“darimana oppa ?” tanya nya. Aku tersenyum lalu mengeluarkan
sebuah Bouquet bunga tulip merah. Ia menerimanya.
“gomawoo” katanya dengan nada sedikit bingung.
Aku kembali duduk ditempatku. Menatapnya lekat.
“apa kau tahu apa itu arti bunga tulip merah ?” tanyaku
padanya. Ia hanya menggeleng dan heran.
“tulip merah mengartikan bahwa seseorang telah menyatakan
cinta kepada orang yang dicintainya” jelasku. Ia terdiam dan mencoba meikirkan
kalimatku barusan. Selang beberapa detik, aku kembali berbicara..
“Saranghaeyo Lee Sang Rim” kataku dengan tatapan teduh dan
mengeluarkan senyum termanisku.
Ia bergeming dan tak memberikan respon. Tiba2 terdengar
suara petasan dari atas sana dan ternyata itu adalah kembang apii. Akhirnya ia
tersenyum dan menatap kembang api tersebut dengan terpesona. Kini malah jadi
aku yang bingung. Siapa yang melakukan semua ini. Aku sama sekali tidak
merencanakan ini semua. Apakah eomma ? tidak mungkin!
Setelah kembang api selesai, ia menatapku intens. Aku
bersandiwara dan menganggap itu semua adalah aku yang merencanakannya.
“nado saranghaeyo Lee dong hae oppa” ucapnya membuatku
gembira setengah mati. Aku melompat dan hampir saja jatuh ke kolam. Aku
memeluknya erat. Merasakan hatinya yang sepenuhnya telah berhasil kusentuh
dengan sempurna.
ditengah pelukan kami, aku mendengar suara teriakan dari
arah sana.
“heyy ! Lee dong hae dan Lee Sang Rim, kalian belum resmi
pacaran tanpa persetujuan kami !” teriaknya dari sana. Aku dan Sang Rim menoleh
dan saling menatap. Ternyata kyuhyun lah yang berteriak tadi.
Kyuhyun, yesung, ryeowook, siwon, sungmin, shindong, dan leeteuk semuanya datang berjalan
menghampiriku.
“mengapa kalian disini ?” tanyaku polos. Aku mulai curiga
dengan mereka semua. Jangan jangan mereka lah yang telah membuat kembang api
jadi-jadian tadi.
“apa kami tidak boleh kesini melihatmu resmi berpacaran
dengan seorang yeoja ? dasaar ikan peliit !” gerutu ryeowook.
“bukan begitu.. aku hanya kaget. Dan apakah kembang api tadi
kerjaan kalian ?” tanyaku menatap satu per satu temanku dengan selidik. Tiba
tiba semuanya sontak melihat dan menunjuk leeteuk hyung.
“mwoo ? mengapa hanya aku ? kalian semua juga ikut andil kan
?” tanya nya refleks seperti anak kecil yang disalahkan lalu berusaha membela
diri. Tawa kami pun pecah menatapnya bertingkah seperti itu.
Aku kembali melihat satu per satu chingudeul ku dan
mengabsennya satu per satu. Hmmmmm...
“mana hyuk jae ?” tanya ku menyadari bahwa hyung
kesayanganku tak berada ditengah tengah mereka. semuanya hanya mengangkat bahu
tanda tak tahu. Sudah kukatakan, aku tidak suka menyebut namanya. Setiap kali
menyebut namanya, aku bisa berhalusinasi kalau ia berada dibelakangku sekarang.
Semuanya terdiam datar dan tampak seperti menahan tawa. Kurasakan ada yang
menyentuh pundakku dan aku menoleh dan,,
“WHUUAAAAAA !!!!!” tariakku kaget dan melompat. Alhasil
badanku terjatuh dan tercebur sempurna ke kolam berenang.
“ikan bodoh ! apakah aku tampak seperti hantu bagimu ?!”
ucap hyuk jae
“hyuk jae-ah ! kau ini suka sekali mengaggetkanku. Kau lihat
ini, semua bajuku basah. Apalagi didepan yeojachinguku yang baru beberapa menit
jadian. Haaiiissshhh, kau jahat sekali padaku” gerutuku berusaha kembali naik
ke permukaan. Semuanya hanya tertawa terbahak, begitu pula dengan
yeojachinguku.
Setelah aku kembali ke permukaan, suasana kembali hening.
Kulihat hyuk jae dan Sang Rim sedang saling bertatapan. Aku dan yang lainnya
hanya diam menatap keduanya bingung.
“hmm.. hmm..” aku berdeham memecah keheningan. Sang Rim
tersadar dari lamunannya yang sedari tadi menatap hyuk jae. Aku merangkulnya
agar ia tidak terlihat mati kutu didepan hyuk jae.
“Sang Rim, apa kau sudah bisa memaafkanku sekarang ?” tanya
hyuk jae langsung. Ia setengah tertunduk dan memikirkannya sejenak. Tak lama
kemudian ia kembali mengangkat wajahnya,
“Ne, Lee Hyuk Jae oppa. Nado mianhe” katanya.
Aku pun melepas rangkulanku dan membiarkannya berjalan
mendekati hyuk jae dan memeluk oppa nya itu. Semuanya pun tersenyum bahagia.
“kau dongsaengku tersayang” kata hyuk jae mengusap rambutnya
lembut. Karena terlalu lama mereka berpelukan seperti itu, aku segera berdeham.
“mian” ucap Sang Rim malu-malu.
“ahh , kau ini payah donghae-ah. Aku baru memeluknya
beberapa detik, kau sudah cemburu” gerutu hyungku. Aku hanya bisa bersikap
sarkastik dan sedikit menyombongkan diri. Ia malah mengacak rambutku dan
membuatku terpeleset ke kolam berenang lagi.
Semuanya hanya bisa tertawa melihatku yang dikerjai terus
menerus oleh eunhyuk.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar