Jumat, 20 April 2012

Can't Touch Your Heart part 2


Lee donghae’s pov
“lama sekali sih eunhyuk. Berjanji bertemu pukul 7 malam, sudah lewat 20 menit masih belum datang. Dasarr” gerutuku kesal. Baru saja dikatakan, orangnya sudah muncul.
“mian donghae-ah. Tadi aku menjemput seseorang dulu.” Katanya dengan nafas tak teratur karena berlari. Aku sedikit kaget dan penasaran. Kucoba menoleh dan menjelajahi sudut ruangan kafe, mencoba melihat siapa yang datang bersama eunhyuk.
“mian. Aku baru kembali dari belakang” ucap seorang wanita yang sekarang berdiri tepat disamping hyuk jae. Aku tercengang melihat wanita tersebut. Menatapnya sesaat dan refleks kutarik hyuk jae untuk berbicara tanpa diketahuinya.
“hyuk jae-ah, mengapa kau tidak memeberitahuku bahwa kau membawa Lee Sang Rim ikut denganmu?” bisikku.
“sudah kukatakan kan, aku akan membawa seseorang. Kenapa ? dan berhentilah memanggil nama panjang nya. Itu terdengar aneh tahu” jawab hyuk jae cekikikan. Kurasa ia mulai tahu perasaanku. Inilah kelemahanku, aku bukan kesal dengannya. Melainkan kesal dengan diriku sendiri bahwa aku tidak pernah bisa menutupi rahasiaku darinya. Ia memang sahabatku yang tahu segalanya tentangku. Bahkan sedetail apapun itu.
“hmm.. hmm” aku pun berdeham dan merapikan kemejaku. Mencoba untuk terlihat berkharisma didepan yeoja itu.
“kalian mau makan apa ? pesanlah, hari ini aku yang traktir ya” ucapku lantang.
Hyuk jae dan Sang Rim terkekeh melihat tingkah donghae yang aneh. Donghae akhirnya setengah menunduki berusaha menyembunyikan wajah merahnya itu. Kulirik sedikit pada hyuk jae. Namun  tiba2 ponselku bergetar membuatku melompat kaget.
“ehehe, ,mian mian. Ponselku bergetar” kataku menahan malu kubuka ponsel ku dan mencoba membaca sms-nya.
From     : lee hyuk jae
Jangan bertingkah sok berkharisma. Nanti ia akan menganggapmu aneh dan tak tertarik padamu. K k k k
aku kemudian menatap hyuk jae tajam. Ia menggigit bibir bawahnya menahan tawa.
to            : lee hyuk jae
awas kau!
Balasku untuknya.
Aku pun mengalihkan pandanganku kepada yeoja disamping eunhyuk yeoja yang begitu manis yang membuat mataku tak mampu melihat yang lain. Aku tidak mau melewatkan sedikitpun yang dilakukan oleh yeoja ini. Ia begitu manis. Bahkan sedetik pun dari gerakannya, aku tidak berniat mengalihkan pandanganku sama sekali. Kurasa ini benar2 hal yang serius. Wanita ini memang benar2 mengubah diriku. Kurasa aku menjadi tak normal. Wanita pertama yang bisa membuat jantungku serasa ingin mencelos. Ya Tuhan, bagaimana ini. Sesaat ku lirik sedikit pada eunhyuk dan ia telah menatapku lebih dulu dengan gummy smile nya. Aku hanya tertunduk malu. Sedangkan yeoja itu masih sibuk dengan buku menu yang dipegangnya.
**
“hyuk jae-ahh.. aku tahu aku sudah tidak bisa membohongimu lagi. Aku menyukainya. Aku bahkan cemburu setiap kali melihatmu berdua dengannya. Tolonglah dongsaengmu ini” mohon donghae pada eunhyuk masih sibuk dengan koreografi barunya.
“Lee Hyuk Jae...” panggil donghae pada eunhyuk yang menghiraukannya.
“ne?”
“apa kau tidak dengar apa yang kukatakan tadi?” tanya donghae.
Eunhyuk pun menghentikan kegiatannya dan duduk fokus menatap donghae. Mencerna apa yang ia katakan barusan, sebab otaknya masih melayang memikirkan koreografinya. Ia duduk di sofa tepat disamping donghae dan meraih sebotol air mineral dan mengusap keringatnya.
“hyunggg...” panggil donghae dengan manja.
“ne ? ada apa denganmu ? tumben sekali seperti anak kecil” jawab eunhyuk setelah meneguk air mineralnya dan kaget dengan perlakuan donghae padanya. Tangan donghae bertengger diatas tangan eunhyuk dengan manis dan berbicara dengan manja.

“tumben sekali kau memanggilku hyung” ucap eunhyuk sambil tertawa. Donghae pun membulatkan matanya menatapnya dan menatap eunhyuk sangar dan meminta eunhyuk untuk serius.
“iya iya” jawab eunhyuk akhirnya. Sekilas senyuman donghae mengembang mendengar bahwa eunhyuk menyetujui untuk menjodohkannya dengan Sang Rim.
**
“Sang Rim-ah, nanti ikut oppa ya ke studio” kata eunhyuk paada Sang Rim. Sang Rim hanya mengangguk setuju. Ia tidak pernah menolak apapun yang dikatakan eunhyuk. Sudah dikatakan, perasaan itu berbeda. Bukan hanya sekadar oppa dengan dongsaengnya.
Di Studio..
Eunhyuk meminta Sang Rim untuk duduk dibangku kosong untuk menunggunya berlatih dance.
“Sang Rim-ah, maaf kalau ini sedikit menganggumu” kata eunhyuk menatap sang rim intens.
“tidak apa apa oppa. Aku akan menunggumu. Kau latihanlah.” Jawab sang rim polos. Dengan wajah sedikit memerah,
“bukan itu sang rim-ah” kata eunhyuk memegang kancing bajunya paling atas. Sang rim hanya bisa membelalakkan matanya tak mengerti maksud eunhyuk. Satu persatu kancing baju eunhyuk mulai terlepas hingga ia benar2 melepas bajunya. Terlihat abs nya begitu............... menggoda!
LeeSang Rim’s pov
Aku tersentak kaget melihatnya melepas pakaiannya. Aku tidak pernah melihat ini sebelumnya. Kurasakan wajahku menghangat. Apakah ini kebiasaan buruknya , melepas baju saat menari ? kurasa itu bahkan  bukan kebiasaan buruk. Tetapi kebiasaaan khas Lee hyuk jae oppa ><
Oh tidak! Aku tidak bisa menahan diri. Kutatap ia sesekali tersenyum padaku namun tetap berkonsentrasi pada tariannya. Entah sudah jadi apa wajahku ini, mungkin aku sudah ber-mimikri menjadi seekor kepiting rebus. Aku tidak tahu sudah semerah apa wajahku ini gara2 menatapnya. Ia benar2 menggoda. Sesekali aku tertunduk malu menyembunyikan wajahku yang merah ini.
“kau sedang apa  ?” tanyanya ketika mendapatiku sedang menatap lantai. Ia duduk tepat disampingku. Aku terkaget sedetik kemudian aku bergerak mundur menghindarinya beberapa jengkal. Ia hanya menatapku aneh. Aku hanya bisa tersenyum malu.
“mian kalau aku membuatmu kaget.” Katanya lembut menatapku dalam
“tidak oppa. Hmm, apa kau memang sudah bisa seperti ini ? latihan dance tanpa pakaian ?” tanya ku malu2.
“ne. Apa kau terganggu ? mianhe” jawabnya segera meraih bajunya dan hendak memakainya. Aku menahan tangannya agar tak bergerak lebih banyak lagi.
“aku tidak bilang aku terganggu kan ?” kataku malu2. Ia sontak menatapku lagi. Kami saling bertatapan intens. Hingga beberapa detik kemudian, aku bahkan tidak sadar kalau wajahnya mendekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar