leeteuk berdiri menatapku lekat dan meraih mic yang ada di tanganku " nareul sarang jusyeoseo gamsahabnida so ra yya.. aku tetap mencintaimu so ra.. aku yakin kamu kuat"
" ijinkan aku bernyanyi lagu yg tadi kalian bawakan .. boleh tidak?" 
" jelas boleh .."

aku menyanyikannya sampai bait terakhir... tubuhku benar-benar sudah tidak ada tenaga lagi .. tubuhku tepat jatuh ke lantai panggung.. tapi aku jatuh di pangkuan leeteuk...
mic yg masih aku pegang aku pergunakan " terima kasih appa eomma sudah menjagaku selama ini, terima kasih eonni yang telah menemaniku selama ini, terima kasih kepada kalian, terakhir kali aku berterima kasih kepada oppa.. saranghaeyo oppa... sampai bertemu lagi"... aku menghapus air matanya sebelum aku menutup mataku untuk selamanya

THE END
















Jumat, 20 April 2012

Can't Touch Your Heart part 5


“darimana oppa ?” tanya nya. Aku tersenyum lalu mengeluarkan sebuah Bouquet bunga tulip merah. Ia menerimanya.
“gomawoo” katanya dengan nada sedikit bingung.
Aku kembali duduk ditempatku. Menatapnya lekat.
“apa kau tahu apa itu arti bunga tulip merah ?” tanyaku padanya. Ia hanya menggeleng dan heran.
“tulip merah mengartikan bahwa seseorang telah menyatakan cinta kepada orang yang dicintainya” jelasku. Ia terdiam dan mencoba meikirkan kalimatku barusan. Selang beberapa detik, aku kembali berbicara..
“Saranghaeyo Lee Sang Rim” kataku dengan tatapan teduh dan mengeluarkan senyum termanisku.
Ia bergeming dan tak memberikan respon. Tiba2 terdengar suara petasan dari atas sana dan ternyata itu adalah kembang apii. Akhirnya ia tersenyum dan menatap kembang api tersebut dengan terpesona. Kini malah jadi aku yang bingung. Siapa yang melakukan semua ini. Aku sama sekali tidak merencanakan ini semua. Apakah eomma ? tidak mungkin!
Setelah kembang api selesai, ia menatapku intens. Aku bersandiwara dan menganggap itu semua adalah aku yang merencanakannya.
“nado saranghaeyo Lee dong hae oppa” ucapnya membuatku gembira setengah mati. Aku melompat dan hampir saja jatuh ke kolam. Aku memeluknya erat. Merasakan hatinya yang sepenuhnya telah berhasil kusentuh dengan sempurna.
ditengah pelukan kami, aku mendengar suara teriakan dari arah sana.
“heyy ! Lee dong hae dan Lee Sang Rim, kalian belum resmi pacaran tanpa persetujuan kami !” teriaknya dari sana. Aku dan Sang Rim menoleh dan saling menatap. Ternyata kyuhyun lah yang berteriak tadi.
Kyuhyun, yesung, ryeowook, siwon, sungmin, shindong,  dan leeteuk semuanya datang berjalan menghampiriku.
“mengapa kalian disini ?” tanyaku polos. Aku mulai curiga dengan mereka semua. Jangan jangan mereka lah yang telah membuat kembang api jadi-jadian tadi.
“apa kami tidak boleh kesini melihatmu resmi berpacaran dengan seorang yeoja ? dasaar ikan peliit !” gerutu ryeowook.
“bukan begitu.. aku hanya kaget. Dan apakah kembang api tadi kerjaan kalian ?” tanyaku menatap satu per satu temanku dengan selidik. Tiba tiba semuanya sontak melihat dan menunjuk leeteuk hyung.
“mwoo ? mengapa hanya aku ? kalian semua juga ikut andil kan ?” tanya nya refleks seperti anak kecil yang disalahkan lalu berusaha membela diri. Tawa kami pun pecah menatapnya bertingkah seperti itu.
Aku kembali melihat satu per satu chingudeul ku dan mengabsennya satu per satu. Hmmmmm...
“mana hyuk jae ?” tanya ku menyadari bahwa hyung kesayanganku tak berada ditengah tengah mereka. semuanya hanya mengangkat bahu tanda tak tahu. Sudah kukatakan, aku tidak suka menyebut namanya. Setiap kali menyebut namanya, aku bisa berhalusinasi kalau ia berada dibelakangku sekarang. Semuanya terdiam datar dan tampak seperti menahan tawa. Kurasakan ada yang menyentuh pundakku dan aku menoleh dan,,
“WHUUAAAAAA !!!!!” tariakku kaget dan melompat. Alhasil badanku terjatuh dan tercebur sempurna ke kolam berenang.
“ikan bodoh ! apakah aku tampak seperti hantu bagimu ?!” ucap hyuk jae
“hyuk jae-ah ! kau ini suka sekali mengaggetkanku. Kau lihat ini, semua bajuku basah. Apalagi didepan yeojachinguku yang baru beberapa menit jadian. Haaiiissshhh, kau jahat sekali padaku” gerutuku berusaha kembali naik ke permukaan. Semuanya hanya tertawa terbahak, begitu pula dengan yeojachinguku.
Setelah aku kembali ke permukaan, suasana kembali hening. Kulihat hyuk jae dan Sang Rim sedang saling bertatapan. Aku dan yang lainnya hanya diam menatap keduanya bingung.
“hmm.. hmm..” aku berdeham memecah keheningan. Sang Rim tersadar dari lamunannya yang sedari tadi menatap hyuk jae. Aku merangkulnya agar ia tidak terlihat mati kutu didepan hyuk jae.
“Sang Rim, apa kau sudah bisa memaafkanku sekarang ?” tanya hyuk jae langsung. Ia setengah tertunduk dan memikirkannya sejenak. Tak lama kemudian ia kembali mengangkat wajahnya,
“Ne, Lee Hyuk Jae oppa. Nado mianhe” katanya.
Aku pun melepas rangkulanku dan membiarkannya berjalan mendekati hyuk jae dan memeluk oppa nya itu. Semuanya pun tersenyum bahagia.
“kau dongsaengku tersayang” kata hyuk jae mengusap rambutnya lembut. Karena terlalu lama mereka berpelukan seperti itu, aku segera berdeham.
“mian” ucap Sang Rim malu-malu.
“ahh , kau ini payah donghae-ah. Aku baru memeluknya beberapa detik, kau sudah cemburu” gerutu hyungku. Aku hanya bisa bersikap sarkastik dan sedikit menyombongkan diri. Ia malah mengacak rambutku dan membuatku terpeleset ke kolam berenang lagi.
Semuanya hanya bisa tertawa melihatku yang dikerjai terus menerus oleh eunhyuk.

                                                                                THE END

Can't Touch Your Heart part 4


“mm? Donghae oppa ?” gumamku.
“Sang Rim-ah, kau kenapa ? matamu bengkak. Apa kau baik baik saja ?” tanya donghae oppa panik. Aku senang ternyata masih ada yang memperhatikanku selain namja tersebut. Jangan sebut namanya lagi !
“lebih baik kau istirahat dirumah. Kau tampak begitu tidak sehat. Kuantar pulang ya ? nanti ku bantu kau izin dari kelas Kyuhyun-ssaem.”
“gomawo donghae oppa” ucapku senang segera mengikutinya berjalan menuju parkiran. Ia hendak mengantar ku pulang.
**
Ia memegang dahiku dengan tangan punggungnya.
“badanmu sedikit hangat Sang Rim, apa kau yakin ku baik baik saja ? seperti ini masih mau masuk kelas.” Katanya ketika sudah sampai dirumahku.
“aku tidak apa oppa. Jangan khawatir” ucapku segera berbaring dikasur. Ia menemaniku ditepi ranjang.
“sebenarnya apa yang terjadi ? ceritalah padaku” ucapnya mentapku teduh. Mendengar kalimatnya barusan membuatku lagi2 ingin meneteskan airmata. Aku mengalihkan wajahku agar tak terlihat olaehnya kalau aku menangis. Ia seolah tahu dan meminta ku untuk menatapnya.
“mana eunhyuk ? tumben ia tidak terlihat. Bukankah ia selalu bersamamu ? lebih baik ku kabari dia tentang keadaanmu ini”
Aku kaget dan segera menarik tangan donghae oppa agar ia tidak menarik ponsel dari saku celananya.
“wae ?” tanyanya heran
Kembali aku meneteskan airmata. Ia segera mengusapnya.
“apa kau dan dia ada masalah ?”
Dengan penuh dengan kebohongan, aku mengangguk yakin. Namun sayangnya perasaanku tidak mau diajak kompromi. Aku meneteskan airmata lebih banyak lagi. Ia tampak mempercayaiku, dilihat dari wajahnya. Namun kurasa aku terlalu bodoh untuk berbohong dalam keadaan seperti ini. Pasti ia akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara kami berdua. Sudahlah, aku mau tidur. Batinku lelah memikirkan hal tersebut.
Perlahan kupejamkan mataku berusaha untuk tidur. Melupakan segalanya untuk sesaat. Kuharap aku juga bisa amnesia. Bisa melupakan segalanya dan memulai yang baru. Kupikir amnesia tidak begitu buruk juga.
                                                •                             •                             •
Lee Dong Hae’s pov
“apa yang kau lakukan padanya?” tanyaku sedikit kasar padanya. Ia menatapku bingung ku rasa ia sedikit mengerti.
“jawaabb aku Lee Hyuk Jae !” bentakku padanya sambil mencengkram kerah bajunya.  Lagi lagi ia tak bereaksi membuatku semakin geram karena aku diacuhkan. Ia menghela nafas panjang. Membuatku benar2 ingin meninju nya seperti tempo hari.
Lee Hyuk Jae’s pov
Baiklah, kurasa semuanya akan semakin rumit. Aku harus menjelaskannya lagi dari awal dan mungkin ia akan memperlakukanku sama seperti gadis itu. Aku menghela nafas. Aku siap untuk semua ini.
“duduklah dulu. Akan kuceritakan” kataku lemah. Ia pun melepaskan cengkraman di kerah bajuku dan perlahan duduk disofa. Aku mneghela nafas dan memulainya.
“kemarin, ia menyatakan cintanya padaku. Ia menyukaiku. Bukan sebagai oppa, tetapi sebagai namjachingu.” Jelasku. Matanya menatapku tajam
“lalu apa yang kau katakan ? jangan bilang kau menolaknya dan membuatnya sakit hati” ancam donghae.
“tapi itulah kenyataannya. Aku menolaknya. Sudah kukatakan berualang kali padamu. Aku menyayanginya sebagai dongsaengku, dan ia hanya untukmu. Kalaupun aku mencintainya juga, aku tidak akan merebutnya darimu.”
“kauuu ...........”
Sepertinya kemarahan donghae kembali memuncak. Ia berdiri dan menatapku sadis. Kurasa ini kesempatan terbaik untuknya agar bisa mendapatkan Lee Sang Rim. Walaupun aku yang akan dikorbankan, tetapi itu jauh lebih baik. Demi dua orang yang penting dalam hidupku. Lebih baik aku yang menerima semua ini daripada salah satu dari mereka kecewa bahkan sedih.
Lee dong hae’s pov
Aku kesal dengannya. Ya cukup kesal. Ia telah menyakiti hati yeoja yang kucintai itu. Namun, aku juga tidak bisa berbuat apa apa. Aku tahu ia melakukan ini untukku. Sesungguhnya aku kecewa mengapa Sang Rim lebih memilih eunhyuk. Aku memang tidak jauh lebih baik dari eunhyuk, tapi setidaknya ia bisa mencoba memberikan hatinya sedikit padaku dan aku berjanji aku akan membuatnya mencintaiku. Seandaikan ada celah sekecil pun dalam hatinya untukku, aku akan menerobos masuk dan membuatnya benar-benar mencintaiku. Tapi sayangnya tidak ada celah sama sekali, hatinya sepenuhnya telah ia berikan pada eunhyuk. Aku menatapnya datar. Ia hanya berekspresi wajah bersalah. Aku pun keluar dari rumahnya.
**
“oppa, kau darimana ?” tanya Sang Rim menghampiriku di dapur.
“kau sudah bangun Sang Rim ?” kataku mengalihkan pembicaraan. Ia menatapku aneh. Kuikuti arah matanya dan menatap ke bajuku. Aku baru sadar kalau jaket ku belum kulepas tadi.
“kau duduklah. Aku sedang membuatkan bubur untukmu” kataku menuntunnya duduk dikursi sofa. Setelah ia duduk, aku kembali ke dapur dan mengambil semangkuk bubur yang tadi kubuat.
“Lee Sang Rim, mulai hari ini, kau akan menjadi tanggung jawabku. Aku akan selalu berada disampingmu dan menemanimu. Aku tidak akan membiarkanmu tersakiti oleh siapapun lagi. Arraseo ?” kataku ambil menyuapinya bubur. Ia yang sedang mengemut bubur sedikit terbatuk mendengar perkataanku barusan. Dengan sigap ku raih tisu di meja depan dan meyodorkannya air mineral.
“apa yang kau katakan oppa ? aku tidak mengerti” katanya mengerutkan keningnya.
“sudah, jangan banyak bicara. Ikuti saja apa kata ku” kataku sambil menyodorkannya sesendok bubur lagi.
Kalau eunhyuk bisa mendapatkan hatinya dengan cara seperti ini, aku juga harus bisa. Ini merupakan langkah awal untuk mendapatkannya. Masalah eunhyuk, akan ku urus kemudian.
**
“oppa hari ini kau pulang jam berapa ?” tanya Sang Rim yang sedang berlari kecil menghampiriku yang sedang membaca buku.
“seperti biasa, jam 3 sore. Ada apa Sang Rim-ah ?”
“anii. Aku hanya ingin minta tolong oppa mengerjakan tugas kuliahku. Sedikit sulit dan ada yang tidak aku mengerti.”
“kau benar-benar ingin aku membantumu? Aku ini kan bukan mahasiswa designer. Kalau nanti pr mu hancur berantakan bagaimana ?” tanyaku sedikit menggodanya. ia hanya tertawa menutup mulutnya.
“baiklah, jam berapa kita kerumahmu ?”
“terserah kau saja oppa. Hari ini aku tidak kemana mana kok”
“ne.”
“aku pulang dulu ya oppa. Annyeong”
Ia pamit pergi dan kembali meninggalkanku. Aku senang seperti ini. Ia dekat denganku dan tidak terus menempel pada eunhy... oiya! Aku baru ingat dengan manusia satu itu.
Lagi lagi aku merasa ada yang aneh. Setiap kali aku menyebut namanya dalam pikiranku, aku merasa seperti ia muncul tiba tiba dihadapanku. Dan sekarang aku merasa ada yang menyentuh pundakku. Aku mencoba untuk menoleh.
“eh ?!” gumamku segera melompat menghindarinya.
“apa aku seseram itu” katanya datar. Aku hanya bisa memberikan cengiran ku yang tidak begitu jelas.
“langkah awalmu bagus. Kulihat kau sudah bisa mendapakannya tanpa bantuanku. Teruslah berusaha menyentuh hatinya. Kau pasti bisa. Kuserahkan ia padamu donghae-ah”
“hyuk..”
Ia pergi begtiu saja setelah menyelesaikan kalimatnya. Aku merasa ia berubah. Bukan lagi eunhyuk yang biasa kulihat. Eunhyuk yang selalu ceria, tertawa tidak jelas menunjukkan gusinya.
**
“oppa, apa kau tahu yang nomor ini ?” tanya yeoja yang berada disampingku sekarang.
Aku mencoba melihat apa yang ia tanyakan. Menarik secarik kertas dan berkutik diatasnya. Menggambar beberapa model bangunan. Dan inii lah hasilnya..
“mian kalau jelek. Aku kan bukan mahasiswa designer. Hehehe” ucapku menggaruk kepalaku yang tak gatal.
“gomawo oppa. Ini tak begitu buruk” jawabnya. Senyumku mengembang mendengar kalimatnya barusan.
**
Beberapa hari kemudian...
 Lee Sang Rim’s pov
Ini sudah pukul 5 sore. Pasti saja donghae oppa sudah pulang duluan. Beginilah nasib mahasiswa designer. Selalu banyak tugas dan harus pulang telat. Aku berjalan menyusuri koridor sendirian. Ini memang bukan kali pertamanya aku berjalan disini sendirian, tetapi aku hanya ada mendengar suara. Hmmmm, suara apa itu ? sebuah music nge-beat dengan tempo cepat yang sangat enak didengar. Aku mendekati arah suara itu dan entah mengapa hingga tanganku membuka sebuah ruangan. Ruangan studio.
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, berusaha melihat dari kejauhan siapa orang itu yang masih berada di studio sore sore begini. Kakiku melangkah maju mendekatinya. Hingga tinggal 1 meter lagi aku sampai ditempatnya. Aku baru menyadari sesuatu. Aku segera berlari keluar ketika ia melihatku. Namun kurasa ia mengejarku dan tanganku berhasil digenggam kuat olehnya. Aku mencoba melepaskan genggamanya. Namun tidak bisa.
“Sang Rim.. mianhe. Tolong maafkan aku. Aku sama sekali tidak ingin membuatmu seperti ini.” Katanya
Aku masih bergeming tidak ingin menoleh padanya. Ia pun berjalan hingga sekarang berada dihadapanku. Ia menyentuh kedua pipiku dengan kedua telapak tangannya an mengangkat wajahku  yang sedari tadi kusembunyikan dengan cara menunduk guna menahan airmata.
Walaupun ia telah memaksaku untuk menatapnya, bola mataku bahkan sama sekali tidak peduli dengannya. Ku arahkan bola mataku kesamping dan tidak mau menatap matanya yang mengiris hatiku. Melihatnya seperti membuat luka di hatiku pada tempat yang sama.
“Sang Rim-ah, kembalilah menjadi dongsaengku. Jengmal bogoshipeo. Apa kau tahu, sudah empat bulan terakhir ini aku sama sekali tidak melihatmu” katanya lagi sambil memelukku. Aku mencoba memberontak namun tidak bisa. Tenagaku seakan telah terkuras habis karena perasaanku.
Akhirnya aku hanya bisa bersender didepan dada bidangnya yang tak dilapisi sehelai benang pun. Dan terasa sedikit lembab karena keringatnya. Airmataku lagi lagi jatuh. Aku benci hal ini. Aku berusaha sekuat tenagaku untuk tidak menangis dan tetap terlihat kuat dihadapannya, namun sia sia. Aku tidak bisa menahan emosi dan perasaanku yang pada ujungnya akan berubah menjaadi airmata.
“Saranghaneun dongsaeng-a” 
Aku mendengar semua yang ia katakan. Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku hanya berusaha untuk melepas pelukannya dan pergi meninggalkannya. Sudah kukatakan aku benci padanya. Dan itu tidak akan berubah.

                •                             •                             •
Sejak kejadian itu, Lee Sang Rim dan Lee Hyuk Jae benar-benar tidak bertemu lagi. Keduanya tampak sudah putus hubungan. Hyuk jae entah pergi kemana dan Sang Rim sibuk dengan tugas kuliahnya yang menumpuk. Untuk saja ada donghae yang selalu menemani dan membantunya. Perlahan, waktu demi waktu, ia mulai bisa menghapus segala luka dihatinya dan melupakan hyuk jae. Sang Rim perlahan terlihat mulai bisa menerima donghae. Ya, Lee Dong Hae. Seorang pria manis yang rela melakukan apapun demi Lee Sang Rim, seorang wanita biasa yang tampak cuek. Donghae mungkin memang bisa menggantikan eunhyuk untuk menemani Sang Rim, namun apakah Donghae bisa menggantikan eunhyuk dihati Sang Rim ? entahlah, semua jawaban itu hanya Sang Rim yang mengetahuinya. Dan asal kalian tahu saja, Sang Rim belum memberikan lampu kuning untuk donghae. Dan hal itu cukup membuat donghae bingung.
                                                •                             •                             •
 “Lee Sang Rim..” panggil donghae.
“hmm?” jawab Sang Rim masih belum menoleh dan sibuk menggambar design interior untuk sebuah rumah.
“kau suka sekali memanggil nama panjangku ya oppa. Sudah kukatakan, itu terdengar begitu resmi. Kita ini kan bukan dosen dengan mahasiswa” sambung Sang Rim sambil tertawa. Donghae hanya tersenyum dan sedikit tersipu malu.
“ada apa oppa ?” sambungnya lagi.
“hmm,, apakah besok kau ada acara ?”
“tidak ada. Waeirae?”
“besok bisa makan malam denganku ?”
“ne” jawab Sang Rim masih betah berkonsentrasi pada bukunya. Padahal jika ia menoleh sedikit saja, ia akan tertawa terbahak melihat wajah donghae yang malu malu kucing dan salah tingkah.
“baiklah. Besok kujemput disini pukul 8 malam ya”
Mendengar perkataan donghae barusan, sontak membuat Sang Rim menoleh padanya.
“jam 8 malam ?”
“ne. Waeirae ?” tanya donghae polos
“anii, geunyang.”
“berdandanlah yang cantik ya” kata donghae membuat Sang Rim sedikit kaget dan heran.
**
Tepat pukul 7.30 malam..
Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah Sang Rim. Ia tahu itu pasti donghae dan ia terbirit birit berlari keluar rumah.
“kenapa lama see.....ka..lii..?” kata donghae dengan nada terputus.
Ia tak percaya didepannya ada Lee Sang Rim. Yeoja cuek itu. Penampilannya malam ini benar-benar berbeda. Begitu memukau! Donghae bahkan hampir tidak bisa mengenalinya. Gaun pendek berwarna sapphire blue bermodel tarzan yang dihiasi bunga besar pada tali bagian kanan Sang Rim. Dipadukan dengan high heels blurdu hitam dengan tali yang mengikat manis pergelangan kaki Sang Rim. make up alami dan rambut yang tergerai indah benar-benar membuat Sang Rim terlihat begitu sempurna malam ini.
“aku aneh ya oppa ?” tanya Sang Rim tak percaya diri sekaligus malu ditatap seperti itu oleh donghae. Untuk beberapa saat, donghae bergeming. Matanya sibuk menatap Sang Rim lekat dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“oppaaa..” panggilnya panjang.
“wae?” tanya donghae baru tersadar dari lamunannya tadi karena terlalu terpesona dengan bidadari manis yang ada didepannya ini.
“apa aku aneh ?” tanya Sang Rim tersipu malu.
“aniii, kau sangat cantik malam ini. Masuklah” kata donghae sambil membuka pintu mobil nya dan mempersilahkan Sang Rim untuk masuk.
Dimobil.....
Keadaan hening seketika. Donghae tak tahu harus memulai percakapan darimana. Ia begitu gugup. Dan mungkin ia merasa sedikit minder duduk disamping yeoja cantik seperti Sang Rim.
“Sang Rim-ah, mengapa kau tidak pernah menggerai rambutmu dan menampakkan wajah aslimu sih ?” ucap donghae memecah keheningan
“maksud oppa ?” tanya Sang Rim polos
“iya. Kau tidak pernah menggerai rambutmu dan berdandan secantik ini. Aku benar-benar terpukau kau tahu. Kau benar-benar memikat hatiku malam ini.” Kata donghae sambil menyetir. Terlihat senyum manisnya yang menghiasi wajahnya. Ia tampak begitu berseri seri.
“ahh oppa. Gomawo atas pujiannya” katanya malu-malu.
“apa aku harus selalu memintamu untuk dandan yang cantik baru kau akan menggerai rambutmu dan bermake up ?”
“aniiiyaa. Oppa ini, jangan menatapku seperti itu” jawab Sang Rim yang menyadari donghae sedang menatapnya dan sesekali melihat ke jalan
“jangan menatapku terus oppa, nanti kan bisa. Berkonsentrasilah menyetir atau kencan kita malam ini akan hancur total” kata Sang Rim sambil terkekeh.
Lee Dong Hae’s pov
Apa ia katakan barusan ? kencan kita ? aku tak bisa mengatakan apapun lagi selain mengikutinya terkekeh geli. aku terkejut dengan pernyataannya barusan. Jadi ia menganggap kalu ini adalah kencan ? baguslah, aku menyukai permulaan seperti ini. Berarti ia telah memberikanku lampu hijau. Dan tidak akan kusia-siakan kesempatan ini. Ayoo Lee Dong Hae, kau pasti bisa!
Aku membawanya kerumahku. Rumah mewah yang hanya kutinggal berdua bersama eomma ku.
“kau membawaku kerumahmu untuk apa oppa ?” tanyanya polos. Aku hanya tersenyum dan menggandengnya masuk kerumah.
Setelah masuk kerumah, eommaku menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
“Ahjumma..” katanya memberi salam dan membungkuk pada eommaku.
“apakah kau Lee Sang Rim ?” tanya eomma
Sekejap ia mengalihkan pandangannya menatapku. Aku hanya bisa tersenyum.
“ne, ahjumma” jawabnya kemudian.
Setelah eomma mempersilahkan kami duduk, eomma memulai percakapan dengan ramah dan hangat.
“jadi kau Lee Sang Rim ? yeoja yang sering diceritakan donghae ? bahkan donghae sering tidak tidur karena memikirkanmu.” Kata eomma sambil tertawa.
“eomma..” kupanggil eomma ku untuk tidak membocorkan segala rahasia yang kukatakan padanya sambil ikut tertawa. Ia hanya bisa tersenyum dan menatapku dengan tatapan tajam.
“apa yang kau katakan pada eomma mu oppa ?” bisiknya padaku. Aku hanya mengangkat bahuku dan tidak akan memberitahunya.
“kau memang yeoja yang manis Sang Rim, donghae memang tidak salah memilih wanita ya” kata eomma ku lagi.
Ia hanya bisa tersenyum dan sesekali tertawa pelan aku pun tersenyum dan tersipu malu.
“baiklah, kau nikmati malam ini dengan donghae ya. Eomma kembali kebelakang dulu”
Setelah eomma berkata demikian, aku membawanya untuk pergi ke kolam berenang yang ada dirumahku. Candle Light dinner di tepi kolam berenang memang sudah biasa, namun aku akan membuat kali ini jauh lebih berkesan.
“lantas, apa yang sudah kau katakan pada eomma mu tentangku oppa ?” katanya sambil memicingkan matanya mentapku tajam.
“tidak ada” jawabku cengengesan.
“ayoo jujur.. katakan padaku” paksanya. Aku menjulurkan lidahku. Namun tiba2 ia berdiri dan mendekat padaku. Tawaku seketika hilang terbawa angin. Aku tidak tahu apa yang akan ia lakukan. Ia semakin mendekat dan mendekat. Jantungku tiba2 saja berpacu cepat dan mungkin sebentar lagi akan mencelos. Wajahnya juga mendekat padaku. Tinggal 5 sentimeter lagi antara wajahku dan wajahnya dan,,

Can't Touch Your Heart part 3


Beberapa detik selanjutnya aku baru sadar ada yang menempel dibibirku dan satu detik kemudian aku menyadarinya. Aku tidak meresponnya sama sekali. Aku terlalu kaget. Perasaan ku jauh lebih kaget ketika sesuatu bergerak dibibirku. Hmmmm, begitu basah dan sedikit manis. Kucoba untuk ikut merasakannya. Mmmm, it taste... sweet!
“hyunggg... apa kau disana ?” aku mendengar suara seorang pria dari ujung sana. Aku dan oppa tersentak kaget dan menghentikan apa yang sedang kami lakukan dan menatap siapa itu yang datang.
Untuk waktu yang kurasa begitu lama, ruangan ini begitu hening dan dingin.
“kauu... hyuk jae... aku melihatnya” terdengar suara serak darinya dan bulir airmata menghiasi wajahnya.
“lee dong hae ! itu tidak seperti apa yang kau lihat !” teriak oppa ku mengejar pria itu. Aku hanya bisa duduk ditempatku dan melongo. Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua ? setelah kurasa ia tidak berhasil mengejar pria itu, ia kembali padaku dan terduduk disampingku sedih.
“oppa , ada apa ? apakah aku salah ?” tanyaku yang tak tahu menahu. Ia hanya menggeleng pelan.
“kau tidak salah. Aku yang salah. Maafkan aku ........” katanya
“lee dong hae” sambungnya, kata yang ia ucapkan begitu pelan sehingga aku hanya bisa mendengarnya samar.
**
 Lee Hyuk Jae’s pov
“lee dong hae !!!!” teriakku dengan sekencang kencangnya didepan rumahnya. Aku tahu ini kesalahanku dan demi donghaeku, apapun itu akan kulakukan demi kebaikannya. Aku menyayanginya demi dari apapun , dan asal ia tahu saja, aku tidak akan merebut apapun yang patut untuk menjadi miliknya.
Tidak ada respon sama sekali. Kucoba berteriak berulang kali.
Lee Dong Hae’s pov
Aku melihatnya dari balkon rumahku. Tidak ada niat sama sekali dalam diriku untuk menemuinya. Aku membencinya. Oh tidak, aku tidak pernah bisa membencinya dan itulah yang aku benci! Ia hyung-ku yang paling aku sayangi. 
From : lee hyuk jae
Tolong buka pintunya. Aku akan menjelaskan sepenuhnya! Jangan menghindar dariku, jebal...
Sebuah pesan yang masuk keponselku. Aku hanya menatapnya datar. Menatapnya, menatap pesan darinya, membuat hatiku benar2 perih karena mengingat kejadian kemarin. Aku pun menghela nafas, tidak tahu apa yang harus kulakukan. Entah mengapa, otakku mengarahkan saraf bagian kakiku untuk turun menuruni tangga dan tanganku membuka pintu rumahku. Aku seolah tidak tahu apa2 karena ini adalah kerjaan otakku dan sayangnya kini aku sedang tidak berkoneksi dengan otakku, hingga aku hanya menatapnya datar. Aku pun masuk terlebih dulu keruang tamu dan ia menyusul.
“donghae, yang kau lihat kemarin sama sekali tidak seperti apa yang kau pikirkan. Tolong, percaya padaku. Aku tidak sadar telah menciumnya. Aku bersumpah, aku tidak bermaksud apapun, apalagi sampai merebutnya darimu” jelasnya terdengar samar ditelingaku, aku masih bergeming tidak menunjukkan reaksi apapun.
“percayalah padaku, aku sudah membuat rencana agar kau bisa mendapatkannya. Ia hanya dongsaengku dan selamanya hanya akan seperti itu. Tidak akan berubah. Hanya kau yang pantas menjadi kekasihnya. Kalaupun kau mau, aku bisa melepaskannya dan menyerahkan sepenuhnya untukmu”  jelasnya lagi membuatku merasa geram. Kukepal kedua tanganku menahan emosi yang memuncak dan mungkin sebentar lagi akan meledak.
“donghae-ahh” panggilnya.
“kalau kau memang menginginkannya, ambillah. Biarkan aku yang mengalah” kataku lemah.
“tidaaak Lee Dong Hae ! ia hanya milikmu” 
“KALAU KAU MEMBERIKANNYA UNTUKKU, MENGAPA KAU MENYENTUHNYA ?! HAA ?! JAWAB LEE HYUK JAE ! APA KAU TAHU ITU MEMBUATKU BEGITU SAKIT ? AKU TELAH BERSABAR MENUNGGU HANYA UNTUK MENDAPATKANNYA, NAMUN KAU DENGAN MUDAHNYA MENYENTUHNYA! APA KAU BISA MERASAKAN APA YANG KURASAKAN LEE HYUK JAE ?!!” marahku padanya sambil meremas kasar kerah bajunya dan sedikit manariknya. Kini marahku memuncak dan tak ada lagi yang bisa menghalangiku untuk berbuat apapun. Kulemparkan sebuah tonjokkan pada pipinya. Aku tahu itu tidak akan bisa membuatnya merasakan sesakit apa yang kurasakan, namun itu bisa membuatku lebih baik. Ia tak bereaksi apapun. Beberapa kali aku menghajarnya, ia tak bergerak sedikitpun. Hingga aku tersadar dan berdiri menatapnya kejam.

“kalau itu bisa membuatmu lebih baik, lakukanlah. Aku akan dengan senang hati menerimanya” katanya. Nafasku ngos-ngosan dan tak teratur. Antara emosi dan kesal semua bercampur menjadi satu dan eunhyuk pantaas menerimanya. Hingga aku kembali menghela nafas dan aku sadar apa yang barusan aku lakukan. Aku menariknya bangun dan merapikan bajunya dan kemudian aku menghempaskan tubuhku keatas sofa. Aku sama sekali tak ingin menatapnya. Kurasa sudah cukup. Untuk beberapa saat kami pun hanya terdiam. Larut didalam kekakuan dan keheningan ruangan.
“kau bisa memegang janjiku. Aku akan membantu mu mendapatkannya.” Katanya segera pergi.  Aku bahkan menghiraukannya. Sama sekali tak peduli dengan apa yang dikatakan, kurasa apa yang kulihat kemarin sudah cukup. Sudah cukup untuk menjelaskan bahwa ia juga menginginkan yeoja yang kucintai. Hal itu membuatku begitu marah padanya dan tak ingin bertemunya untuk jangka waktu yang lama.

**
“oppa, mana lee donghae oppa ? mengapa aku jadi jarang melihat kalian bertemu ?” tanya Sang Rim dengan nada sedikit khawatir. mungkin bukan sedikit, tapi ia emamng khawatir dengan kedua namja pabbo itu. Mengingat apa yang ia lakukan tempo hari bersama eunhyuk.
Eunhyuk hanya menggeleng pelan. Sang Rim tambah merasa bersalah. Ia menundukkan kepalanya dan menghela nafas pelan. nafasnya didengar oleh eunhyuk dan eunhyuk segera membelai rambutnya pelan.
“ini bukan salahmu. Jangan khawatir. semuanya baik baik saja” ucap eunhyuk kemudian memeluk Sang Rim erat.
“oppa..” panggilnya
“hmm ?”
Eunhyuk masih dalam keadaan memeluk Sang Rim. Tak ingin melepaskan dekapannya. Ia merasa nyaman memeluk Sang Rim dalam keadaan seperti ini. Ia merasa Sang Rim dapat menenangkannya bahkan didalam keadaan serumit apapun. 
Lee Hyuk Jae’s pov
Aku suka memeluknya. Memeluk bukan karena dasar perasaan cinta. Namun perasaan sayang pada dongsaengku ini. Aku memang tak salah memilih dongsaeng angkat. Ia begitu baik dan nyaman dipeluk. Dulu sebelum aku bertemu dengannya, donghae lah yang selalu kupeluk. Namun sekarang berbeda. Huffttt... mengingat donghae membuat kepalaku pening. Aku masih berhutang janji padanya. Dan aku harus memenuhi itu bagaimana pun caranya. Membawa yeoja yang sedang kupeluk ini kepada donghae. Mempercayainya untuk menjaga dongsaeng manisku ini.
“apa besok bisa ke pusat taman kota pukul 8 malam?” tanya nya. Ia mendongak sedikit untuk melihatku. Aku masih memejamkan mata menikmati rambutnya yang ku elus dengan lembut.
“bisa. Ada apa ?” tanyaku padanya. Tak ada lagi suara yang terdengar. Kurasa ia tidak menjawab pertanyaanku. Baiklah, tidak apa apa. Lihat saja besok.
**
Tepat pukul 8 malam dan aku sekarang berada di taman pusat kota.
Aku sedikit bingung dengannya, apa yang ingin ia lakukan disini ? apalagi ini sudah malam dan sudah tidak banyak orang lagi. Namun ia malah mengajakku kesini. Aku duduk dibangku taman menunggunya. Namun ia tak kunjung datang. Satu demi satu orang orang mulai pergi meninggalkan taman. Aku refleks menoleh mendengar teriakan dari belakang.
“oppa...”
Aku hanya bia melongo menatapnya. Akhirnya setelah hampir sampai ketempatku, ia hanya berlari kecil.
Lee Sang Rim’s pov
Sebenarnya tadi aku berteriak memanggil oppa ku hanyalah bagian dari trik ku agar aku nanti terlihat tidak mati kutu didepannya. Aku pun kemudian berjalan pelan menghampirinya.
“annyeong oppa” kataku
“ne, annyeong. Untuk apa kita kemari ? ini sudah malam. Udara juga dingin.”
Aku tidak menjawab lagi apa yang ia katakan. Aku duduk tepat disampingnya dan menatap langit. Aku menyadari ia sedang menatapku heran. Jujur aku gugup. Sangat. Namun inilah waktunya. Memang terdengar aneh. Tapi tidak ada pilihan lain.
“oppaa” panggilku.
“hmm ?” sahutnya. Untuk bebrapa saat, aku masih menatap langit , mengamati bintang. Kemudian aku pun beralih pada matanya dan menatapnya lekat.
“ oppa, sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan ini. Namun aku belum berani. Dan sekarang kurasa waktu yang tepat. Mengingat kau telah memberiku lampu hijau kemarin” jelasku berhasil membuatnya kebingungan. Ia menatapku tak kalah lekat. Kurasa ia mencoba menerka setiap kata ku barusan dalam otaknya.
“aku menyayangimu oppa” kataku to the point. Aku tak ingin lagi basa basi dan membuatnya bingung. Langsung saja pada inti permasalahnya saja. Ia tersenyum, memelukku, dan memebelai halus rambutku. Ditengah udara kota seoul yang begitu dingin, aku hanya bisa merasakan hangat. Hangat berada didalam dekapannya.
“aku juga sangat menyayangimu dongsaengku. Kau dongsaengku yang paling manis” katanya. Kata2 nya barusan membuat nafasku tercekat. Tangan yang tadi kulingkarkan pada punggungnya, kini terlepas begitu saja. Kurasakan tubuhku melemas. Ia sedikit terkaget.
“wae ?” tanyanya polos. Aku tak bisa menjawab apapun. Menatapnya tepat di pupil matanya dengan lekat, dan aku menemukan jawabannya. Kini aku tahu, ia menyayangiku. Sangat menyayangiku. Sebagai dongsaengnya. Ya, hanya sebagai dongsaengnya dan itu tidak akan berubah sampai kapanpun. Ia tidak pernah memiliki perasaan lebih kepadaku. Membuatku hatiku begitu pilu, perih dan menciut. Airmataku satu per satu jatuh membasahi pipiku. Airmata yang pertama kali kuteteskan untuk seorang pria. Ia hanya menatapku lalu bingung.
“mengapa kau menangis Sang Rim ? apa aku salah bicara ?”
“oppa, jadi kau hanya menganggapku sebagai dongsaeng kesayanganmu saja ?” tanyaku memastikannya. Aku tahu dan aku menginginkan jawaban yang pasti yang keluar dari mulutnya. Ia tampak mengerti dan kini ia memelukku lagi. Ia belum berkata apapun, aku tahu ia tidak ingin aku sakit hati.
“aku mencintaimu oppa. Bukan hanya menyayangimu sebagai oppa-ku. Jeongmal saranghae” kataku dengan nada terputus  karena isak tangis dan nafas tercekat karena dadaku yang begitu sesak.
Tak lama, ia melepaskan pelukannya.
“Lee Sang Rim, dengarkan aku. Aku menyayangimu. Sangat menyayangimu sebagai dongsaengku. Aku akan selalu menjagamu dan menemanimu. Aku ini, oppa mu. Mianhe, aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Kau akan mendapatkan yang lebih baik dariku.” Jelasnya tegas.
Aku tahu, secara tak langsung, ia telah menolakku. Hatiku sakit. Sama seperti sebuah kulit yang ditusuk oleh anak panah tajam yang ditembakkan dari seseorang yang kita anggap penting dalam hidup kita.
“tapi mengapa kau memberiku lampu hijau ? mengapa kau selalu bertingkah seolah aku ini bagian yang terpenting dalam hidupmu. Padahal aku ini hanya kau anggap sebagai dongsaengmu saja ? mengapa kau menciumku waktu itu ? kelakuanmu membuatku salah sangka. Apa kau tahu itu, oppa? ini jauh lebih sakit dari apapun!” bentakku padanya
Baiklah, kemarahan ku memuncak. Setiap orang tidak suka mendengar penolakan bukan ? dan inilah yang terjadi padaku. Ditolak oleh orang yang kucintai setahun terakhir ini. Ia hanya bisa setengah menunduk.
“Sang Rim ! kau ini memang bagian yang terpenting dalam hidupku. Oleh sebab itu mengapa aku bertingkah seperti itu. Menjagamu, membimbingmu, menemanimu.  Aku tidak ingin kau hilang dari kehidupanku. Kau adalah sesuatu yang berharga bagiku! Mianhe jika aku bertindak tidak wajar padamu hingga membuatmu berpikir bahwa aku mencintaimu. Dan untuk yang waktu itu, aku hanya tidak sadar aku melakukan itu.”
Kalimat terkahir yang diucapkannya terdengar jauh lebih rendah daripada kalimat awalnya.  Tubuhku seketika dingin. Udara seoul menusuk menembus kulitku dan membuat tulangku ngilu. Aku memeluk diriku sendiri. Karena kami masih saling menatap, ia tiba2 memelukku dan dengan cepat aku mencoba melepaskan diri dari pelukannya. Sayang sekali, aku tidak bisa lepas dari dekapannya. Ia terlalu kuat dan aku terlalu lemas. Akhirnya aku hanya bisa menangis keras dan memukul dada bidangnya pelan. Benar benar menusuk!
“aku menyayangimu Lee Sang Rim. Kau dongsaeng kesayanganku.”  Katanya serak.
“dongsaengeuroman saenggakhajima!” bentakku kasar.
Beberapa saat kemudian ia merenggangkan pelukannya dan aku dapat melepaskannya. Aku segera berlari sekencang kencang nya meninggalkannya sendiri.
“aku membencimu, Lee Hyuk Jae !” batinku bercampur dengan isak tangis.

Lee Hyuk Jae’s pov
ya ampun ! mengapa harus seperti ini. Masalah satu saja belum selesai malah datang lagi satu masalah. Hidup ini benar benar rumit. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana. Kepalaku serasa begitu ngilu dan hendak meledak. Aku hanya bisa duduk menunduk menatap tanah. Menikamti udara dingin seoul yang begitu menusuk tulang.
**
Lee Sang Rim’s pov
Keesokan harinya, aku berdiri dan berjalan perlahan menuju cermin di ujung sana. Kulihat mataku. Bagaikan mata panda. Bahkan lebih parah dari itu. Maatku sembab dan bengkak. Mungkin karena semalaman kemarin aku menangis tak henti. Mengingat kejadian kemarin membuat kepalaku pening dan dadaku terasa pilu. Lagi2 airmataku hendak menetes. Aku mencoba menahannya dan secepat mungkin membasuh wajahku dengan air dingin. Aku tidak akan pergi kuliah dengan wajah kacau seperti ini. Baiklah, aku menghela nafas. Mataku tak kunjung reda. Segera kuambil sebongkah es batu dan kutempelkan pada kedua mataku yang bengkak. Setelah 5 menit kudiamkan,
“sedikit lebih baik” batinku. Segera aku mandi dan berangkat kuliah.
**
Menyusuri koridor yang sepi seorang diri memang selalu menakutkan. Oleh karena itu aku selalu berangkat bersama lee hyu.... ahhh! Lupakan nama itu. Aku membencinya. Aku tidak mau ia mengganggu pikiranku lagi. Perasaan ku semalam belum sembuh total, jangan malah memikirkannya lg Sang Rim. Baru saja aku membicarakannya dalam pikiranku, ia muncul. Aku hanya melewatu nya dengan dingin. Tanpa menatapnya apalagi bertegur sapa. Sudah cukup untuk semalam. Aku tidak mau lagi berhubungan dengannya. Ia, pria pertama yang membuatku jatuh cinta sekaligus sakit hati. Benar2 paket hidup yang sempurna.
“Lee Sang Rim..” seseorang memanggilku dari belakang. Aku menghentikan langkahku dan berbelok melihat siapa itu. Mataku sedikit terbelalak.

Can't Touch Your Heart part 2


Lee donghae’s pov
“lama sekali sih eunhyuk. Berjanji bertemu pukul 7 malam, sudah lewat 20 menit masih belum datang. Dasarr” gerutuku kesal. Baru saja dikatakan, orangnya sudah muncul.
“mian donghae-ah. Tadi aku menjemput seseorang dulu.” Katanya dengan nafas tak teratur karena berlari. Aku sedikit kaget dan penasaran. Kucoba menoleh dan menjelajahi sudut ruangan kafe, mencoba melihat siapa yang datang bersama eunhyuk.
“mian. Aku baru kembali dari belakang” ucap seorang wanita yang sekarang berdiri tepat disamping hyuk jae. Aku tercengang melihat wanita tersebut. Menatapnya sesaat dan refleks kutarik hyuk jae untuk berbicara tanpa diketahuinya.
“hyuk jae-ah, mengapa kau tidak memeberitahuku bahwa kau membawa Lee Sang Rim ikut denganmu?” bisikku.
“sudah kukatakan kan, aku akan membawa seseorang. Kenapa ? dan berhentilah memanggil nama panjang nya. Itu terdengar aneh tahu” jawab hyuk jae cekikikan. Kurasa ia mulai tahu perasaanku. Inilah kelemahanku, aku bukan kesal dengannya. Melainkan kesal dengan diriku sendiri bahwa aku tidak pernah bisa menutupi rahasiaku darinya. Ia memang sahabatku yang tahu segalanya tentangku. Bahkan sedetail apapun itu.
“hmm.. hmm” aku pun berdeham dan merapikan kemejaku. Mencoba untuk terlihat berkharisma didepan yeoja itu.
“kalian mau makan apa ? pesanlah, hari ini aku yang traktir ya” ucapku lantang.
Hyuk jae dan Sang Rim terkekeh melihat tingkah donghae yang aneh. Donghae akhirnya setengah menunduki berusaha menyembunyikan wajah merahnya itu. Kulirik sedikit pada hyuk jae. Namun  tiba2 ponselku bergetar membuatku melompat kaget.
“ehehe, ,mian mian. Ponselku bergetar” kataku menahan malu kubuka ponsel ku dan mencoba membaca sms-nya.
From     : lee hyuk jae
Jangan bertingkah sok berkharisma. Nanti ia akan menganggapmu aneh dan tak tertarik padamu. K k k k
aku kemudian menatap hyuk jae tajam. Ia menggigit bibir bawahnya menahan tawa.
to            : lee hyuk jae
awas kau!
Balasku untuknya.
Aku pun mengalihkan pandanganku kepada yeoja disamping eunhyuk yeoja yang begitu manis yang membuat mataku tak mampu melihat yang lain. Aku tidak mau melewatkan sedikitpun yang dilakukan oleh yeoja ini. Ia begitu manis. Bahkan sedetik pun dari gerakannya, aku tidak berniat mengalihkan pandanganku sama sekali. Kurasa ini benar2 hal yang serius. Wanita ini memang benar2 mengubah diriku. Kurasa aku menjadi tak normal. Wanita pertama yang bisa membuat jantungku serasa ingin mencelos. Ya Tuhan, bagaimana ini. Sesaat ku lirik sedikit pada eunhyuk dan ia telah menatapku lebih dulu dengan gummy smile nya. Aku hanya tertunduk malu. Sedangkan yeoja itu masih sibuk dengan buku menu yang dipegangnya.
**
“hyuk jae-ahh.. aku tahu aku sudah tidak bisa membohongimu lagi. Aku menyukainya. Aku bahkan cemburu setiap kali melihatmu berdua dengannya. Tolonglah dongsaengmu ini” mohon donghae pada eunhyuk masih sibuk dengan koreografi barunya.
“Lee Hyuk Jae...” panggil donghae pada eunhyuk yang menghiraukannya.
“ne?”
“apa kau tidak dengar apa yang kukatakan tadi?” tanya donghae.
Eunhyuk pun menghentikan kegiatannya dan duduk fokus menatap donghae. Mencerna apa yang ia katakan barusan, sebab otaknya masih melayang memikirkan koreografinya. Ia duduk di sofa tepat disamping donghae dan meraih sebotol air mineral dan mengusap keringatnya.
“hyunggg...” panggil donghae dengan manja.
“ne ? ada apa denganmu ? tumben sekali seperti anak kecil” jawab eunhyuk setelah meneguk air mineralnya dan kaget dengan perlakuan donghae padanya. Tangan donghae bertengger diatas tangan eunhyuk dengan manis dan berbicara dengan manja.

“tumben sekali kau memanggilku hyung” ucap eunhyuk sambil tertawa. Donghae pun membulatkan matanya menatapnya dan menatap eunhyuk sangar dan meminta eunhyuk untuk serius.
“iya iya” jawab eunhyuk akhirnya. Sekilas senyuman donghae mengembang mendengar bahwa eunhyuk menyetujui untuk menjodohkannya dengan Sang Rim.
**
“Sang Rim-ah, nanti ikut oppa ya ke studio” kata eunhyuk paada Sang Rim. Sang Rim hanya mengangguk setuju. Ia tidak pernah menolak apapun yang dikatakan eunhyuk. Sudah dikatakan, perasaan itu berbeda. Bukan hanya sekadar oppa dengan dongsaengnya.
Di Studio..
Eunhyuk meminta Sang Rim untuk duduk dibangku kosong untuk menunggunya berlatih dance.
“Sang Rim-ah, maaf kalau ini sedikit menganggumu” kata eunhyuk menatap sang rim intens.
“tidak apa apa oppa. Aku akan menunggumu. Kau latihanlah.” Jawab sang rim polos. Dengan wajah sedikit memerah,
“bukan itu sang rim-ah” kata eunhyuk memegang kancing bajunya paling atas. Sang rim hanya bisa membelalakkan matanya tak mengerti maksud eunhyuk. Satu persatu kancing baju eunhyuk mulai terlepas hingga ia benar2 melepas bajunya. Terlihat abs nya begitu............... menggoda!
LeeSang Rim’s pov
Aku tersentak kaget melihatnya melepas pakaiannya. Aku tidak pernah melihat ini sebelumnya. Kurasakan wajahku menghangat. Apakah ini kebiasaan buruknya , melepas baju saat menari ? kurasa itu bahkan  bukan kebiasaan buruk. Tetapi kebiasaaan khas Lee hyuk jae oppa ><
Oh tidak! Aku tidak bisa menahan diri. Kutatap ia sesekali tersenyum padaku namun tetap berkonsentrasi pada tariannya. Entah sudah jadi apa wajahku ini, mungkin aku sudah ber-mimikri menjadi seekor kepiting rebus. Aku tidak tahu sudah semerah apa wajahku ini gara2 menatapnya. Ia benar2 menggoda. Sesekali aku tertunduk malu menyembunyikan wajahku yang merah ini.
“kau sedang apa  ?” tanyanya ketika mendapatiku sedang menatap lantai. Ia duduk tepat disampingku. Aku terkaget sedetik kemudian aku bergerak mundur menghindarinya beberapa jengkal. Ia hanya menatapku aneh. Aku hanya bisa tersenyum malu.
“mian kalau aku membuatmu kaget.” Katanya lembut menatapku dalam
“tidak oppa. Hmm, apa kau memang sudah bisa seperti ini ? latihan dance tanpa pakaian ?” tanya ku malu2.
“ne. Apa kau terganggu ? mianhe” jawabnya segera meraih bajunya dan hendak memakainya. Aku menahan tangannya agar tak bergerak lebih banyak lagi.
“aku tidak bilang aku terganggu kan ?” kataku malu2. Ia sontak menatapku lagi. Kami saling bertatapan intens. Hingga beberapa detik kemudian, aku bahkan tidak sadar kalau wajahnya mendekat.

Can't Touch Your heart part 1


1.      Author         : Admin petals
2.      Judul           : Can’t touch you heart
3.      Kategori     :  Romance
4.      Cast            : Lee Hyuk Jae (Eunhyuk), Lee Dong Hae, Lee Sang Rim

Lee dong hae’s pov
Akuilah saja lee dong hae, kau belum bisa menyentuh hatinya. Mungkin kau memang pria yang didambakan semua wanita, tetapi tidak untuknya. Kau bisa mendapatkan semua yang kau mau, termasuk dia. Kau hanya sedikit sulit untuk menyentuh hatinya.
Aku berjalan menulusuri koridor kampus yang sudah sepi. Tentu saja, ini sudah pukul 5 sore. Mana ada lagi mahasiswa yang masih berkeliaran. Kecuali mahasiswa di jurusan designer itu.
“Lee Sang Rim!” teriakku pada sesosok wanita yang baru saja melewati sampingku. Ia menoleh dan matanya menatap tepat dimataku.
“ne ? kau memanggilku ?” tanyanya. Aku mengangguk kecil. Ia pun berjalan menghampiriku. Ya ampun, mengapa aku segugup ini. Apa yang harus kukatakan. Padahal tadi aku yang memanggilnya.
“ne oppa. kau memanggilku? Ada apa?” tanya nya sekarang berada tepat dihadapanku.
Aku hanya menggaruk kepalaku yang tak gatal sejenak.
“annyeonghaseyo.. lee dong hae imnida” kataku memperkenalkan diri padanya.
“annyeong. Sang Rim imnida. Darimana kau tahu namaku oppa ?” tanya nya membuat wajahku memerah. Aku tak ada ide lain selain mengatakan ini,
“dari temanmu yang aku kenal. Aku mengenalmu, hanya kau saja yang tak mengenalku. Hehe” ucapku gugup dan mencoba untuk dekat dengannya dan menghindari kecanggungan yang mungkin akan terjadi.
“ooh.. mmm, panggil saja Sang Rim. Tidak perlu memanggil nama panjang, terlalu formal oppa.” Katanya. Ternyata ia pandai berbicara juga. Pandai berbicara untuk menghindari kecanggungan. Aku hanya tersenyum dan mengangguk tanda mengerti. Kemudian kami pun berjalan bersama menyusuri koridor.
“ngomong-ngomong, tadi ada apa kau memanggilku oppa ?” katanya lagi2 memeras otakku untuk berkerja mencari sebuah alasan yang tepat.
“hmmm, aku hanya ingin mengajakmu ke perpustakaan” kataku tak ada ide lain lagi.
Aku terkaget dan menatapnya sejenak, ia tertawa. Tawanya yang  membuat hatiku semakin deg-degan.
“ini sudah pukul 5 sore oppa. Tentu saja perpustakaan sudah tutup” katanya masih tertawa. Aku kembali menggaruk kepalaku yang tak gatal. Sudah kubilang, otakku harus bekerja 10x lipat lebih keras ketika berbicara padanya. Oh, bukan, mungkin ketika dekat dengannya. Berusaha mencari topik agar tidak terdengar aneh.
“oia ! aku lupa. Mian” kataku hanya menyengir pasrah.
“kau sudah mau pulang ?” sambungku.
“iya.” Jawabnya singkat.
“kuantar pulang ya ?” tanyaku menawarkan bantuan. Sebetulnya bukan bantuan juga sih. Ini bagian dari trik ku untuk mendekatinya kekeke~
Belum sempat ia menjawab, terdengar suara teriakan dari ujung sana. Aku dan dia hanya menoleh kemudian saling berpandangan.
“Sang Rim !! tunggu aku” teriak seorang namja yang jelas aku kenal.
Ahh ! sial ! dia lagi dia lagi.. selalu muncul disaat yang tak tepat. Baru saja aku ingin dekat dengannya, ia sudah muncul dan akan mengacaukan segalanya.
“Hae, kau belum pulang ? tumben sekali.” Sapanya padaku
“iya hyuk. Tadi ada sedikit masalah sama dosen, jadi harus diskusi” jawabku seadanya
“oppa, ternyata kau belum pulang ? bukankah kelas dance mu sudah selesai dari tadi ?” tanya yeoja disampingku masih melongo menatap namja bodoh itu.
“belum. Aku ada kelas tambahan hari ini. Mau pulang bersamaku?” tanya hyungku pada Sang Rim. 
Sang Rim menatapku sekilas lalu kembali menatap hyuk jae.
“ne. Mian donghae oppa. Lain kali saja ya” ucapnya membuatku kecewa. Apalagi melihat perlakuannya barusan, memeluk lengan hyuk jae erat. Perasaan sedih yang menyelimuti dadaku membuatku terasa sedikit sesak. Kucoba untuk mengulas sebuah senyum kecil dibibirku.

•                             •                             •
Lee hyuk jae dan Lee Sang Rim, keduanya telah berteman akrab sejak dibangku SMA.  Dan kini keduanya, beserta aku juga, telah duduk dibangku kuliah. Aku mengambil jurusan bisnis, hyuk jae atau yang biasa kupanggil eunhyuk mengambil jurusan dance/seni menari, dan gadis yang satu itu-gadis yang berhasil membuatku hilang kesadaran tiap kali melihatnya lekat- mengambil jurusan design interior. Aku dan hyuk jae berteman sangat baik. Dari kelas SD bahkan. Namun karena kami mengambil berbeda jurusan, hubungannya denganku sedikit renggang. Dan mungkin juga gadis itu. Dongsaeng kesayangannya. Semenjak ia mengenal gadis itu, waktunya untukku sedikti berkurang. Awalnya kukira yeoja itu akan menjadi yeojachingu nya, namun sampai sekarang yeoja itu tetap hanya menjadi dongsaeng kesayangannya dan membuatku malah menyukai dongsaengnya itu. Ia tidak tahu apapun tentang ini. Jelas saja, kalau ia tahu mengenai hal ini, ia bisa sok-sok an menjadi mak comblang, yang mungkin menurutku akan memperburuk hubunganku dengan Sang Rim. Aku menyukai Sang Rim sejak kelulusan SMA-ku beberapa tahun yang lalu. Aku sering memperhatikan gerak geriknya. Namun kulihat ada yang berbeda darinya.
                                                •                             •                             •
Lee hyuk jae’s pov
“oppaa” rengeknya manja.
“ne ? ada apa ?” jawabku.
Aku dan Sang Rim sedang berada disebuah rumah makan. Mengingat aku belum makan sejak tadi siang dan perutku kini mulai memainkan alat musik gemuruh didalam perutku. Ia menatapku intens. Aku membalas tatapannya. Sebenarnya aku tak mengerti dan tidak bisa membaca pikirannya. Namun aku hanya berpura pura mengerti dan tahu apa yang akan ia katakan.
“terkadang aku merasa aneh dengan donghae oppa. Ia sering mengajakku mengobrol, namun baru tadi sore ia memperkenalkan dirinya padaku, ia katakan padaku bahwa ia mengenalku. Kupikir kau memberitahu namaku dan menceritakan tentang diriku padanya, benarkah itu ?” tanya Sang Rim dengan tatapan sedikit curiga padaku.
“aniyaa. Aku tidak mengatakan apapun tentangmu. Setauku ia bahkan tidak mengenalmu. Mungkin karena ia tidak pernah bercerita padaku apapun tentangmu.” Jawabku seadanya. Ia tampak berpikir sejenak dan kulihat raut wajahnya yang begitu serius memikirkan sesuatu.
“tapi oppa, aku sedikit heran. Mengapa ya, setiap kali ia berbicara padaku, ia pasti ngelantur, lalu aku juga sering melihat wajahnya memerah. Entah ada apa dengannya. Aku sedikit khawatir” jelas Sang Rim. Aku mencoba mencerna kalimatnya barusan. Berbicara ngelantur, wajah memerah.
“apakah ia juga sedikit bergetar ?” tanya ku memastikan agar prediksiku tak salah.
“iya. Kulihat tangannya sedikit bergetar” jawab nya.
“ahaa !” kataku spontan membuatnya menatapku heran. Makanan kami sudah datang dan kami segara menghabiskan makanan kami masing-masing. Sambil makan, aku sambil berpikir. Kena kau donghae ! kali ini kau memang tidak pernah bisa membohongiku lagi. Sudah kutebak. Dasar ikan bodoh, hal begini saja mau disembunyikan sendiri. Awas kau yah!!
**
“oppa, hari ini temani ku ketoko sepatu ya. Sepatuku sudah berlubang, harus diganti dengan yang baru.” Katanya sambil menggandeng tanganku dengan manis dan memohon dengan mata berbinar.
“baiklah.” Jawabku sambil mengelus rambutnya.
                                                •                             •                             •
Lee Sang Rim’s pov
Aku suka bertingkah seperti ini didepan oppa ku ini. Mungkin bukan hanya suka bertingkah seperti ini. Bahkan aku menyukai melakukan apapun pada lee hyuk jae oppa. Mungkin ini terdengar aneh. Tetapi entahlah, perasaanku ini datang begitu saja dan aku tidak bisa menghindarinya. Setiap kali aku didekatnya, aku selalu merasa nyaman. Perasaan sayang yang lebih dari sekedar seorang dongsaeng kepada oppa nya. Hmm, aku belum  berniat mengatakan apapun pada oppa. Tentu saja karena aku berpikir panjang. Kalau misalnya aku mengatakan satu kata saja yang salah, semuanya akan jadi hancur berantakan. Lebih baik kusimpan saja perasaanku seperti ini, pada saat yang tepat mungkin aku baru memberitahunya. Aku lebih menyukai seperti ini.
                                                •                             •                             •
Lee hyuk jae’s pov
Ahahaha, kali ini kau akan tahu akibatnya donghae-ah. Rasakan akibat bahwa kau tidak mengatakan perasaanmu padaku. Kau tahu kita bersahabat, tetapi kau malah menyembunyikan perasaan sesungguh nya yang kau rasakan. Sahabat macam apa kau ini? Dasar ikan bodoh !
“Sang Rim, nanti malam aku akan bertemu dengan donghae disebuah kafe. Sudah lama kami tidak berbincang. Apa kau mau ikut ?” tanyaku padanya yeoja yang sedang asik memilih buku ini.
“boleh juga oppa” jawabnya tanpa menoleh.
**
“donghae-ah, nanti malah kita bertemu dikafe biasa ya. Sudah lama kita tidak berbincang. Nanti aku akan membawa seseorang” kataku pada donghae di sebrang sana.
“ne!” jawabnya segera mematikan ponselnya.
**