1.
Author : Admin
petals
2.
Judul : Can’t touch you heart
3.
Kategori : Romance
4.
Cast : Lee Hyuk Jae (Eunhyuk), Lee Dong Hae, Lee Sang Rim
Lee dong hae’s pov
Akuilah saja lee dong hae, kau belum bisa menyentuh hatinya.
Mungkin kau memang pria yang didambakan semua wanita, tetapi tidak untuknya.
Kau bisa mendapatkan semua yang kau mau, termasuk dia. Kau hanya sedikit sulit
untuk menyentuh hatinya.
Aku berjalan menulusuri koridor kampus yang sudah sepi.
Tentu saja, ini sudah pukul 5 sore. Mana ada lagi mahasiswa yang masih
berkeliaran. Kecuali mahasiswa di jurusan designer itu.
“Lee Sang Rim!” teriakku pada sesosok wanita yang baru saja
melewati sampingku. Ia menoleh dan matanya menatap tepat dimataku.
“ne ? kau memanggilku ?” tanyanya. Aku mengangguk kecil. Ia
pun berjalan menghampiriku. Ya ampun, mengapa aku segugup ini. Apa yang harus
kukatakan. Padahal tadi aku yang memanggilnya.
“ne oppa. kau memanggilku? Ada apa?” tanya nya sekarang
berada tepat dihadapanku.
Aku hanya menggaruk kepalaku yang tak gatal sejenak.
“annyeonghaseyo.. lee dong hae imnida” kataku
memperkenalkan diri padanya.
“annyeong. Sang Rim imnida. Darimana kau tahu namaku oppa ?”
tanya nya membuat wajahku memerah. Aku tak ada ide lain selain mengatakan ini,
“dari temanmu yang aku kenal. Aku mengenalmu, hanya kau saja
yang tak mengenalku. Hehe” ucapku gugup dan mencoba untuk dekat dengannya dan
menghindari kecanggungan yang mungkin akan terjadi.
“ooh.. mmm, panggil saja Sang Rim. Tidak perlu memanggil
nama panjang, terlalu formal oppa.” Katanya. Ternyata ia pandai berbicara juga.
Pandai berbicara untuk menghindari kecanggungan. Aku hanya tersenyum dan
mengangguk tanda mengerti. Kemudian kami pun berjalan bersama menyusuri
koridor.
“ngomong-ngomong, tadi ada apa kau memanggilku oppa ?”
katanya lagi2 memeras otakku untuk berkerja mencari sebuah alasan yang tepat.
“hmmm, aku hanya ingin mengajakmu ke perpustakaan” kataku
tak ada ide lain lagi.
Aku terkaget dan menatapnya sejenak, ia tertawa. Tawanya
yang membuat hatiku semakin deg-degan.
“ini sudah pukul 5 sore oppa. Tentu saja perpustakaan sudah
tutup” katanya masih tertawa. Aku kembali menggaruk kepalaku yang tak gatal.
Sudah kubilang, otakku harus bekerja 10x lipat lebih keras ketika berbicara
padanya. Oh, bukan, mungkin ketika dekat dengannya. Berusaha mencari topik agar
tidak terdengar aneh.
“oia ! aku lupa. Mian” kataku hanya menyengir pasrah.
“kau sudah mau pulang ?” sambungku.
“iya.” Jawabnya singkat.
“kuantar pulang ya ?” tanyaku menawarkan bantuan. Sebetulnya
bukan bantuan juga sih. Ini bagian dari trik ku untuk mendekatinya kekeke~
Belum sempat ia menjawab, terdengar suara teriakan dari
ujung sana. Aku dan dia hanya menoleh kemudian saling berpandangan.
“Sang Rim !! tunggu aku” teriak seorang namja yang jelas aku
kenal.
Ahh ! sial ! dia lagi dia lagi.. selalu muncul disaat yang
tak tepat. Baru saja aku ingin dekat dengannya, ia sudah muncul dan akan
mengacaukan segalanya.
“Hae, kau belum pulang ? tumben sekali.” Sapanya padaku
“iya hyuk. Tadi ada sedikit masalah sama dosen, jadi harus
diskusi” jawabku seadanya
“oppa, ternyata kau belum pulang ? bukankah kelas dance mu
sudah selesai dari tadi ?” tanya yeoja disampingku masih melongo menatap namja
bodoh itu.
“belum. Aku ada kelas tambahan hari ini. Mau pulang
bersamaku?” tanya hyungku pada Sang Rim.
Sang Rim menatapku sekilas lalu kembali menatap hyuk jae.
“ne. Mian donghae oppa. Lain kali saja ya” ucapnya membuatku
kecewa. Apalagi melihat perlakuannya barusan, memeluk lengan hyuk jae erat.
Perasaan sedih yang menyelimuti dadaku membuatku terasa sedikit sesak. Kucoba
untuk mengulas sebuah senyum kecil dibibirku.
• • •
Lee hyuk jae dan Lee Sang Rim, keduanya telah berteman akrab
sejak dibangku SMA. Dan kini keduanya,
beserta aku juga, telah duduk dibangku kuliah. Aku mengambil jurusan bisnis,
hyuk jae atau yang biasa kupanggil eunhyuk mengambil jurusan dance/seni menari,
dan gadis yang satu itu-gadis yang berhasil membuatku hilang kesadaran tiap
kali melihatnya lekat- mengambil jurusan design interior. Aku dan hyuk jae
berteman sangat baik. Dari kelas SD bahkan. Namun karena kami mengambil berbeda
jurusan, hubungannya denganku sedikit renggang. Dan mungkin juga gadis itu.
Dongsaeng kesayangannya. Semenjak ia mengenal gadis itu, waktunya untukku
sedikti berkurang. Awalnya kukira yeoja itu akan menjadi yeojachingu nya, namun
sampai sekarang yeoja itu tetap hanya menjadi dongsaeng kesayangannya dan
membuatku malah menyukai dongsaengnya itu. Ia tidak tahu apapun tentang ini.
Jelas saja, kalau ia tahu mengenai hal ini, ia bisa sok-sok an menjadi mak comblang,
yang mungkin menurutku akan memperburuk hubunganku dengan Sang Rim. Aku
menyukai Sang Rim sejak kelulusan SMA-ku beberapa tahun yang lalu. Aku sering
memperhatikan gerak geriknya. Namun kulihat ada yang berbeda darinya.
•
• •
Lee hyuk jae’s pov
“oppaa” rengeknya manja.
“ne ? ada apa ?” jawabku.
Aku dan Sang Rim sedang berada disebuah rumah makan.
Mengingat aku belum makan sejak tadi siang dan perutku kini mulai memainkan
alat musik gemuruh didalam perutku. Ia menatapku intens. Aku membalas tatapannya.
Sebenarnya aku tak mengerti dan tidak bisa membaca pikirannya. Namun aku hanya
berpura pura mengerti dan tahu apa yang akan ia katakan.
“terkadang aku merasa aneh dengan donghae oppa. Ia sering
mengajakku mengobrol, namun baru tadi sore ia memperkenalkan dirinya padaku, ia
katakan padaku bahwa ia mengenalku. Kupikir kau memberitahu namaku dan
menceritakan tentang diriku padanya, benarkah itu ?” tanya Sang Rim dengan
tatapan sedikit curiga padaku.
“aniyaa. Aku tidak mengatakan apapun tentangmu. Setauku ia
bahkan tidak mengenalmu. Mungkin karena ia tidak pernah bercerita padaku apapun
tentangmu.” Jawabku seadanya. Ia tampak berpikir sejenak dan kulihat raut
wajahnya yang begitu serius memikirkan sesuatu.
“tapi oppa, aku sedikit heran. Mengapa ya, setiap kali ia
berbicara padaku, ia pasti ngelantur, lalu aku juga sering melihat wajahnya
memerah. Entah ada apa dengannya. Aku sedikit khawatir” jelas Sang Rim. Aku
mencoba mencerna kalimatnya barusan. Berbicara ngelantur, wajah memerah.
“apakah ia juga sedikit bergetar ?” tanya ku memastikan agar
prediksiku tak salah.
“iya. Kulihat tangannya sedikit bergetar” jawab nya.
“ahaa !” kataku spontan membuatnya menatapku heran. Makanan
kami sudah datang dan kami segara menghabiskan makanan kami masing-masing.
Sambil makan, aku sambil berpikir. Kena kau donghae ! kali ini kau memang tidak
pernah bisa membohongiku lagi. Sudah kutebak. Dasar ikan bodoh, hal begini saja
mau disembunyikan sendiri. Awas kau yah!!
**
“oppa, hari ini temani ku ketoko sepatu ya. Sepatuku sudah
berlubang, harus diganti dengan yang baru.” Katanya sambil menggandeng tanganku
dengan manis dan memohon dengan mata berbinar.
“baiklah.” Jawabku sambil mengelus rambutnya.
•
• •
Lee Sang Rim’s pov
Aku suka bertingkah seperti ini didepan oppa ku ini. Mungkin
bukan hanya suka bertingkah seperti ini. Bahkan aku menyukai melakukan apapun
pada lee hyuk jae oppa. Mungkin ini terdengar aneh. Tetapi entahlah, perasaanku
ini datang begitu saja dan aku tidak bisa menghindarinya. Setiap kali aku
didekatnya, aku selalu merasa nyaman. Perasaan sayang yang lebih dari sekedar
seorang dongsaeng kepada oppa nya. Hmm, aku belum berniat mengatakan apapun pada oppa. Tentu
saja karena aku berpikir panjang. Kalau misalnya aku mengatakan satu kata saja
yang salah, semuanya akan jadi hancur berantakan. Lebih baik kusimpan saja
perasaanku seperti ini, pada saat yang tepat mungkin aku baru memberitahunya.
Aku lebih menyukai seperti ini.
•
• •
Lee hyuk jae’s pov
Ahahaha, kali ini kau akan tahu akibatnya donghae-ah.
Rasakan akibat bahwa kau tidak mengatakan perasaanmu padaku. Kau tahu kita
bersahabat, tetapi kau malah menyembunyikan perasaan sesungguh nya yang kau
rasakan. Sahabat macam apa kau ini? Dasar ikan bodoh !
“Sang Rim, nanti malam aku akan bertemu dengan donghae
disebuah kafe. Sudah lama kami tidak berbincang. Apa kau mau ikut ?” tanyaku
padanya yeoja yang sedang asik memilih buku ini.
“boleh juga oppa” jawabnya tanpa menoleh.
**
“donghae-ah, nanti malah kita bertemu dikafe biasa ya. Sudah
lama kita tidak berbincang. Nanti aku akan membawa seseorang” kataku pada
donghae di sebrang sana.
“ne!” jawabnya segera mematikan ponselnya.
**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar