Selasa, 16 Oktober 2012

Can I Love You Now ?


Title    : Can I Love You Now?
Genre  : Sad , Romance , Happy Ending
Cast    : Park Chanyeol (EXO-K) , Hyo Yeon Hwa , Lee Sung Min , Another Cast
Length : Oneshoot
Admin  : Admin Fishy ^^v

Annyeong , chingudeul. Sorry nih baru bisa bikin FF lagi. Kali ini , mimin ada masukin chanyeol EXO-K ke dalem FF di webpage ini karena chingu mimin minta dibikinin FF.. jadi gapapa yah chingudeul, mimin ttp masukin oppadeul kita ke dalem crita ini. Happy Reading. ^^

 Seiring berjalannya waktu, 3 tahun sudah aku berpisah dengan namja yang kucintai itu. Dia pergi dengan meninggalkan sepucuk surat di atas meja kerjaku. Ya. Itulah takdir yang harus aku terima. Walau sampai detik ini , sosok namja itu tetap masih setia di otakku. Aku berharap Tuhan masih bisa mempertemukan kami kembali. Selalu ku panjatkan doa seperti itu sebelum tidur, berharap permintaan itu terkabul. Aku hanya ini tahu bagaimana keadaannya sekarang, tak peduli apa dirinya sudah menikah atau tidak.
Terik matahari menembus kaca jendela apartemenku, aku terbangun karena matahari sudah mulai menyambutku. Segera aku ambil kemeja putih dan celana jeans biru kesukaanku di rak baju, dan pergi ke kamar mandi. Selesai mandi, aku mengambil jas dan tas ku di atas meja rias. Kebiasaanku tidak makan pagi sejak kecil sama sekali tidak berubah, jadi aku langsung berangkat ke cafe-ku. aku baru merintis usahaku ini 1 tahun yang lalu. Seperti biasa, aku duduk di ruangan belakang, sisanya diurus oleh yeodeongsaengku , Kim Hana yang aku pilih sebagai manager cafe ini. Di jam makan siang, para karyawanku selalu membuatkan aku secangkir milktea kesukaanku. Aku terbilang bos yang pendiam di cafe ini. Sejak aku kehilangan ibuku, inilah perubahan sikapku yang belum bisa berubah. Hari ini , aku mendapat kabar namja itu berada di Seoul. Seseorang tanpa nama mengirimkan pesan singkat itu. Bagaimana bisa dia tahu aku sedang menunggu kedatangan namja itu di Seoul?
Keesokan harinya , aku diperintah untuk pergi ke Namsan Tower jam 7 malam , jika aku ingin menemui namja yang bernama Park Chanyeol itu. Ya. Apapun itu syaratnya, aku pasti pergi karena memang aku ingin bertemu dengan namja itu. 2 jam sebelum waktu itu ditentukan aku sudah sampai di Namsan Tower. “ Yoon Mi?”. Ya. Dia adalah teman SMAku yang menyukai Park Chanyeol  dulu, mungkin sampai sekarang. Dia begitu dendam denganku karena Park Chanyeol menyukaiku. “hmm.. ternyata masih mencintai Chanyeol?” tanya begitu sinis. “dimana dia?” tanyaku datar. “ segampang itukah bertemu dengan dia? Selama 3 tahun ini, dia hidup denganku di Paris, dan sebentar lagi kami akan mengelar pernikahan besar-besaran di Seoul.. ini untukmu” ia sodorkan undangan pernikahan berwarna biru muda itu ke arahku. Aku mengambil undangan itu “ oh.. chukhahaeyo Yoon Mi, aku harap kalian bisa bahagia selama nya”. Kalimat yang tidak pernah aku susun di otakku ini , begitu saja keluar dari mulutku. Rasanya ingin sekali berlari ke pelukan eomma sekarang. Menangis? Ya. Itu kesukaanku dari dulu. Hanya eomma dan namja itu yang bisa menenangkan aku. Sekarang? “Yoon Mi, izinkan aku bertemu dengan Chanyeol kali ini saja...jeball” mohonku.
Setelah Yoon Mi menghilang, aku berubah pikiran untuk tidak menemuinya. Aku lari sekencang mungkin menerobos kerumunan orang yang berlalu lalang dengan wajah yang penuh air mata, sampai akhirnya.. BRAKKK...... aku merasa tubuhku terlempar jauh. Terakhir yang aku lihat , banyak orang yang mengelilingiku.
Park Chanyeol POV
Dadaku terasa sesak , aku merasa ada yang tidak beres dengan seseorang yang sudah aku tinggalkan 3 tahun. Aku menemui yeoja itu di rumah sakit. Beberapa hari kemudian, aku baru menyadari selama ini aku satu sekolah dengan dirinya. Kami berbeda kelas. Tapi, sejak aku menemuinya di rumah sakit, kami begitu dekat, dan di kesempatan itu, aku menjadikannya yeojachinguku selama 4 tahun. Setelah itu, aku memutuskan untuk meninggalkannya sampai sekarang demi keluargaku.
POV END
2 minggu telah berlalu..
Yeon Hwa tetap setia terbaring di atas kasur rumah sakit berhari-hari. Sahabatnya Lee Yeong Jae setiap hari datang menjenguk Yeon Hwa. Yeong Jae tahu segalanya yang terjadi dengan Yeon Hwa. Setiap malam, sahabatnya selalu memanjatkan doanya agar sahabatnya itu cepat sadar dari mimpi panjangnya. Besok adalah hari pernikahan Park Chanyeol dengan Cho Yoon Mi. Yeong Jae berulang kali melihat undangan pernikahan yang sudah ternodai darah Yeon Hwa karena kecelakaan itu. Ia ingin memberitahu Chanyeol, tapi ia bimbang apakah semua ini akan baik-baik saja ketika ia jujur dengan Chanyeol? “Hyo Yeon Hwa , aku akan menggantikan-mu menghadiri pernikahan mereka besok..” ucap Yeong Jae berbisik di telinga Yeon Hwa. Yeong Jae merasa Yeon Hwa dapat merespon semuanya.
Yeong Jae meminta Lee Sung Min ke rumah sakit sebelum ia berangkat ke acara pernikahan Park Chanyeol  dan Cho Yoon Mi. “ Sungmin..aa.. setelah aku sampai disana, aku akan menelfon mu , tolong letakkan handphonemu disamping kepala Yong Ji dan loudspeaker.. Arra?” ucap Yeong Jae tersenyum. “ untuk apa?” tanya Sungmin bingung. “ semua ini keinginan Yeon Hwa sebelum ia mengalami kecelakaan.. aku pergi dulu” Yeong Jae segera menghilang dari hadapan Sungmin.
8 – 8 – 2012 , Gereja dimana pernikahan Park Chanyeol  & Cho Yoon Mi digelar
Alunan lagu pernikahan telah diperdengarkan. Tamu-tamu memberikan aplaus sambil menunggu kedatangan kedua pengantin itu memasuki gereja. Sedari tadi, Yeong Jae sudah menelfon Sung Min. “ Yeon Hwa .. sekarang Chanyeol memakai tuxedo putih berjalan menuju altar.. wajahnya begitu tampan.. sekarang Yoon Mi memasuki gereja dituntun ayahnya..” Yeong Jae menangis sesaat. “ Yeong Jae!! Ini aku Sung Min , Yeon Hwa sadar dan ia meminta kamu mencari MIC dipakai MC sekarang” Yeong Jae berlari kecil menuju dimana MC berdiri. MC mengijinkan Yeong Jae memakai MIC itu.
“ u..unntuk orang yang aku cintai Park Chanyeol.. chukhaehaeyo .. Untuk Yoon Mi , jagalah namja yang aku cintai.. karena aku sudah tidak ada lagi waktu untuk bertemu dengan kalian skrg. Maafkan aku telah merebut cintamu. Tapi, Tuhan yang mempertemukan aku dengan Park Chanyeol. Sebentar lagi dia resmi menjadi suamimu, jagalah dia baik-baik.. Park Chanyeol , nan jeongmal saranghaeyo.. TITTTTTTTTTT.... YEON HWA!!!!!! Aaaaa Yeong Jae cepatlah kembali ke rumah sakit!!!” Yeong Jae menjatuhkan handphonenya dan menerobos tamu-tamu undangan yang terharu akan kejadian tadi. Yoon Mi terdiam di tempatnya berdiri. Chanyeol jatuh berlulut menangis di hadapan altar. Belum sempat mengucap janji suci ,dia berbalik dan meninggalkan seluruh tamu undangan dan keluarganya.
20 menit kemudian , di Rumah Skit Seoul.
“ Dimana Yeon Hwa?” ucap Yeong Jae. “ Yeong Jae.. tadi setelah kamu pergi dari rumah sakit, sebenarnya Yeon Hwa sudah sadar. Sebelum dia berbicara, ia menuliskan 2 pucuk surat untukmu dan Chanyeol.. ini”
“ Untuk Lee Yeong Jae , sahabatku
Yeong Jae sshi.. jeongmal gomawo sudah mengabulkan permintaanku.. titipanku yang terakhir .. Chanyeol kecilku, Park Chan Hwa.. Tolong rawatlah dia.. Terima Kasih untuk selama ini... sampai bertemu lagi.. Yeong Jae...
Hyo Yeon Hwa”
Yeon Hwa belum pergi, dia masih ditangani dokter skrg. Aku yakin dia masih bisa bertahan. Kumohon Yeon Hwa, jangan biarkan anakmu sendirian disini. Siapapun aku, aku tdk akan bisa menggantikan dirimu. Jebalyoo, Hyo Yeon Hwa. “ Yeon Hwa!!!!” teriak seseorang di ujung lorong. Aku menengok ke sumber suara itu, dan benar Park Chanyeol itu datang. “ Untuk apa kesini?” ucapku sinis. “ dimana Yeon Hwa?” tanyanya. “ buat apa bertanya skrg? Setelah 3 tahun kamu meninggalkan dia, dan baru skrg mencarinya? Tau tidak dia sudah bekerja keras untuk segalanya?!!! Kembali lah pada wanita busuk itu!” teriakku sedikit menangis. Sungmin yang sedaritadi di sampingku memelukku. “ lebih baik ditunggu aja, masih ditangan dokter” jawab sungmin ke Chanyeol.
“yang mana keluarga Hyo Yeon Hwa?” tanya seorang suster. “ saya !” jawab Yeong Jae. “ Ibu Yeon Hwa masih dalam keadaan koma , belum bisa dijenguk untuk beberapa hari kedepan, permisi” jelas suster itu. Wajah Chanyeol berubah menjadi kecewa. Aku sekilas melihatnya dan kembali meneteskan air mataku, aku berjalan mendekati dia , menarik tangannya keluar rumah sakit. Untuk apa? Ya! Aku akan membawanya ke Panti dimana darah dagingnya tumbuh selama ini. “lepaskan! Mau kemana, yeong jae ?” tanyanya. “ Cukup diam! Dan lihatlah nanti” jawabku datar.
Sesampainya di Panti,kebetulan ibu Panti sedang mengajak anak-anak bermain di halaman. Terlihatlah Chanyeol kecil , dia memanggilku dan membungkukkan badannya “annyeonghaseyo , imo” . “ annyeong, chan hwa..” jawabku tersenyum. “ mainlah sana, imo hanya mau menjengukmu sebentar, arra?” aku mengelus puncak kepalanya. “ arra , imo” jawabnya semangat. Chanyeol terdiam sejak aku memanggil Chan Hwa tadi.
“ dia darah dagingmu.. namanya Park Chan Hwa.. sekarang terserah kau mau mengakui anak itu atau tidak.. aku hanya tidak ingin anak itu hidup sendiri nantinya” ucap Yeong Jae memalingkan wajahnya berlawanan arah dengan Chanyeol.
“ selama ini aku tidak tahu Yeon Hwa mengandung, kapan anak itu dilahirkan?” tanya chanyeol penasaran.
“ dia mengetahui dirinya hamil saat 3 bulan stelah kabarmu tidak pernah ada.. tanggal lahirmu dengan anak itu sama” jawab Yeong Jae datar
Chanyeol tidak mengira hal ini terjadi padanya. Selama ini, dia telah salah mengambil keputusan. Apakah Chanyeol masih mempunyai kesempatan untuk menjadi ayah yang baik?
Chanyeol memanggil Chan Hwa yang sedang bermain, anak itu datang “ waeyo?.. ahjussi..”. Chanyeol  memandang wajah anaknya itu dengan teliti, sifat seperti Yeon Hwa , dan wajah yang benar-benar mirip dengan Chanyeol. “ ChanHwa.., ini appa..” ucap Chanyeol lirih. “mwo? Nae jjinja appa?” tanya anak itu menyakinkan orang di depannya. “ nae.. jjinja appa.. pokpo” ucap Chanyeol memeluk putra kecilnya itu. Chanyeol mengajak putra semata wayangnya itu ke rumah sakit untuk menjenguk Yeon Hwa.
“eomma.. ireonnaa!! Naneun eommaleul geuliwo” ucap putranya yang sudah menangis
“ eomma kelelahan, ChanHwa.. , uljima.. arra?” Chanyeol berusaha menenangkan putranya
“appa.. kapan eomma akan bangun? Aku tidak bisa tidur kalau tidak ada eomma yang bercerita” ucap putranya manja
“ appa yang akan membacakann malam ini.. eotthe?” Chanyeol memperlihatkan jempolnya
“ appa tidak akan bisa menggantikan eomma.. eomma bukan bercerita dongeng, tapi tentang appa, mana mungkin appa akan menceritakan semua tentang appa?” jelas putranya
“ jjinja? Eomma bercerita apa saja denganmu?” tanya Chanyeol pensaran
“ eomma bilang eomma sangat mencintai appa, setiap malam aku sering terbangun karena eomma selalu menangis memeluk lutut di sebelahku, tapi aku tidak pernah menganggunya menangis, eomma bercerita bagaimana appa berjuang sampai bisa kerja di luar negeri, tapi menurutku eomma menangis bukan karena hal itu” jelas putranya
Ya. Ini sudah bulan ke 3 sejak ketidaksadaran Hyo Yeon Hwa di rumah sakit. Chanyeol selalu mengunjungi Yeon Hwa , menemani Yeon Hwa . Saat Chanyeol sedang berjalan ke kantin di rumah sakit untuk membeli kopi, beberapa suster dan seorang dokter sedang berlari-lari “ kamar 325 ! Nyonya Hyo Yeon Hwa” ucap salah satu suster. Merasa ada yang tidak beres , Chanyeol mengubah niatnya membeli kopi dan berlari juga mengejar suster dan dokter itu.
Ternyata Yeon Hwa sadar dari kritisnya. Betapa bahagianya Chanyeol setelah mengetahui yeoja yang ia cintai itu bangun dari tidur panjangnya selama ini. Chanyeol dipersilakan masuk ke ruang rawat Yeon Hwa. Chanyeol mendekat dan berjalan perlahan ke pinggir ranjang Yeon Hwa. “annyeong..Yeon Hwa” sapa chanyeol tertunduk. Yeon Hwa tersenyum sekilas dan mengangguk pelan ke arah chanyeol, tanda membalas sapaan Chanyeol. Semua kembali hening, Yeon Hwa  kembali memandang langit di luar jendela , dan Chanyeol memandangnya dari pinggir ranjang. “ mian..Yeon Hwa” ucap Chanyeol. “ani-eyo, ini bukan salahmu, jangan meminta maaf” jawab Yeon Hwa mantap.
“EOMMAA!!!!” teriak anak kecil dari sudut pintu
Yeon Hwa  terdiam dan cepat membalas pelukan chanyeol kecil. Yeon Hwa takut Chanyeol akan mengetahui semuanya , tapi apa dayanya kalau eunhyuk sudah tau itu putranya?
“ knapa eomma lama sekali bangunnya?setiap hari appa menjaga eomma disini.. aku rindu eomma” ucap pangeran kecil yong ji
“appa? Nugu?” pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Yeon Hwa
“ iggo” tunjuk putranya ke arah Chanyeol
“ ChanHwa.. , appa mau bicara dengan eomma, kamu diluar dulu dengan ibu Lee ya” bujuk chanyeol
“ arra,appa. Annyeong” ucap putra mereka
Kali ini Chanyeol meraih tangan Yeon Hwa..
“ aku tau semuanya, aku tau aku salah, beri aku kesempatan untuk menjadi suami yang baik untukmu dan menjadi appa yang baik untuk anak kita.. jeball” mohon Chanyeol
“ arra.. lakukan yang kau mau saja, aku tidak akan melarangmu” jawab Yeon Hwa pelan
“ jeongmal? Gomawoyo, Yeon Hwa..” peluk Chanyeol
“ Chanyeol sshi.. seberapa lama kamu meninggalkan aku disini, aku tetap masih mencintaimu, tidak pernah sekalipun aku membencimu walau hati ini terasa sakit” keluh Yeon Hwa yang akhirnya membuatnya meneteskan air matanya
“ arra.. aku juga mencintaimu” jawab Chanyeol memeluk Yeon Hwa

Park Chanyeol POV
“aku berjanji akan menjaga keluarga kecil yang aku cintai ini, aku akan memberikan mereka seluruuh cintaku. Saranghaeyo nae aegy, Saranghae Hyo Yeon Hwa”
Hyo Yeon Hwa POV
“ terima kasih Tuhan telah mempertemukan kami kembali.. aku janji akan menjaga keutuhan keluarga kecilku ini.Gomawo”
THE END

Minggu, 15 Juli 2012

Why I # 7

Lalu yoo kyung yang masih belum sadar ia dimana , lalu ia melihat nama jalan tersebut .
"Jalan Sejongro" Kata yoo kyung
"sepertinya aku pernah dengar ,kapan yha ??? " kata yoo kyung
Tiba-tiba sekilas ia melihat jung soo , lalu ia langsung keluar pintu tetapi jung soo menghilang . Lalu ia ingat ini tempat meninggalnya jung soo
"Kenapa kau membawaku kesini ?" tanya yoo kyung
"ehem...ehem..... sebenarnya tujuanku membawa kau kesini adalah....." perkataan siwon tersendat karena bunyi hp yoo kyung

Yoo kyung pun mengambil hp dari tasnya , tapi tangan yoo kyung langsung dipegang siwon
"Tolong , jangan angkat telepon itu dulu , please yoo kyung ssi " kata siwon dengan wajah memohon
"Tapi ini dari soo hyun " kata yoo kyung
"Tapi itu tidak terlalu penting ini demi jung soo hyung " kata siwon
"baiklah , ada apa? " kata yoo kyung  langsung menutup ponselnya dan memasukannya ke tas
"Sebenarnya..." kata siwon
"Aku tidak bisa menjelaskannya pada yoo kyung , aku tidak mau dia menjauhi aku , tapi ini semua disebabkan olehku ,aku harus bertanggung jawab" batinn siwon
"Ayo kita berjalan kesana " kata siwon yang mengajak yoo kyung berjalan ke tengah jalan , jalan itu sepi karena masih pagi

Mereka berjalan skitar 2 meter di jalan tersebut masih terdapat bercak darah dan masih terdapat garis polisi

"Waktu itu tanggal 25 september aku naik motor dari rumah dan aku melewati jalan ini aku naik motor balap karena saat itu aku sedang balap motor tapi karena pengaruh alkohol dan mengantuk aku menabrak sebuah mobil yang melaju cepat dan aku kehilangan kendali aku pun sekarang sudah tidak berani naik motor lagi sejak kejadian tersebut . ada 1 kalimat untukmu Mianhe yoo kyung ssi .' Kata siwon sambil membungkuk kepada yoo kyung
"Dan kecelakaan itu adalah kesalahan ku bukan kesalahnmu , jika aku tidak ikut lomba motor balap . Kau dan Jung soo masih tetap akan bahagia sampai sekarang . Mianhe .....Mianhe "kata siwon

Yoo kyung hanya termenung

Ganti latar dlu yuk
~sekolah~
"yoo kyung kenapa ya , aku telepon di riject apa terjadi sesuatu" Kata soo hyun
Soo hyun pun mengecek telpon dan melihat dimana keberadaan yoo kyung
"Oh mereka dijalan sejongro" Kata soo hyun enteng
"SEJONGRO tempat meninggal jung soo " kata soo hyun bergegas ke jalan tersebut dan pulang lebih cepat pada saat jam istirahat

Kembali ke jalan sejongro
Yoo kyung terdiam beberapa saat kemudian ia menatapp wajah siwon
"Tapi.. percuma semua sudah terlambat , jung soo sudah tiada , dia sudah menghilang dari dunia ini . Ini mungkin sudah jalannya.  " kata yoo kyung
"Yha. mungkin itu benar . Maafkan aku sekali lagi .... Apa benar kau tidak marah padaku " kata siwon
"Aku sedikit marah . Tapi jung soo pernah mengatakan padaku , kemarahan tidak akan menyelesaiakn masalah . Sebaiknya  kita pulang sebelum aku menjatuhkan air mata ku "Kata yoo kyung
"Yha . ayo kita kembali " kata yoo kyung

Author :
Tapi takdir mungkin berkata lain , apakah kejadian 25 september akan terulang lagi apakah yoo kyung dan siwon akan meninggal ditempat meninggalnya jung soo...

Mereka mulai jalan menuju mobil jeep siwon dan keadaan disana mulai berkabut , sepi , hanya terdengar suara jangkrik , dan udara mulai dingin

"Kenapa firasatku tidak enak yah" kata siwon
"Ani... jangan berpikir macam-macam . Aku takut siwon , aku takut jung soo datang menemuiku, aku takut jika aku melihat arwahnya aku tidak dapat melepaskannya lagi . Aku takut" kata yoo kyung
"Maafkan aku ini karena kesalahan ku " kata siwon , siwon pun memakaikan jaket pada yoo kyung yang badannya mulai menggigil kedinginan

"Kau tunggu dulu disini , aku akan membawa mobilku ke tengah jalan " kata siiwon
"Baiklah " kata yoo kyung

Lalu siwon berjalan menuju mobilnya dan menyalakan mobilnya
Tiba-tiba datang mobil dari kejauhan mobil yang jalannya sangat cepat menuju ke arah yoo kyung , yoo kyung tidak melihat mobil itu karena ia sedang melihat kearah yang lain , sedangkan siwon melihat mobil itu 

Lalu dengan cepat siwon berlari kearah yoo kyung dan lamgsung mendorong yoo kyung
"Yoo kyuung awassssss!!!! " kata siwon sambil mendorong yoo yung ke tepi jalan dan kepala yoo kyung terbentur trotoar
Siwon tidak bisa melarikan diri , dan akhirnya tetabrak mobil itu dan lebih parahnya lagi kaca mobil itu penuh dengan darah . Mungkin siwon sudah kehabisan darah dan siwon sempat melanjutkan kalimat terakhirnya "mungkin ini balasanku yang telah membuuh jung soo " kemudian setelah siwon berbicara siwon langsug tidak sadarkan diri

Mobil yang menabrak siwon kabur begitu saja , meningalkan mereka ber-2 yang tertabrak di jalan yang mulai brkabut , dingin ,dan sepi ,tanpa ada lampu penerangan
Darah siwon pun mulai sedikit membeku , untung saja ada soo hyun yang datang menolong mereka ber-2 , soo hyun langsung menelpon ambulance

1 minggu berlalu
Dirumah sakit seorang laki-laki tertidur disamping tempat tidur perempuan itu , perempuan itu mulai membuka matannya dan melihat sekelilingnya dan penglihatannya jatuh pada laki-laki disampingnya
dan perempuan itu mengelus rambut laki-laki yang tidur disampingnya . Tiba -tiba laki-laki itu bangun,
"Yoo kyung ssi akhirnya kau sadar juga " kata laki-laki itu
"Soo hyun dimana iswon apakah dia selamat " kata yoo kyung
"bisa tidak , jangan membicarakan siwon dia yang membuatmu begini , lagpula kau belum sehat betul " kata soo hyun dengan nada emosi
"Baiklah , tapi dimana siwon aku snagat khawatir"kata yoo kyung
"lain kali jika kau sudah membaik " kata soo hyun

"maafkan aku yoo kyung , aku merasa cemburu terhadap kedekatanmu pada siwon , aku menyukaimu yoo kyung ,, aku mencintaimu yoo kyung , aku berjanji akan terus melindungimu yoo kyun "kata soo hyun dalam hati

"kau istirahat dulu sebaiknya" kata soo hyun pada yoo kyung
"Baiklah " kata yoo kyung
"aku ingin pulang dahulu aku ingin membawa bajumu ,karena kamu sudah sadar jadi aku tidak usah memberi tahu ibumu " kata soo hyun

Yoo kyung pun tidur , tapi bukan tidur yang sesunguhnya , ia hanya bohongan tidur ia ingin melihat keadaan siwon sampai soo hyun pergi
Akhirnya soo hyun pergi , kemudian yoo kyung mencoba bangun  , tetapi karena kepalanya bau dijahit karena dahinya robek  tetapi rasa keingin tahunya dia membuat dia dapat bangkit dan menuju meja resepsionist

~meja resepsionist ~
"Suster , saat kecelakaan ada seorang namja yang terluka padaku , ia bernama siwon , dimana kamar namja tersebut ? " tanya yoo kyung
"Baik , akan aku antar kamu keruangan siwon ssi " kata suster itu

Akhirnya yoo kyung sampai di luar ruangan kamar siwon , suster pun meninggalkan mereka
Yoo kyung pun masuk ke dalam ruangan tersebut ia melihat siown ditempeli oleh banyak jarum , dan akat-alat kedokteran , yha ini adalah ruangan ICCU , siwon belum sadar sampai detik ini . 

Yoo kyung duduk disamping siwon yang terbaring lemah , diruangan itu hanya bunyi alat detak jantung siwon .
"Kenapa , kenapa kau harus menyelamatkan ku ? "kata yoo kyung
"kau harus sadar siwon " kata yoo kyung sambil memegang tangan siwon
"Aku akan sembuh jika kau sadar " kata yoo kyung
Tiba -tiba dokter masuk
"Apakah kau keluarganya" tanya dokter yang bernama heechul itu
"aku temannnya dok , keluarganya belum mengetahui keadaanya " kata yoo kyung dengan polos
"Baiklah, aku ingin menyampaikan , karena saudara siwon menabrak mobil yang cukup keras , kemungkinan ia akan sadar sangat lama "kata dokter heechul
"Baiklah , apakah tidak bisa ia sadar dengan cepat " kata yoo kyung
"saya tidak tahu tergantung yang direncanakan tuhan"kata dokter heechul

Hari demi hari berlalu , sekitar 1 bulan kemudian ~~~~~
Di rumah sakit ~~~~
 Siwon juga belum membaik , ia masih kristis
Suatu hari, akhirnya siwon sadar dari tidurnya yang lama
mungkin kemarin terakhir kalinya untuk siwon dapat melihat yoo kyung , karena kali ini siwon hanya bisa melihat kegelapan ia tidak bisa melihat apa-apa lagi
"siwon , kau sudah sadar ? " tanya yoo kyung
"tunggu , aku panggil dokter" kata yoo kyung
"Ne" kata siwon
siwon sudah tau kalo ia buta karna kecelakaan itu , ia tidak memberitahu yoo kyung soal butannya dia

Akhirnya dokter datang ,
"yoo kyung bisa meninggalkan kita ber-2" kata siwon
"ne" kata yoo kyung menurut
dokter pun mulai memeriksa siwon tapi sebelum dokter selesai memeriksa siwon , siwon berkata "sudah tidak usah periksa saya dok , saya buta tapi soal kebutaan saya jangan diberitahu pada yoo kyung dokter cari saya pendonor mata secepatnya untuk saya" kata siwon
"Ne, jika itu maumu akan kulakukan" kata dokter meninggalkan ruangan siwon

~diluar~
"bagaiman keadaan siwon " tanya yoo kyung
"dia baik-baik saja , jangan banyak bicara dengan dia , biarkan dia istirahat " kata dokter

Lalu yoo kyung masuk kekamar siwon , kelihatan bahwa siwon sedang istirahat
"siwon , maafkan aku karna aku , kamu terbaring koma disini . " kata yoo kyung
"sudah sepantasnya aku mendapatkan ini , karna aku yang telah membuatmu dan jung soo berpisah" kata siwon
"jangan bicarakan itu lagi , sebaiknya kau istirahat" kata yoo kyung
Lalu yoo kyung memotong buah untuk siwon
"apa yang sedang kau lakukan ?" tanya siwon
"aku sedang memotong buah , apa kau tidak lihat ?"tanya yoo kyung
"emm...." siwon memikirkan jawaban agar yoo kyung tidak curiga
"aku lihat aku hanya mengecekmu " kata siwon
"ohh...aku kira kau kenapa-napa"kata yoo kyung
"apa kau tidak dengar kata dokter bahwa aku baik-baik saja" kata siwon
"Ne..aku dengar"kata yoo kyung
"Oh,ya yoo kyung ssi mulai besok kau tidak usah menjagaku ,kau lebih baik sekolah saja , aku baik-baik saja disini"kata siwon
"Tapi.... kau masih belum sembuh total"kata yoo kyung
"Sudahlah sekolah mu lebih penting daripada ku , aku akan kembali kerumah 1 minggu lagi aku akan kembali  ke sekolah jadi kau tidak usah mencariku"kata siwon
"Ne..aku akan menurut, kau janji kan seminggu kau kembali ke sekolah" kata yoo kyung
"Yha tentu saja aku janji sejak kapan aku tidak menepati janjiku"kata siwon

Hari mulai menjelang sore................
"yoo kyung ssi sudah mau malam sebaiknya kau pulang" kata siwon
"Tidak aku akan menjagamu"kata yoo kyung
"kau harus pulang , aku akan memangilkanmu soopir " kata siwon
"tidak usah aku akan pulang bersama soo hyun"kata yoo kyung
"Soo hyun" kata siwon sambil menaikan nada bicaranya
"Ne...soo hyun" kata yoo kyung
"Tidak kau pulang saja bersama sopir ku jangan bersama soo hyun " kata siwon
"aku tidak ingin merepokanmu " kata yoo kyung
Yoo kyung pun keluar kamar siwon

~Di Kamar siwon ~
Siwon pun marah-marah gak jelas
"aish...........kenapa dia lebih memilih soo hyun daripada aku"kata siwon sambil memukul -mukul tempat tidurnya
kemudian............
"auw..auw...auw.....tanganku sakit "kata siwon sambil memegang tangannya yang sakit karena habis dioperasi 
"Siwon fokus.....fokus.....kau harus memikirkan tentang operasi matamu " kata siwon pada diri sendiri 
Lalu siwon memangil dokter heechul 
"Dok bagaimana soal operasi mataku ?" tanya siwon 
"Saya ada pendonor tapi perlengkapan rumah sakit kurang sepertinya kau harus berangkat ke jerman , perlengkapan kedokteran disana sudah lengkap 
"Baik , dok . aku akan berangkat ke jerman , tapi siapa pendonor itu ?" tanya siwon 
"Orang itu sudah meninggal , aku akan memberitahumu jika operasimu sukses " kata dokter heechul 
"Ne"kata siwon 
Kemudian dokter heechul keluar dari kamar siwon 
"Aku akan mempersiapkan semuanya dengan baik-baik"kata siwon 
Lalu siwon mencari hpnya dengan meraba-raba meja dan ia mendaptkannya lalu ia menekan tombol 9 
"Seketaris Cho datang kerumah sakit sekarang " kata siwon
"Ne.. " kata cho kyuhyun 


Akhirnya seketaris cho datang dan mereka ber-2 membisikan sesuatu di dalam kamar siwon 


Admin Siwonest  







Senin, 09 Juli 2012

I Can Love You


Flashback
“ song eun.. dimana Jin Woo? Aku tidak melihatnya dari tadi” tanya hyung dengan wajah datar. Aku menggeleng, mendengar aku menjawab seperti ini sepertinya hyung marah. Hyung menutup pintu meninggalkan aku sendirian di ruang make-up. Tiba-tiba seorang pelayan masuk memberikan amplop coklat yang dikirim atas namaku. Aku membuka isi amplop itu dan mengeluarkan isinya, beberapa cetakan foto Jin Woo dan seorang yeoja yang aku kenal adalah sahabatnya. Dibalik foto itu dilampirkan secarik kertas.

“ Song Eun sshi , lebih baik kamu batalkan pernikahan itu. Percuma saja jika menunggu Jin Woo datang, dia tidak akan datang. Selama ini Jin Woo tidak pernah mencintaimu, dia hanya mencintaiku. Ingat itu! sekarang aku juga sudah mengandung anaknya, jadi jangan harap kamu akan menikah dengannya.”
Kim Rae In

Mataku membendung air mata yang sebentar lagi akan mengalir deras. Aku lepas mahkota yang terpasang di kepalaku, menatap wajahku di kaca dengan penuh amarah. Amarah ku luapkan dengan menghantamkan kepalan tangan kananku ke kaca. Sekarang tanganku ini sudah ditutupi darah, bahkan gaun pengantin juga sudah ternodai darah. Saat aku ingin mengambil tissue basah untuk membersihkan noda di gaun, tiba-tiba pintu terbuka, pada awalnya aku kira hyung, tapi tebakanku kali ini salah. Dia Lee Hyukjae. “song eun..seben.. tanganmu terluka!.. apa yang terjadi?” tanyanya sambil mengangkatku ke bangku. Aku tidak menjawab pertanyaannya ,aku langsung memeluknya erat dan menangis di balik punggungnya. “waeyo? Uljima.. apa yang terjadi?” tanyanya lagi. Aku melonggarkan pelukanku tadi , mengambil foto yang kuterima dan memintanya untuk membacanya. “ Hyukjae.. bawa aku pergi dari sini.. jebal”. “dimana kotak P3K?” tanyanya , mengabaikan permohonanku. “nan gwaenchanna.. tidak perlu khawatir dengan tanganku” jawabku. “ gantilah gaunmu itu”. Setelah selesai mengganti pakaian, aku melihat Hyukjae sedang duduk di sofa. “kajja..” ucapnya datar.

Flashend

Kejadian itu membuatku takut akan menjalin hubungan. Aku takut kejadian itu terulang lagi. Melupakan seseorang tidaklah gampang. Rasanya ingin amnesia agar bisa melupakan semua kenangan itu dan memulainya dari awal lagi, terlebih tidak ingin bertemu dengan Park Jin Woo si brengsek itu. Aku mampu bertahan karena 3 sahabatku , meskipun mereka laki-laki, tapi mereka banyak membantu , menghibur di saat aku membutuhkan mereka. Sebut saja Lee Hyukjae , Lee Donghae & Lee SungMin. Hari ini 3 sahabatku itu mengajakku pergi ke Lotte World sekedar melepas penat karena lelah bekerja. Setelah selesai berpakaian, aku segera menunggu di ruang tamu, menunggu Sungmin menjemputku. Terdengar suara klakson mobil dari luar. “ ahjumma.. aku pergi dulu ya, jika eomma menelfon bilang saja aku pergi dengan 3 sahabatku”  ucapku yang sudah membuka pintu utama. “ne..arrayo” balas ahjumma. Aku segera membuka pintu mobil Sungmin.

Setelah menjemput Donghae, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Lotte World. Kata Sungmin , Hyukjae tidak ikut karena eommanya sakit. Jalan menuju Lotte World menjadi sangat ramai. Donghae baru saja mendapat telfon dari bosnya untuk segera ke kantor. Akhirnya rencana kami batal. Aku diantar Sungmin pulang. Sesampainya di kamar, aku menghempaskan tubuhku ke ranjang. Belum ada 10 menit di kamar , bibi memanggilku turun karena ada tamu yang mencariku. Penasaran siapa tamu di bawah, aku percepat langkahku menuruni anak tangga , langkah kaki-ku berhenti di lantai dasar, melihat si brengsek itu dengan yeoja di sampingnya yang kupastikan adalah Kim Rae In. Aku menarik nafas panjang. “annyeong.. Lee Song Eun” sapa yeoja di samping si brengsek tadi. “ ada apa?” tanyaku dalam posisi masih berdiri. Yeoja itu menyodorkan undangan pernikahan mereka dengan menunjukan wajah puas melihatku marah seperti ini. “ aku harap kamu bisa datang ke pernikahan kami..”. “arra..!” jawabku keras. “oppa..kajja.. sepertinya dia butuh sendiri” ucapnya sambil menarik si brengsek itu keluar.

Rasanya kepala ingin pecah. Nafsu makan tidak ada sejak 2 hari yang lalu melihat pasangan brengsek itu menginjakkan kaki di rumah ini. Bahkan aku tidak ingin keluar kamar. HP non-aktif. Berulang kali bibi mengetuk pintu, tidak aku pedulikan. Andwae! Aku tidak boleh seperti ini. Aku perlu udara segar. Aku segera mengganti pakaian setelah mandi. Saat membuka pintu kamar, kepalaku mulai pening. Mungkin karena 2 hari tidak makan, sebentar juga sudah baik. 1 anak tangga lagi seharusnya aku sudah sampai di lantai dasar, tapi tubuhku kehilangan tenaga sehingga semuanya terlihat gelap.

Lee Hyuk Jae POV
Karena aku khawatir dengan keadaan song eun sejak 2 hari tidak bisa dihubungi. Aku pergi ke rumahnya. Aku takut terjadi sesuatu dengannya. Song Eun adalah anak mandiri yang terlalu cuek dengan kesehatannya. Sekali sakit, butuh berbulan-bulan menunggu keadaannya fit seperti semula. Eomma dan appanya juga sibuk dengan pekerjaannya di Paris sehingga Song Eun jarang dikontrol. Orang tuaku berteman baik dengan orang tuanya , begitu juga dengan orang tua Sungmin dan Donghae. Karena itulah aku disuruh menjaga song eun dengan baik. Sehingga tidak akan ada kecurigaan yang muncul jika aku perhatian dengan Song Eun. Donghae dan Sungmin tahu aku mencintainya.
POV end

Sesampainya di depan rumah Song Eun. Aku melihat ahjumma sedang menyiram tanaman-tanaman di depan. Segera aku menghampirinya dan bertanya keadaan Song Eun. Ahjumma bilang Song Eun sudah 2 hari tidak makan sejak kedatangan Jin Woo dan pacarnya. Aku meminta ijin dengan ahjumma untuk masuk, ahjumma mengantarkan aku masuk ke dalam. Saat ahjumma membuka pintu utama , ahjumma berteriak “ Song Eun-na?”. Melihatnya terkapar di bawah tangga, segera aku mengendongnya ke mobil, mengantarnya ke rumah sakit. Menggendongnya dari mobil ke ruang UGD, dokter memintaku menunggu di luar. Song Eun, ada apa lagi dengan dirimu? Sudah berulang kali aku bilang, jika ada masalah, carilah aku. Aku pasti akan membantumu. Menopang sisi dirimu yang rapuh karenanya. Jebal, Song Eun.

Ternyata penyakitnya hanya penyakit umum, hari ini Song Eun diperbolehkan pulang dengan dokter. Aku masih mendampinginya sampai di mobilku. Belum menginjak gas untuk melaju, aku melihat wajah song eun masih pucat dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu. “ Song Eun.. ada apa?” tanyaku menatapnya. “ Jin Woo dan Rae In ke rumah membawa undangan pernikahan mereka yang dilaksanakan lusa, sejak saat itu aku teringat dengan..”. “aku akan pergi denganmu!” potongku langsung. “aku tidak bisa , hyukjae yya” jawabku sambil memalingkan wajah ke jendela karena tidak ingin hyukjae melihat aku menangis. “lihat aku!” perintahku ke Song Eun yang menatap ke jendela. “kenapa kamu selalu ingin membantuku?” tanya Song Eun yang menangis. “ aku ini sahabatmu, aku tidak ingin melihatmu menangis karena namja itu lagi, arra?” jawabku kesal. Aku menginjak gas menuju rumah Song Eun. Di perjalanan, Song Eun tetap melanjutkan tangisannya itu. Aku tetap tidak menghiraukannya. “ jika kamu merasa tidak nyaman dengan perlakuanku, mulai sekarang aku tidak akan ikut campur masalahmu lagi” ucapku memecah keheningan. “ mianhe..hyukjae..ini salahku masih memikirkan masa lalu itu, jebal.. aku butuh seseorang untuk membangkitkan aku dari lubang ini” jawabnya. Kini kami sudah sampai di depan rumah Song Eun, aku membuka pintu untuknya , memapahnya ke dalam rumah. Terlihat ahjumma yang begitu senang melihat Song Eun sudah pulang. Aku mengantarkan Song Eun ke kamarnya. Setelah itu cepat-cepat berpamit pulang.

Hari ini pesta pernikahan Jin Woo dan Rae In akan berlangsung nanti malam. Kiriman gaun dan sepatu dari Hyukjae sudah kuterima. Dengan segera aku membersihkan diri, memakai gaun dan sepatu itu, menunggu hyukjae datang. “ Song Eun na.. cantik sekali gaunmu itu” kata ahjumma melirik gaunku ini. “ ah..gomawo “ balasku. Suara mobil hyukjae terdengar dari sini. Aku segera keluar dan masuk ke dalam mobil. Aku menyerahkan undangan itu ke hyukjae, hyukjae membukanya lalu segera menginjak gas. Kami sampai di Hotel dimana pesta pernikahan itu berlangsung. Hyukjae membukakan aku pintu dan memintaku untuk menggengam tangannya saat aku tidak kuat melilhat pasangan itu keluar nanti. Kami menunggu kedatangan pengantin itu ke ruangan yang besar ini. Hyukjae memegang tanganku erat. Jantungku serasa lebih cepat dari biasanya. Apa mungkin aku jatuh cinta padanya? Ani , dia sahabatku, tidak boleh. Iringan lagu wedding diperdengarkan ke semua orang memenuhi ruangan ini. Jin Woo dan Rae In berjalan memasuki ruangan diiringi pula dengan tepuk tangan para tamu. Kini , Jin Woo terlihat aneh setelah melihatku dan hyukjae datang begitupula Rae In. Aku tidak menghiraukan pandangan mereka melainkan sedang mencari solusi untuk menghentikan detak jantungku yang belum juga reda. Hyukjae mengajakku untuk bersalaman dengan mereka. Aku ikuti seluruh keinganannya. Setelah selesai aku ditariknya keluar dari ruangan. “ semua baik-baik saja kan?” tanyanya tersenyum. “ne” jawabku.

Hyukjae tetap tidak melepaskan pegangan tangannya sampai di depan mobil. Saat kami sudah masuk di mobil, hyukjae bilang ingin mampir ke pinggir Sungai Han. Aku mengganguk saja karena sekarang aku juga ingin mencari angin malam. Kami keluar dari mobil , berdiri di depan mobil memandang Sungai Han dan menikmati angin yang lewat. Hyukjae menyodorkan sebuah kotak panjang untukku. Dia memintaku untuk membukanya. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati dengan not musik dipadu dengan berlian warna putih dan biru muda. “ neomu yeppo yoo” ucapku terkagum-kagum. Hyukjae bertanya apa aku tahu arti dari lambang kalung itu. Aku menggeleng. “ lambang hati dan not lagu itu artinya aku akan mencintaimu seperti iringan musik yang selalu menemaniku” tutupnya. Aku terbelalak dengan ucapannya tadi. Dia malah mengeluarkan kalung itu memasangkan kalung itu di leher ku. Hyukjae menggengam 2 tanganku “ Song Eun..apa kamu mau menjadi istriku?” tanyanya yang membuatku spontan melepaskan genggamannya itu. “ kita tidak bisa bersama , hyuk jae” jawabku. “ wae?” tanyanya. “kita bersahabat” jawabku pendek. “ apa aku salah mencintaimu? Tepatnya apa aku tidak boleh mencintaimu?” tanyanya. Kini pelupuk mata hyukjae dikelilingi air mata yang akan jatuh. Aku mengambil posisi tepat di depannya, menatapnya dan menghapus air matanya dengan kedua tanganku. Tiba-tiba hyukjae memelukku. Awalnya aku ingin melepas pelukannya, tapi dia menangis , jadi aku memutuskan membiarkan dirinya menangis di belakang punggungku. “mian.. hyukjae” ucapku saat dia masih memelukku. “jika kamu belum bisa melupakan Jin Woo sepenuhnya, aku bisa menunggu, jebal , song eun” ucapnya.\

Seminggu kemudian...

Setelah kejadian itu , seminggu ini aku tidak mengabari Hyukjae sekalipun. Meski aku sering memikirkannya akhir-akhir ini, kemungkinan aku belum bisa bersama , pikirku sekarang. Hpku berdering, Donghae menelfonku “ yya! Song eun , cepat ke bandara sekarang” teriakknya. “wae?” tanyaku. “ Hyukjae akan berangkat ke Italy 1 jam lagi , jika kau mencintainya , kesana!” tutupnya mengakhiri panggilan. “ andwae.. hyukjae tidak boleh pergi.. siapa yang akan memelukku nanti jika aku membutuhkan seseorang? Donghae dan Sungmin sudah punya yeojachingu, meskipun mereka sahabatku. Tapi satu-satunya sahabat yang selalu menjagaku adalah Hyukjae.” Pikirku. Segera aku mengambil kunci mobil , menancap gas menuju bandara. Kecepatan mobil sudah hampir maksimal. Aku harus sampai di bandara secepatnya.

Sesampainya di bandara incheon, aku mencari sosok hyuk jae dari ujung ke ujung. Bandara yang begitu besar, bagaimana caranya aku menemukan dia? Aku meminta petugas untuk mencari nama hyukjae di monitor. Katanya sepertinya sudah di ruang boarding. Itu artinya aku terlambat datang. Aku mencoba menelfon ke handphonenya, ah, tersambung. Jebal , Hyukjae. Aku mengakui aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku sendiri disini. Aku mulai menangis lagi. Di tengah-tengah keramaian bandara. Berharap hyukjae masih ada disini. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, ternyata donghae. “ dasar cengeng.” Ejeknya sambil tertawa. “mwo ya? Geumanhe!” aku menghapus air mataku. “ aku tahu kau juga mencintainya” kata donghae. “ jadi selama ini kau sudah tahu kalau hyukjae mencintaiku? Berarti sungmin juga?” tanyaku. “ apa yang kami tidak tahu? Pabbo!” menepuk kepala ku. “ ige mwoya? Aku tidak mencintainya” aku mengelaknya lagi. “ untuk apa kesini kalau tidak dengan alasan itu? aku membohongimu ! yang mau ke Italy adalah Sungmin! Bukan Hyukjae”. Jelasnya. “ dimana hyukjae?” tanyaku. “ di belakangmu” jawab sungmin dengan wajah songong. Aku memutar balik badanku , terlihat hyukjae memandangiku. Aku langsung memeluknya erat, begitu juga dengan hyuk jae. “haishh.. kalian ini mau pacaran jangan disini.. Sungmin sudah mau berangkat, bukannya ucapkan selamat jalan” ucap hae panjang lebar. Akhirnya kami tertawa. Mengantar sungmin ke depan pintu keberangkatan.

THE END  

Minggu, 01 Juli 2012

Why I # 6

"Kita akan pergi kemana ?" tanya yoo kyung
"aku tidak akan menculikmu ,tenang saja . Aku akan membawamu kesuatu tempat yang berhubungan dengan jung soo " Kata siwon yang  berbicara tanpa menatap wajah yoo kyung
"Baiklah, kalo itu untuk jung soo" kata yoo kyung

Mobil siwon  memecah keheningan di jalan kota seoul ini .
Karena perjalanan yang cukup membuang waktu,dan menguras energi , yoo kyung pun mulai tertidur


Sementara di sekolah.............
"hyun, mana yoo kyung bukannya biasa ia selalu bersamamu?" tanya salah satu temannya
"aku tak tahu " kata soo hyun sambil berjalan menuju tempat duduknya dan ia pun duduk. Setelah duduk ia menengok ke 2 kursi disebelahnnya yang kosong 
"Kenapa sejak kehadiran siwon aku tidak bisa merelaka yoo kyung jauh dariku ? Apa aku mulai ada perasaan pada yoo kung , sahabat sejak aku kecil . "
"Ani...Ani.. sadarlah kau Kim Soo hyun " ucap soo hyun 
"But...Why I jealous ?? " Cepat kau sadar Kim Soo hyun dia hanya  temanmu " kata soo hyun dengan nada stress
"Oh,ya sebaiknya setelah pulang sekolah aku kerumah yoo kyung dan membuat surprises"Kata soo hyun 


Pelajaran pun dimulai 


Kita balik ke dalam mobil siwon 
" Yha , kenapa kau tertidur saat seperti ini ? " Tanya siwon 
"Saat kau tidur kau terlihat sangat manis , aku jadi tidak rela menjelaskan masalah ini padamu . Tapi dengan menjelaskan masalah ini kau tidak akan mengetahui kebenarannya " kata siwon dengan nada bimbang 


Sementara dalam mimpi yoo kyung 
"Kenapa aku kembali dalam mimpi ini lagi , tempat dimana jung soo meninggal , wae ? " 

"Yoo kyung , kau kenapa ? bangun yoo kyung , kita sudah sampai " Kata siwon 
"iya . sampai dimana ? " Kata yoo kyng yang belum sadar ia ada dimana dan ia masih menkucek-kucek matanya 

Admin Siwonest



Kamis, 28 Juni 2012

Why I # 5

"Baiklah , aku akan membeli makanan dahulu" kata soo hyun
Akhirnya di dalam ruangan itu hanya tersisa yoo kyung dan siwon
"Knapa kau menyuruh soo hyun keluar " kata siwon
"Aku tidak tahu , siwon ssi " kata yoo kyung
"OK. aku ingin menanyakan 1 hal padamu , apa maksud perkataanmu tentang kematian jung soo ? " tanya siwon

Yoo kyung berjalan pojok ruangan dan duduk , siwon mengikuti yoo kyung dan duduk disebelah yoo kyung .
"Waktu itu , Hari ulang tahunku dan aku memaksa jung soo untuk mengajakku jalan-jalan . Padahal hari itu sudah malam tetapi karena itu hari ulang tahunku jung soo mau mengajakku jalan-jalan . Saat di jalan jung soo mengebut karena sudah malam dan jalanan sepi tapi tanpa kita sangka sebuah motor berkecepatan tinggi muncul didepan mobil kami , jung soo kehilangan kemudi dan akhirnya mobil kami menabrak pagar pembatas . Aku koma selama beberapa hari tapi .......... jung soo mening.......gal di tempat keja...dian . Why I could kill jung soo" Kata yoo kyung dan yoo kyung pun menangis

Tangan siwon gemetaran dan tangan siwon akhirnya mengusap pipi yoo kyung yang basah karena air mata dan memeluk yoo kyung dan mulai berkata
"Itu semua bukan kesalahannmu kau tidak usah merasa bersalah , itu sudah takdir " kata siwon
"Knapa aku merasa hangat dipelukan siwon dan aku tidak ingin melepaskan pelukan ini . Knapa ? dan kenapa aku bisa menceritakan rahasia yang harusnya aku ceritakan kenapa tuhan ? " Ucap yoo kyung dalam hati
"Bukan kamu yang salah tapi aku . Aku yang telah membuat kalian menderita" ucap siwon dalam hati
"Sekarang jangann menangis lagi , masalah tentang jung soo akan aku selesaikan. Sekarang kau berdiri dulu  " kata siwon sambil membantu yoo kyung bangun

Dan siwon memberikan yoo kyung sebuah sapu tangan , dan yoo kyung menghapus air matannya
"Ayo kita keluar , kasihan soo hyun telah menunggu lama " Kata siwon
"Kenapa siwon yang dulunya dingin bisa sehangat ini kenapa ??? apakah ia sebenarnnya orang yang hangat ? " Tanya yoo kyung dalam hati

Diluar rumah pemakaman...........

Soo hyun berjalan sambil memutar - mutar ia membayangkan apa yang dilakukan siwon dan yoo kyung didalam ia membayangkan hal-hal yang negatif  . Tapi khayalan itu bukan ketika siwon memangilnnya
"Hey soo hyun ssi " Kata siwon
"Yha " Kata soo hyun sambil berjalan mendekati siwon dan yoo kyung
"Yoo kyung seperti sedang tidak enak badan , tolong kamu merawat dia " Kata siwon sambil berjalan menuju mobilnya dan melaju cepat

" Orang aneh dalam 5 menit bisa berubah sifat dari hangat menjadi dingin " Kata yoo kyung
"Hah ??? apa yang kau bicarakan aku tidak dengar karena deru mobil siwon sangat kencang " kata soo hyun
"Tidak apa-apa" Kata yoo kyung
'Mari aku antar pulang tadi kata siwon kamu sakit " Kata  soo hyun dengar penuh pehatian

Akhirnya yoo kyung sampai dirumah dan istirahat
"Aku akan menunggumu sampai besok pagi" Kata soo hyun
"Tidak usah , aku baik-baik saja" kata yoo kyung
"Tidak aku akan tidur di sofa , lagipula kamu dirumah sendiri eomma dan appa mu sedang diluar negri , aku sebagai orang yang menyayagimu akan menjagamu " kata soo hyun
"Baiklah, aku tidak bisa memaksamu kata yoo kyung


~Didalam Mobil siwon ~
"aku harus cepat menyelesaikan masalah ini, aku tidak mau ada orang lain lagi yang terluka akibat kematian jung soo " kata siwon dengan nada yakin

Esoknya paginya di rumah yoo kyung
"Tin -tin " suara mobil
Ternyata itu suara mobil siwon 
"Ada apa pagi-pagi kesini" tanya yoo kyung
"Aku akan mengantarmu ke sekolah"kata siwon
"Tidak usah , aku akan pergi ke sekolah bersama soo hyun ssi" kata yoo kyung
tiba-tiba soo hyun keluar dari rumah yoo kyung  sambil membetulkan rambutnya dan berkata " siapaa ? "
"Siwon , mengajakku pergi kesekolah bersama" kata yoo kyyung
"Kalian tinggal 1 rumah ? " tanya siwon
"Ani.... aku semalam merawat yoo kyung " kata soo hyun membenarkan
"Baiklah aku akan ikut mobilmu tapi.... " kata  yoo kyung
"Tapi apa ?" tanya siwon
"soo hyun ikut juga " kata yoo kyung
"Ani ..." kata siwon
"Baiklah aku pergi sendiri bersama soo hyun " kata yoo kyung
"Oke..oke cepat naik , tapi soo hyun duduk didepn bersama ku , kau dibelakang " kata siwon

Akhirnya mereka berangkat ke sekolah setelah berdebat lama
~di sekolah~
"sudah sampai , soo hyun kau turun dlu " kata siwon
"Baiklah " kata soo hyun sambil turun
ketika Soo hyun pun menutup pintu , tiba-tiba  mobil siwon langsung melaju cepat
"Hey apa yang kau lakukan " tanya yoo kyung
"Aku akan membawa mu ke  suatu tempat " kata siwon

Mobil siwon tetap melaju cepat menuju ke suatu tempat
Soo hyun dengan bingung masuk ke kelas

To Be Continued 



Senin, 25 Juni 2012

Behind My First Love


Jam kuliah sudah berakhir bahkan bel pun sudah berbunyi. Seperti biasanya setelah jam kuliah  berakhir aku tidak akan langsung pulang, melainkan ke perpustakaan mencari novel dan mencari tempat yang berangin dan tenang. Itulah kebiasaanku di luar jam kuliah. Aku adalah anak dari pemilik sekolah ini. Appaku-lah yang menanamkan sebagian sahamnya di universitas ini. Aku termasuk anak yang susah bergaul sejak kecil. Aku menuju ke ruang musik , saat ini di jarak 2 m terdengar suara piano dan suara seseorang bernyanyi. Rasa penasaran yang mengelilingi otakku menjalankan kakiku untuk lebih dekat ke pintu kaca itu. Terlihat seorang yeoja sedang bernyanyi dan memainkan piano dengan jari-jarinya yang panjang. Suaranya yang indah memenuhi ruangan itu sehingga aku menyembunyikan tubuhku dibalik tembok agar tidak terlihat olehnya, tiba-tiba i-phoneku berdering, aku segera mengangkatnya “ ya appa, aku segera turun”..

Sesampainya di lantai bawah , aku masuk ke dalam mobil , selama perjalanan aku terpikir dengan yeoja tadi itu. Appa tiba-tiba memanggilku “ Donghae.. melamun ya? Daritadi appa bicara , tidak didengarkan?” dengan rasa bersalahku , aku menjawab “ chesunghaeyo appa.. bisa diulang ?” Appa kembali bicara “ besok appa harus meeting ke Cina , sedangkan besok hyung-mu pulang dari Paris, bisa menjemputnya ?” aku mengangguk cepat. Sehabis appa bertanya, aku kembali ke lamunanku tadi, mengingat besok libur berarti aku tidak bisa mendengarkan suara yeoja itu bernyanyi lagi. “Argh!! Aku ini kenapa menjadi seperti ini? Tidak mungkin aku menyukainya secepatnya itu” pikirku sambil menggelengkan kepala beberapa kali.
Pengurus Park , dimana kunci mobil?” tanyaku yang sudah siap menjemput hyung-ku

Pengurus Park menunjuk ke arah lemari kecil diujung ruang tamu. Aku mengambilnya dan cepat menginjak gas menuju Bandara Incheon. Sesampainya disana, aku membawa papan yang bertuliskan “Lee Sung Min”. Akhirnya hyung-ku itu terlihat juga , setelah 15 menit berdiri sambil memegang papan itu. Hyung memelukku erat, segera aku membalasnya dengan pelukanku juga. Kami berjalan menuju ke mobil, memasukkan 2 koper besar itu ke bagasi mobil, dan segera menuju ke rumah. Aku sangat menyayangi hyung-ku ini, karena dia selalu mengerti keadaanku. Saat dia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Paris , aku sangat kesepian, tidak ada teman bercanda di kamar. Tapi mulai hari ini aku akan kembali bersamanya. Sejujurnya akhir-akhir ini aku sering memikirkan yeoja itu. Rasanya ingin cepat-cepat ke kampus. Sepanjang perjalanan , aku menceritakan kejadian kemarin ke Sung Min. Hyung bilang aku jatuh cinta dengannya, aku masih menyangkalnya, hyung meminta aku mengurusnya sendiri jika aku tidak percaya dengan perkataannya.

Minggu sudah berakhir. Sekarang hari senin, semoga yeoja itu kembali bernyanyi di ruang musik, itulah doa pertamaku di pagi yang cerah ini. Setelah selesai berpakaian, aku segera turun untuk sarapan. Tak disangka sepagi ini hyung sudah ada di dapur, aku pastikan dia ingin membuatkan sarapan untukku. Aku segera duduk di meja makan, tak lama hyung datang dengan 2 piring sarapan dan 2 gelas susu. “Hyung! Aku rindu menu sarapanmu ini!!” aku langsung melahapnya. “ makan pelan-pelan , pabbo!” ejeknya. Aku segera berdiri dan pamit dengan hyung untuk berangkat ke campus. “nanti aku jemput ya?” tanya hyung. “nan gwaenchanha , hyung.. ada supir kan” jawabku. Hyung mengangguk. Aku segera menghilang dari hadapannya.

Akhirnya bel berbunyi juga. Aku menunggu teman sekelasku keluar semua , baru aku keluar kelas menuju ruang musik, bertujuan agar tidak ada yang mengikutiku. Jarak masih 3 m lagi, tapi tidak terdengar suara apapun dari dalam ruang musik. Aku masuk ke dalam ruangan, mencari sosok yeoja itu. Aku merasa aku mendengar suara seseorang menangis di belakang piano, aku berjalan pelan ke arah belakang piano itu. Dan benar seorang yeoja yang duduk memeluk lutut dengan rambut panjangnya yang aku yakini adalah yeoja bersuara indah kemarin itu. Aku terdiam melihat yeoja itu menangis, yeoja itu sepertinya baru menyadari sosok-ku ini sekarang. Dia mengangkat wajahnya dan memperhatikan aku dari bawah sampai tertuju tepat di mataku. Dengan cepat aku menyodorkan sapu tangan yang sedari tadi aku pegang “ambilah”. Yeoja itu mengambilnya dan menghapus air matanya yang mengelilingi seluruh pelupuk matanya. Entah apa yang aku pikirkan sedaritadi, aku baru menyadari sudah duduk di sampingnya. Setelah aku telusuri wajahnya yang tidak jauh ini, dia juga memiliki wajah yang cantik. “hmm.. ka..kamu mengapa menangis” tanyaku sedikit gugup karena takut dianggap ikut campur. Yeoja itu terdiam beberapa saat , dan akhirnya dia menceritakan apa yang terjadi dengannya, setelah selesai, dia kembali menangis. Aku terdiam karena sebenarnya aku ingin memeluknya , yeoja yang bertubuh kecil dengan postur agak tinggi itu baru ditinggalkan eommanya untuk selamanya, dan sesuai yang dia ceritakan appanya juga sudah tiada. Air mataku hampir jatuh, aku berusaha untuk membendungnya. Aku tidak peduli dengan semua yang akan dipikirkannya setelah aku memeluknya nnti , aku langsung memeluk tubuhnya yang kecil itu. Aku bersyukur dia tidak menolak, aku mengelus punggungnya sambil mengingat kejadian eommaku juga “semuanya akan baik-baik saja, kamu harus kuat sepertiku, aku juga sudah tidak ada eomma, uljima”. Saat yeoja itu mendengar ucapanku , dia melepaskan pelukanku dan menatapku sejenak. Kini aku yang bercerita bahwa eommaku meninggal karena sakit leukimia. Yeoja itu terdiam meski air matanya belum berhenti menangis. Air mataku tidak terbendung lagi sehingga aku biarkan mengalir, aku menunduk. Dia mengangkat wajahku dan menghapus air mataku dengan jari-jari tangannya itu. “baiklah aku tidak akan menangis lagi, oppa juga ya jangan menangis lagi, mian, aku mengingatkan masa lalumu” ucapnya sambil menghapus air matanya. Aku tersenyum melihatnya mulai bangkit kembali , aku langsung meminta nomor hpnya, dia mengetiknya sendiri di hpku. Saat dia mau bangkit dari duduknya, aku bertanya “ namamu?”. “oh.. Kim Hae Yeon.. mian, aku kembali dulu ya, sampai jumpa , oppa” ucapnya. Aku mengangguk dan dia menghilang begitu saja.

Aku kembali ke rumah dengan wajah berseri-seri. Aku menghampiri SungMin Hyung yang duduk di ruang tamu sedang nonton drama, itulah kebiasaannya saat mengisi waktu kosongnya. “wae?knapa senyum-senyum begitu?” tanyanya sambil nge-pause dramanya itu. “ aku sudah tau namanya bahkan kami sudah bertukar cerita, oh iya nomor hpnya juga sudah dapat” ceritaku panjang lebar. “lalu?” tanyanya lagi. Dengan terpaksa aku ceritakan lagi “ dia kuliah disini karena dia mendapat beasiswa, eomma dan appanya sudah tiada”. “ omoo.. kasian sekali” balas hyung menutup mulutnya. Setelah selesai ngobrol dengan hyung, aku ke kamar membersihkan diri , menghempaskan tubuhku ke ranjang , meraih hp yang ada di meja kecil, dan sms Hae Yeon. Senangnya semua dibalasnya sesuai keinginanku. Ternyata dia mengambil jurusan arsitektur, sedangkan aku bisnis. Merasa lelah aku segera memejamkan mataku menuju alam mimpi.

Beberapa Bulan kemudian..
Kami sudah lulus kuliah S2. Baru saja kemarin menerima ijazah dan foto wisuda. Hari ini kami janjian bertemu di tempat biasa. Aku sudah menunggu Hae Yeon 3 jam di Cafe ‘Pearl Peach’, tapi tidak muncul-muncul juga. Aku khawatir dengannya, tiba-tiba hpku berdering, tenyata hyung. “wae?” tanyaku langsung. “aku melihat Hae Yeon di toko dekat rumah, sepertinya dia bekerja disana , toko baju ahjumma itu loh” cerita hyung. Selama berbulan-bulan mengenalnya, dia tidak pernah bilang kalau dia bekerja. Besoknya, aku memastikan sendiri, dan benar dia bekerja disana. Kami tidak bertemu setiap hari, setiap minggu hanya 3-4 kali saja. Tanpa sepengetahuannya, setiap hari melihatnya bekerja di toko ahjumma. Aku mulai bekerja di kantor appa besok. Aku tidak bisa mengontrolnya seperti biasa. Karena hyung sudah menjadi bos , kadang dia sering di rumah, aku memintanya untuk mengontrolnya.

Hari pertama bekerja, aku sudah ditempatkan sebagai manager. Ruangan yang cukup besar, dengan fasilitas penuh. Semua berjalan dengan lancar. Aku sudah mulai bisa beradaptasi dengan kantor. Melewati hari-hari dengan bekerja seperti ini membuatku lebih mandiri dari biasanya. Sekarang sudah tepat 3 bulan aku bekerja. Gajinya juga sudah cukup untuk kebutuhanku. Appa sangat bangga dengan kinerja ku. Ada yang janggal hari ini tentang Hae Yeon, 3 hari ini hp Hae Yeon tidak aktif. Aku menelfon hyung , hyung bilang sudah 4 hari tidak lihat Hae Yeon bekerja. Ada apa sebenarnya? Aku meminta sekretarisku untuk membatalkan beberapa meeting yang aku harus kuhadiri hari ini. Aku segera menuju ke toko ahjumma bertanya keberadaan Hae Yeon. Ahjumma terdiam, beberapa kali aku memohon, akhirnya ahjumma memberi tahuku bahwa Hae Yeon sempat mimisan dan muntah darah sebelum koma di rumah sakit 3 hari ini. Setelah aku mencatat nomor kamar dan rumah sakit dimana Hae Yeon dirawat, ahjumma bilang Hae Yeon sempat menitipkan surat untukku.

“ Oppa.. saat ini pasti kamu sedang mengkhawatirkan aku.. mian oppa.. saat kamu membaca surat ini mungkin aku sudah tidak ada, atau aku sedang di penghujung hidupku.. aku rindu setiap pelukan yang oppa selalu lakukan untukku disaat aku sedih.. aku takut oppa selalu memikirkan aku, jadi aku memutuskan untuk menghadapinya sendiri.. aku senang karena cepat atau lambat aku akan bertemu dengan eomma dan appaku disana.. aku mengidap leukimia stadium 2.. sebenarnya aku merindukanmu, aku ingin memelukmu selama aku mampu menopang tubuhku sendiri.. tapi aku tidak mampu lagi, oppa.. aku takut oppa menderita karena aku seperti ini..aku tahu oppa mencintaiku, tapi lebih baik oppa belajar lupakan aku dari sekarang.. ada yang harus oppa tahu, aku juga memiliki rasa yang sama dengan oppa.. tapi aku tidak bisa menjadi pendamping oppa dengan keadaanku yang seperti ini..”
Saranghaeyo Oppa <3
Kim Hae Yeon

Ratusan jarum menusuk jantungku setelah membaca surat ini. Air mataku sudah memenuhi seluruh wajahku. Mengapa saat aku membutuhkan orang yang aku cintai , kau selalu mengambil mereka, Tuhan? Aku ingin bersamanya, aku tidak menyalahkanMu, ijinkan aku bertemu dengannya lagi dan  setidaknya berikan 1-2 bulan agar aku bisa menghabiskan waktu bersamanya meskipun dengan keadaannya yang tidak memungkinkan. Tapi aku janji akan menjaganya sampai akhir hidupnya nanti. Setidaknya aku bisa bertunangan dengannya, karena aku ingin mengenalkannya dengan semua orang bahwa dia lah orang yang aku cintai selama hidupku. Hatiku tidak sanggup melihat kenyataan pahit yang mau tak mau harus aku terima ini. Bahkan saat hatiku menangis, hanya yeoja yang aku cintai yang bisa memelukku dan menenangkan hatiku. Siapa yang akan menggantikannya nanti , Tuhan? Beritahu aku. Cinta yang selama ini tertanam dan tumbuh dengan baik di hatiku, kini layu bahkan mati dengan begitu saja.

Tubuhnya menjadi lebih kurus , tangan dan kakinya kaku , bernafas pun harus memakai alat-alat itu. Hae Yeon jangan terlalu lama , bangunlah dari mimpi panjangmu itu. Kita harus bertemu. Aku akan menunggumu disini sampai kau bangun. Aku janji aku akan membahagiakanmu meskipun akhirnya kita harus dipisahkan. Aku mengenggam tangannya erat, menangis dihadapannya. Hyung yang aku kabari tadi tentang Hae Yeon sekarang sudah berada di dalam ruangan. Aku meminta hyung menjaganya sebentar. Sedangkan aku keluar menelfon appa untuk meminta ijin untuk menjaga Hae Yeon. Appa tahu aku mencintai Hae Yeon , appa juga tahu keadaannya. Aku berterima kasih dengan appa yang sudah mengijinkan aku tidak bekerja selama beberapa bulan karena ini. Aku menutup telfon, aku menengok karena hyung berteriak “hae !! Hae Yeon sudah sadar !! panggil dokter sekarang”. Aku segera memanggil dokter dan kembali ke kamar Hae Yeon. Setelah dokter memeriksanya, katanya semua kembali normal, besok sudah boleh pulang, tapi tidak boleh terlalu lelah. Aku senang mendengar kabar baik itu. Terima Kasih, Tuhan telah mengabulkan 1 permintaanku. Hae Yeon menangis saat aku berdiri di depannya. “untuk apa oppa disini? Jangan temui aku lagi, lupakan aku, oppa” ucapnya sambil menangis. “ andwae, aku mencintaimu, aku tidak ingin meninggalkanmu” aku memeluknya erat. Hae Yeon membalas pelukanku dan bilang bahwa dia juga mencintaiku. “uljima, Hae Yeon” aku mengelus kepalanya. “jangan lepaskan pelukanmu, aku ingin memelukmu seperti ini terus , dan berjanjilah akan selalu disampingku” dia masih memelukku. “peluklah aku selama kau inginkan, aku tidak akan meninggalkanmu, beritahu apa aja yang ingin kau lakukan, aku akan mengabulkannya untukmu”.

Karena keadaan Hae Yeon seperti ini, aku memutuskan untuk menjaganya di rumahku saja. Hyung dan appa juga setuju dan mengijinkan aku menemani dan menjaganya. Rambutnya yang panjang kini sudah dipotong pendek karena takut semakin banyak yg rontok. 3 minggu menjaganya di rumah, membawanya keliling taman, menyanyikan lagu untuknya. Tapi , anehnya hari ini dia meminta sesuatu yang tidak pernah terlintas di otakku selama ini. Dia meminta berlibur di Pulau Jeju. Aku bertanya ke hyung dan appa. Mereka bilang pergilah dengannya, mungkin dia ingin bersamamu. Aku meminta Pengurus Park mengurus semuanya. Tiba saatnya aku dan Hae Yeon berangkat ke Pulau Jeju.

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan Hae Yeon. Hae Yeon yang masih aku tuntun memintaku untuk memegang tangannya saja, aku lakukan semua yang ia mau. Udara dingin disini benar-benar menyejukkan. Kami tidak menyewa kamar hotel , tapi aku menyewa sebuah cottage agak besar di pinggir pantai, karena aku tahu Hae Yeon menyukai pantai. Setelah aku menyusun barang-barang, Hae Yeon masih duduk di balkon menikmati pemandangan pantai. Aku datang membawa segelas air dan obat-obatan yang harus ia makan. Dia meminum semua obatnya. Aku mengajaknya pergi lihat-lihat toko-toko. Dia menyetujuinya, sampai tiba di sebuah toko ahjussi yang menjual kerajinan yang berpasangan. Hae Yeon ikut denganku melihat sepasang cincin yang dipajang dibalik lemari kaca. Ahjussi itu menghampiri kami, cincin ini hanya ada 1 di Pulau Jeju, aku akan menuliskan nama kalian di bagian dalam cincin itu jika kalian mau. Aku mengingat permintaan dimana aku ingin bertunangan dengannya. aku memutuskan untuk membelinya dan meminta menuliskan nama kami masing-masing. Setelah nama selesai diukir, aku meminta ahjussi dan beberapa pembeli menjadi saksi dimana aku bertunangan dengan Hae Yeon, aku menyematkan cincin itu di jari manis Hae Yeon “nan jeongmal saranghaeyo Hae yeon”,begitu juga Hae Yeon. Aku meminta para pembeli dan ahjussi mendoakan Hae Yeon agar mendapat muzijat dari Tuhan untuk kembali hidup. Beberapa orang yang menjadi saksi dimana kami bertunangan , bahkan ada yang menangis. Kami kembali ke cottage. Aku membawa Hae Yeon ke kamarnya. Aku menemaninya sampai dia tertidur pulas. Aku tidak dapat memejamkan mataku takut sesuatu terjadi dengannya. Besok adalah ulang tahunku.

Hae Yeon masih tertidur pulas dikala matahari sudah mulai terbit. Tak lama, matanya terbuka, aku membantunya bersandar. Aku kembal duduk ke posisi semula. “saengil chukkha hamnida..saengil chukkha hamnida..saranghaneun lee dong hae.. saengil chukkha hamnida” ucapnyya yang membuatku tersenyum.. dia mengeluar sebuah kotak dari lemari kecil disampingnya. “ ini kadomu, oppa”. “ gomawo” balasku. Aku membuka kadonya karena penasaran, isinya sebuah jam tangan , gelang yang diukir namaku dengannya, dan sapu tangan yang pernah aku pinjamkan, tapi sapu tangan  itu sudah dijahit namaku. “nan jeongmal saranghaeyo,oppa” Hae Yeon mengecup bibirku selama beberapa menit sambil menangis. Dia menghentikan ciumannya itu. “arrayo, hae yeon.. nan eonjena neol saranghaeyo”. Aku kembali meraih wajahnya dan membalas ciumannya.

Aku dan Hae Yeon berjalan menyusuri pinggir pantai. Sampai akhirnya kami, duduk di pinggir pantai. Memandangi laut di Pulau Jeju dengan cermat. Hae Yeon mengeluarkan kamera polaroidnya dan memintaku foto berdua. Aku menyimpan salah satu foto berdua kami sebagai tanda kami pernah bersama. Saat pandanganku tertuju dengan langit yang cerah ini, tiba-tiba Hae Yeon menyenderkan kepalanya di bahuku. Aku menggenggam tangannya erat takut akan kehilangannya. Hae Yeon menatapku sambil tersenyum. Aku ingin setiap hari menghabiskan waktu bersamanya seperti ini. Memeluknya , mendengarkan suaranya yang indah itu sampai akhir hidupku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan diriku setelah dia meninggalkan aku nanti. Semua ini kenyataan. Aku menatap langit , berharap eomma mendengarkan apa yang aku pikirkan di dalam hati ini. Eomma, dia adalah wanita yang aku cintai, Kim Hae Yeon. Yeoja yang memiliki bakat , suara , dan wajah yang cantik. Sesuai dengan tipe wanita yang pernah eomma sarankan untukku. Tapi , sayangnya sebentar lagi Tuhan akan memanggilnya, sehingga aku tidak dapat bersama dengannya. Jika eomma bertemu dengannya, jagalah dia, jebal.

Pagi ini, Hae Yeon kembali memintaku mengantarkan ke pinggiran pantai lagi. Matahari ,dan angin melengkapi kebersamaan kami. Hae Yeon kembali memelukku erat. “oppa.. berjanjilah denganku jangan pernah lupakan aku, kenanglah aku di dalam hatimu.. meskipun aku harus pergi..tapi cintaku tidak akan pergi, karena cinta ini akan selalu bersamamu.. aku akan sering datang ke mimpimu untuk memelukmu seperti ini lagi.. jangan terjatuh karena aku tidak disampingmu.. jebal..”. “arrayo, Hae Yeon na.. aku berjanji.. saranghaeyo Kim Hae Yeon”. Hae Yeon menyentuh wajahku dengan kedua telapak tangannya dan mendekatkan wajahnya hingga bibir kami bertemu lagi. Tiba-tiba, tubuh Hae Yeon melemah , aku menekuk kakiku , membiarkan dia menyandar. Aku genggam tangannya untuk menguatkannya. Aku langsung menelfon hyung untuk mengirimkan bantuan secepatnya kesini. “Oppa, sudahlah. Aku sudah harus pergi. Ini sudah waktunya” perlahan air matanya mengalir. Aku menangis karena tidak sanggup melihatnya seperti ini. Matanya tertutup dan tangannya terlepas dari genggamanku. Aku tahu semuanya akan berakhir disini. Biarkan yeoja yang kucintai ini menghembuskan nafas terakhirnya di Pulau Jeju ini. Kim Hae Yeon , selamat jalan. Jangan pernah lupakan aku. Suatu saat nanti aku berharap akan menemuimu lagi. Saranghaeyo Kim Hae Yeon.

THE END  

~ admin fishy ~

Senin, 18 Juni 2012

Why I # 4

Hari ini tanggal 25 September 3 bulan sejak kematian Jung soo
~Di Rumah Penempatan Abu ~
Di salah satu ruangan di tempat  menyimpan abu jung soo
Seseorang lelaki menaruh bucket bunga lelaki itu terlihat sangat gagah , setelah itu setelah menaruh bucket bunga, ia langsung memberi hormat lalu,......
"Jung soo ini aku siwon apakah kau ingat kepadaku , maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini maafkan aku hyung ." lalu siwon memberi penghormatannya pada siwon

Tiba-tiba dari luar datang yoo kyung dan soo hyun
"Siwon , apa yang kau lakukan disini ?" tanya soo hyun dan yoo kyung yang kaget akan keberadaan siwon
"Aku dengar dari sekolah , ada teman kita yang meninggal makana aku datang kesini. Kalau kalian ber-2 ?"
"Aku hanya menemani yoo kyung" kata soo hyun
"Aku hanya kangen dengan jung soo" Kata yoo kyung
"Kangen ? memang kau siapanya jung soo ?" Kata siwon

Hening tidak ada jawaban dari soo hyun dan yoo kyung
"emmmm....... yoo kyung adalah.."belum sempat soo hyun melanjutkan kalimat tiba-tiba yoo kyung melanjutkannya
"aku adalah pacarnya jung soo dan aku yang telah membuatnya sampai disini" kata yoo kyung dengan cepat

Sekarang malah siwon yang hening.....sangat hening......
"Apakah yoo kyung mengira ia yang telah menyebabkan jung soo meninggal ?" pikir siwon
"Hei, siwon kau kenapa ? " tanya soo hyun
"Ani....yoo kyung apa maksud perkataan mu  tadi ? : tanya siwon
"hyung bisa kau tinggalkan kita ber-2 dahulu " kata yoo kyung
"Aku tidak tahu kenapa aku ingin membagi rahasia yang telah aku kubur dalam-dalam dihatiku ini kepada siwon . aku tidak tahu kenapa " batin yoo kyung

Note: Sori yha baru sampai disini , kapan-kapan dilanjutin :)
Admin Siwonest

Sabtu, 16 Juni 2012

My Life With You~ #2

*esoknya*
aku bangun pagi2 sekali disusul oleh sms donghae oppa
to       : honey
from  : donghae oppa
hai, kta jadi ke taman tdak? aku akan menjemputmu pukul 8 pagi :)

aku pun langsung membalas sms nya
from : honey
to : donghae oppa
jadi oppa, baiklah aku tunggu kkk~

hyukjae : heh kau, mw pergi dgan donghae oppa ya?
honey    : kok kau tau? 
hyukjae : kau pikir aku bodoh?, kemarin donghae meng-sms ku meminta ijin membawa adiknya pergi
honey   : kau mengijinkanku kan?
hyukjae : tentu aku ijinkan, aku kan ingin memiliki saudara ipar seperti donghae *evil*
honey   : kyaaaa, kau jangan menggodaku!!
hyukjae : kkkk~
honey   : sudahlah aku mw mandi dlu buatkan aku sarapanya
hyukjae : siap, tuan putri!
honey   : good2~

*selesai mandi*
aku mendapat sms dari donghae oppa untuk segera berberes karna ia sbentar lg akan kerumahku, aku pun langsung kelabakan, tba" hyukjae oppa memanggilku untuk sarapan tentu saja aku langsung ke meja makan, disana terdapat hyukjae oppa yg menungguku, karna sepi aku pun memulai percakapan 
aku : oppa, setelah ku lihat2 kau tidak jelek2 amat, dan kau cukup tenar dan memiliki followers yg banyak dtwitter, kau kan anggota suju~
hyukjae  : zzz, kau jangan membongkar rahasiaku, btw follow twitter oppa ya @allrisesilver
aku      : baiklah akan ku follow, tp oppa follow twitter ku juga @lolipopnat ya (promosi) eh maksudku @iamhoney yaaa, btw donghae oppa punya twitter?? ^^
hyukjae : dia punya nih twitter na @donghae861015 dia lumayan terkenal karna ava twitter dia yg keren
akuu     : ahh?? jinjja?!? aku mw follow dia ahh

aku pun langsung membuka twitter ku  memfollow donghae oppa lalu ku membaca twit dia

"ahh bsk aku akan pergi dngannya, sepertinya aku mulai menyukainya, dia imut sekali"

palaku bun langsung besar seperti balon, apakah donghae oppa menyukai ku? kyaaaa, aku pun nge-fly dan tak lupa meng save ava twitter na dia ganteng sekalii

*tringtringtring*
bunyi sepeda donghae, aku pun langsung berlari dari kamar dan menemuinya, aku melihat dia memakai kemeja dengan kacamata yg lucu, dan tak lupa senyum nya yg layak malaikat mempesona, 
donghae : hai honey kau tampak cantik
aku        : ah, aku biasa saja, oppa yg keren
*setelah 10 menit tatap2an, tiba2 hyukjae oppa mengagetkan kami berdua"
ehem2x udah jem brapa nih, uda mendung, buruan kalian nge date tar keburu ujan aja
aku dan donghae pun teradar dair lamunan dan langsung berangkat ke taman dengan sepeda nya
disana aku pun bermain dengannya hingga larut malam lalu tba2 ada seseorang dari belakang yang mendekati kami berdua..



-To Be Continued-
mau tau siapa orangnya? tetep pantengin blog yaa!! kkkk~ ^^

-Admin Jewel's- 

Kamis, 14 Juni 2012

Why I # 3

"Mwo? " tanya seorang namja yang mendengarkannya dari sebelah dinding yang membatasi loker wanita dan pria itu
"Yesung ssi" Kata yoo kyung dengan kaget
"Tadi apa yang kau bicarakan ??" Kata yesung dengan nada penasaran
"Ani , bukan apa-apa" Kata yoo kyung yang hampir jantungan
"Aku tidak yakin , sepertinya tadi aku mendengar nama jung soo temanku " Kata yesung sambil mengingat-ingat
"Aku hanya kangen dengan jung soo itu saja" Kata yoo kyung
"Oh, itu saja . Baiklah aku percaya , cepat masuk kelas sudah hampir bel masuk kelas" Kata Yesung sambil berjalan keluar loker
"Untung saja " Guman yoo kyung

Sebenarnya ada rahasia tentang kematian jung soo

5 menit sebelum bel masuk
Yoo kyung berjalan menyusuri lorong menuju kelasnya itu  dan terdengar suara teman-temannya yang sudah berisik di dalam kelas  dan Yoo kyung pun masuk kedalam kelas dan duduk disebelah kim soo hyun .
1 menit berlalu....2 menit berlalu...... akhirnya soo hyun memulai percakapannya
"Hm..... Mianhae yoo kyung ssi " Kata soo hyun dengan tampang bersalah
"Ne, aku tadi juga emosi, aku tidak mau persahabatan kita yang kita bina sejak kecil putus karena hal yang sepele " Kata yoo kyung
Sebenarnya soo hyun ingin menanyakan maksud ucapan yoo kyung tapi karena ia baru berbaikan ia tidak mau memperpanjang masalahnya dengan yoo kyung

Akhirnya bel masuk berbunyi .............

Seorang guru IPA Pak Eunhyuk masuk dengan tegap dan membawa seseorang lelaki .
Semua mata menatap terkesima. Sosok itu berdiri seperti magnet yang kuat. Memukau dengan segala pesona yang dimilikinnya. Tubuhnya tinggi menjulang, dan wajahnnya memancarkan keangkuhan yang sangat sempurna dan diapun mulai memperkenalkan diri
"Annyeong haseyo nama saya saya Choi Siwon cukup panggil saya Siwon" Ucapnya . Tegas tapi dingin dan sama sekali tanpa senyum sedikitpun
"Dia murid pindahan dari Gangwon , Siwon silahkan pilih tempatmu" Kata Pak Eunhyuk

Siwon menganguk hormat kepada Pak eunhyuk ,dan mulai melihat sekitarnnya dan pilihannya jatuh ke seraut wajah acuh tak acuh, yang sejak awal telah menarik perhatiannya. Wajah yang dia tahu persis betul-betul tak peduli dengan kedatangannya  .
"Annyeong haseyo, bolehkah ku duduk di sebelahmu tepatnya di bangku kosong ini?" Tanya siwon dengan tatapan yang sangat menyeramkan
"Why I ? Tapi aku sudah duduk bersama soo hyun ssi, mungkinkah kita bisa duduk bertiga?"Tanya yoo kyung
"Because, you is someone special . Mungkin saja aku akan membuatnya menjadi mungkin " Kata siwon langsung berjalan ke arah Pak eunhyuk

Siwon pun berbisik pada eunhyuk ....
"Pak,saya ingin duduk ber-3 dengan wanita itu"Kata siwon sambil mengacuhkan telunjuknya ke arah yoo kyung
"B...baik..lah jika itu maumu " Kata Pak eunhyuk ketakutan melihat ekperesi siwon yang
 memandangnya

Siwon pun menuju tempat duduknya tepat disebelah yoo kyung , soo hyun hanya bisa terima dengan pasrah .
Dan yoo kyung masih Can't believe at all and amazing really. Siwon anak baru yang keren itu lebih memilih duduk disebelahnnya . Dan benar Siwon sangat dingin tidak mau menyapanya sama sekali dan saat pelajaran yoo kyung lebih banyak bicara pada soo hyun daripada siwon

Tidak terasa sudah 1 minggu sejak mereka duduk ber-3, dan yoo kyung dan soo hyun akhirnya mengetahui sifat aslinya teman sebangkunnya dia itu sebernarnya sangat polos dan sanagt baik . Tapi yang mereka tidak tahu knapa siwon sangat pediam dihadapan teman-temannya ??

To Be Continued ....
Masih banyak yang harus kita ungkapdi dalam cerita ini siapa pembunuh jung soo
Admin Siwonest ....................

My Life With You~ #1

Namaku adalah Honey, Aku adalah anak ketiga dari 2 bersaudara, aku sangat menyukai coklat melebihi apapun, tanpa kusadari aku sudah memakan 3 coklat silver queen lalu aku memiliki kakak bernama lee hyuk jae

hyukjae : hei honey jangan makan coklat terlalu banyak nanti gigimu bisa rusak
aku       : suka suka akulah, ini coklatku bukan coklatmu!!
hyukjae : dasar, aku capek memiliki adik sperti kau dikasi tau tidak mw nurut, terserah kau saja lah!
aku       : kau pikir aku mw memiliki kakak sepertimu? HUH!

tring tring tring (bunyi sepeda)
aku     : ahh!! akhirna dia datang !
*itu adalah bunyi dr sepeda seorang tukang koran bernama lee donghae, walaopun dia tukang koran percayalah wajah nya keren sekali! aku bingung dia seperti anggota super junior*
aku     : hei donghae, bolehkah aku meminta nomor hape mu?
donghae : baiklah 000-xxxxx
aku      : gomawo donghae!!
aihh dia tersenyum, aku berpikir melihat donghae tersenyum seperti itu hatiku meleleh bagai coklat, bener2 senyum malaikat!
 donghae : yasudah, aku pergi mengantar koran dlu ya
aku : bolehkah aku meng sms mu?
donghae : silahkan :)

*saat aku masuk kerumah*
hyukjae : hei honey, buatkan aku ramyeon aku lapar sekali
aku       : buat sndiri sanah! emg gue peduli?!?
hyukjae : tega skali kau, yasudah aku masak sndiri
aku       : sana!

*sesampai dikamar*
ahh aku ingin mengsms donghae oppa, semoga oppa balas sms ku :D
from : honey
to     : donghae oppa
oppa, ini aku honey, adik hyukjae oppa, dan teman dekat oppa ^^, maaf aku meng-sms, karna aku kangen padamuu :)

tidak lamaa setelah itu bunyi sms pun berbunyi (trililit trililit)
from  : donghae oppa
to      : honey
hai juga honey, kkk~, kalau begitu besok maukah kau jalan bersamaku? kita ke taman kkk~

aku meng sms balik
from : honey
to     : donghae oppa
baiklah oppa, aku mauu kkk~ ^^, see u tommorow

lalu honey mendapat balasan
from : donghae oppa
to     : honey
okey, ku tunggu besok ya kkk~ ^^!

continued..
-Admin Jewel's-

Why I # 2

"Ada apa ? " tanya perempuan itu
"yoo kyung , pagi sekali kau sampai di sekolah ? " tanya temannya itu
"Cepat datang , cepat pulang" Kata yoo kyung
Temannya hanya bengong melihat perubahan temannya yang dulu ceria menjadi tidak banyak bicara . :(

~Di Kelas~
Sebelum bel masuk berbunyi.........................................
Kim Yoo Kyung sedang menulis sesuatu yang kelihatannya rahasia sekali . Tiba-tiba teman sebelahnya menyenggolnya .
"Hey, apa yang kau tulis " Kata Kim Soo hyun
Kim Soo Hyun adalah teman terdekat Yoo kyung di kelas
"Ani . Bukan apa-apa " Kata yoo kyung yang masih asyik menulis
Tapi dengan sigap soo hyun langsung mengambil kertas itu
"Apa ini ??" Kata soo hyun sambil memperhatikan gambar dan tulisan di kertas itu
"Bukan apa-apa" Kata yoo kyung yang ingin mengambil kertas itu lagi tetapi ia tidak berhasil karena soo hyun lebih tinggi 20 cm darinya
"Park Jung Soo Sarangheyo " Ucap soo hyun sambil melihat kertas itu
"Jadi,kau belum bisa melupakan Park Jung Soo , dia sudah tidak ada di dunia ini sadarlah , kau sudah kehilangan akal sehatmu " Kata soo hyun dengan nada yang hampir marah sambil merobek kertas tadi
"Mworago" Kata yoo kyung sambil menatap wajah soo hyun

Satu kelas memandangi mereka dengan terkejut karena,baru pertama kali mereka bertengkar
"Yah dia sudah hilang dari dunia ini , untuk apa kau masih mencintainnya , masih banyak lelaki di dunia ini" Kata soo hyun
"Apa kau tahu knapa ia meninggal, apa kau tahu knapa aku tidak bisa melupakannya"Kata yoo kyung sambil menahan air mata dan keluar kelas untuk menenangkan dirinya

Murid-murid dikelas memandangi kim soo hyun
"Ada apa denganmu,hyun" Kata temannya
"Aku tak tahu, aku sangat marah ketika ia membicarakan Park Jung soo " Kata soo hyun ang masih tidak bisa berpikir , pikirannya sangat kosong

"Apa yang tadi yoo kyung bicarakan yah apa ia tahu knapa jung soo menninggal dan knapa ia tidak bisa melupakan jung soo ?? " soo hyun bicara dalam hati ia masih bingung sambil meningat pembicaraan ia dengan yoo kyung tadi

Di luar kelas, di tempat yang cukup sepi di dekat loker siswi . Yoo kyung masih duduk termenung sambil menghapus air matannya itu dan menyusun foto jung soo .
"Maafkan aku jung soo , aku yang telah membunuhmu" kata yoo kyung

Our Kiss part 10


Aku dan jung soo oppa sedang ditaman pojok kota seoul. Hari ini kami terakhir masuk sekolah dan selanjutnya kami sudah libur. Jung soo oppa sedang memainkan gitar untukku. Namun sayang sekali tiba2 hujan mengguyur deras alhasil jung soo oppa membawaku kebawah pohon.
“oppaa -_____- mao mati disamber gledek yah?” tanyaku kesal. Gak romantis sekali. sudah hujan dibawa kebawah pohon, sukur2 kalo gak kesamber petir -_-
“oiyah, mian. Aku panik. Sudah ayo cepat kesana” jawabnya menggaruk rambut tebalnya dan segera menarikku menuju telephone box itu.
Aku sangat gugup dan tak berani menatapnya. Aku dan jung soo oppa baru berpacaran setengah tahun dan jujur aku belum siap dengan keadaan seperti ini. telephone bos ini terlalu kecil untuk kami berdua. Apakah aku yang tambah gemuk ? aigoo..
Aku menatapnya sesekali dan kini ia sudah menatapku terlebih dahulu. Mataku tiba2 saja tidak bisa kualihkan dari matanya dan menatapnya lekat. Kurasa wajahnya mendekat.
Deg deg.. deg deg.. dag dig dug seeerrrr...
Jantungku bergerak cepat tak menentu. Wajahnya 5 cm.. 4 cm..
                                                •                             •                             •
3 cm.. 2 cm.. 1 cm..
Dan Jung soo oppa benar2 menciumku. Kejadian ini benar2 mirip seperti saat itu. Dimana jung soo oppa menempelkan bibirnya dengan bibirku ditempat ini. tempat sempit didalam taman indah yang dipenuhi pohon singkong serta ubi dan tepat pada saat hujan turun dengan deras.
Pada akhirnya aku mengulang kembali kejadian itu, kejadian masa SMA, dimana aku bertemu dengan cinta pertamaku. Pergi berkencan dan untuk pertama kalinya seorang namja menciumku, yaitu Jung Soo oppa. Ia telah mengambil hatiku dengan mudahnya. Kau memang hebat oppa, namja terkeren yang pernah kutemui. Lalu sungmin oppa? Namja terimut yang pernah kutemui pastinya.
Untuk kedua kalinya kami menautkan kedua bibir kami di tempat ini. tempat yang sama persis dan dalam keadaan yang sama percis. Kenangan manis yang akan kubawa hingga waktuku habis. Rintikkan hujan yang deras yang turun menyerbu membasahi bumi menemani kami dalam drama hidup ini. drama kehidupanku yang sangat menyenangkan. Suara hujan yang pecah ketika menyentuh aspal benar2 meneduhkan hati.
Dan mengenai perjodohan itu, semua akan tetap berlanjut seperti yang direncanakan. Menikah dengan Park Jung Soo oppa, pangeran putih yang sering kusebut dulu karena kecintaannya pada warna putih , dan juga kebaikan hatinya yang polos. Menikah di gereja yang terdapat pada kota Busan yang jauh dari seoul yang merupakan impiannya.
“oppa, aku akan mewujudkan impianmu untuk menikah digereja kristal itu” kataku disela ciuman kami.
“ne, gomawo Ahn Minseo. Sarangaheyo” jawabnya lembut dan kembali mencium bibirku.
Aku benar2 tidak menyangka ini. Sungguh kebetulan yang sangat menyenangkan. Saranghae Park Jung Soo oppa.

THE END