Kamis, 14 Juni 2012

Our Kiss part 10


Aku dan jung soo oppa sedang ditaman pojok kota seoul. Hari ini kami terakhir masuk sekolah dan selanjutnya kami sudah libur. Jung soo oppa sedang memainkan gitar untukku. Namun sayang sekali tiba2 hujan mengguyur deras alhasil jung soo oppa membawaku kebawah pohon.
“oppaa -_____- mao mati disamber gledek yah?” tanyaku kesal. Gak romantis sekali. sudah hujan dibawa kebawah pohon, sukur2 kalo gak kesamber petir -_-
“oiyah, mian. Aku panik. Sudah ayo cepat kesana” jawabnya menggaruk rambut tebalnya dan segera menarikku menuju telephone box itu.
Aku sangat gugup dan tak berani menatapnya. Aku dan jung soo oppa baru berpacaran setengah tahun dan jujur aku belum siap dengan keadaan seperti ini. telephone bos ini terlalu kecil untuk kami berdua. Apakah aku yang tambah gemuk ? aigoo..
Aku menatapnya sesekali dan kini ia sudah menatapku terlebih dahulu. Mataku tiba2 saja tidak bisa kualihkan dari matanya dan menatapnya lekat. Kurasa wajahnya mendekat.
Deg deg.. deg deg.. dag dig dug seeerrrr...
Jantungku bergerak cepat tak menentu. Wajahnya 5 cm.. 4 cm..
                                                •                             •                             •
3 cm.. 2 cm.. 1 cm..
Dan Jung soo oppa benar2 menciumku. Kejadian ini benar2 mirip seperti saat itu. Dimana jung soo oppa menempelkan bibirnya dengan bibirku ditempat ini. tempat sempit didalam taman indah yang dipenuhi pohon singkong serta ubi dan tepat pada saat hujan turun dengan deras.
Pada akhirnya aku mengulang kembali kejadian itu, kejadian masa SMA, dimana aku bertemu dengan cinta pertamaku. Pergi berkencan dan untuk pertama kalinya seorang namja menciumku, yaitu Jung Soo oppa. Ia telah mengambil hatiku dengan mudahnya. Kau memang hebat oppa, namja terkeren yang pernah kutemui. Lalu sungmin oppa? Namja terimut yang pernah kutemui pastinya.
Untuk kedua kalinya kami menautkan kedua bibir kami di tempat ini. tempat yang sama persis dan dalam keadaan yang sama percis. Kenangan manis yang akan kubawa hingga waktuku habis. Rintikkan hujan yang deras yang turun menyerbu membasahi bumi menemani kami dalam drama hidup ini. drama kehidupanku yang sangat menyenangkan. Suara hujan yang pecah ketika menyentuh aspal benar2 meneduhkan hati.
Dan mengenai perjodohan itu, semua akan tetap berlanjut seperti yang direncanakan. Menikah dengan Park Jung Soo oppa, pangeran putih yang sering kusebut dulu karena kecintaannya pada warna putih , dan juga kebaikan hatinya yang polos. Menikah di gereja yang terdapat pada kota Busan yang jauh dari seoul yang merupakan impiannya.
“oppa, aku akan mewujudkan impianmu untuk menikah digereja kristal itu” kataku disela ciuman kami.
“ne, gomawo Ahn Minseo. Sarangaheyo” jawabnya lembut dan kembali mencium bibirku.
Aku benar2 tidak menyangka ini. Sungguh kebetulan yang sangat menyenangkan. Saranghae Park Jung Soo oppa.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar