Taeyeon’s pov
Sudah satu bulan. Ya, satu bulan pas aku telah menjadi
yeojachingu park jung soo oppa. Dan hari ini, aku diberi hari libur. Mungkin
bukan hari libur, aku mengambil cuti. Perasaanku yang seperti ini benar2 tidak
mendukungku untuk perform bahkan tersorot kamera. Aku duduk dibangku taman pada
pagi2 buta seperti ini. pukul 3 subuh.. aku duduk ditaman pusat kota. Tidak ada
siapapun. Hanya aku seorang. Kini aku berfikir, sebenarnya apa yang sudah aku
lakukan ? apa aku benar2 mencintai park jung soo oppa hingga aku menerimanya
malam itu ? namun jika sekarang aku merasakan perasaanku padanya, aku tidak
menemukan sebutir benih cinta pun untuknya. Lantas , mengapa aku menerimanya ?
Aku masih duduk termenung. Menatap kearah tak menentu.
Membiarkan dinginnya udara kota seoul merasuki tulangku. Aku memeluk tubuhku
sendiri. Kurasa mantel ku saja tak mampu menghangatkanku. Aku yakin kalau aku
disini lebih lama lagi, aku akan mati kedinginan. Namun kakiku tak membiarkanku
beranjak dari tempat ini. otakku sendiri membeku dan sebelum itu ia
memerintahkanku untuk mendalami perasaanku.
Aku masih duduk bengong. Memutar kembali memoriku beberapa
waktu lalu. Hatiku tiba2 menjadi sakit. Begitu ngilu. Seperti sesuatu yang
tajam menghujam dadaku. Membuat dadaku terasa berat untuk bernapas. Mengapa aku
bisa seperti ini ? mengingat malam itu.. Ia dan Seo..
Tiba2 aku merasakan sesuatu. Pikiranku seakan terbuka.
Apakah benar kalau aku menerima leeteuk oppa hanya karena pelampiasan ?
melampiaskan semua kekecewaan dan kekesalan ku padanya. Melihat kyu dan seo
yang selalu bersikap manis dihadapanku, membuatku menjadikan leeteuk oppa
sebagai pelampiasan. Aku memang tak pernah mencintai leeteuk oppa. Hatiku hanya
untuk kyuhyun. Cho Kyuhyun oppa.
Bulir bulir airmata jatuh melalui pelipisku. Jeongmal mianhe
leeteuk oppa. Aku benar2 tidak sadar bahwa aku telah melakukan ini. lagipula
pada saat itu kau memintaku untuk menjadi kekasihmu, dan pada saat itu juga
hatiku sakit dan tersirat di pikiranku untuk balas dendam pada kyuhyun oppa.
Dan tanpa kusadari aku menerimamu namun sesungguhnya hatiku tidak pernah
mencintaimu. Bagaimana ini ? apa kau akan marah padaku ? apa kau akan
membenciku ? aku tidak tahu apa yang akan terjadi apabila leeteuk oppa tahu
akan semua hal ini. ia pasti akan berfikir bahwa aku licik dan kejam. Namun
apalah daya, aku harus segera menyelesaikan semuanya. Aku tidak akan menjalani
dan menarik ini lebih lama lagi. Aku harus segera memberitahu leeteuk oppa dan
menerima segala resiko yang akan kuterima. Sekalipun ia akan membenciku seumur hidup,
aku akan menerimanya. Memberitahu leeteuk oppa dan mencoba menjalani
kehidupanku seperti semula. Seperti semula saat aku belum pernah mengenal dan
mencintai Cho Kyuhyun.
Pagi ini juga, aku memutuskan mengakhiri semua drama kesalah
pahaman ini. menjelaskan sejelas jelasnya pada orang orang yang terlibat dalam
dramaku ini tentang apa yang aku rasakan sebenarnya.
Kulirik jam tangan ku , pukul 6 pagi..
Aku mengaduk tas ku yang penuh dengan barang2 dan mencari
ponselku. Sebuah android yang cukup besar segera kupakai untuk menekan beberapa
nomor.
“apakah pagi ini kita bisa bertemu ?” tanyaku formal.
Aku mendengar suara yang ia katakan “yeoboseyo” dengan suara
yang serak menandakan bahwa ia belum terjaga dan masih setengah tertidur.
“chagi.. ada apa ? apa yang terjadi padamu ? apa kau
menangis ?” tanya nya begitu panik. Aku tahu ia sudah melompat dari ranjangnya
dan menuju kamar mandi, mencuci mukanya dan berdeham memperjelas suaranya.
Lagi2 perlakuannya seperti ini membuatku tak tega mengatakan
yang sebenarnya. Ia bahkan tahu kalau tadi aku menangis. Padahal tangisanku
sudah berhenti sejak 20 menit yang lalu, namun ia masih bisa mengenali suaraku
yang tak seperti biasanya. Jung soo oppa begitu baik padaku. Ia bahkan tidak
pernah marah ketika aku mendiamkannya. Ku mohon jung soo oppa, jangan terlalu
baik padaku. Sikapmu yang begitu perhatian padaku akan membuatku semakin merasa
bersalah padamu.
“aku tidak apa2. Aku ingin bicara pada oppa hari ini. kapan
ada waktu ?” tanyaku langsung
“sekarang kau dimana ? aku akan menemuimu sekarang.”
Ia tak mempedulikan pertanyaanku sama sekali dan malah
bertanya balik.
“taman kota” jawabku singkat. Ia segera menutup telepon nya
sedangkan aku kembali duduk. Taman kota masih terlihat begitu sepi. Tak ada
satupun pengunjung kecuali ahjussi yang memang bertugas membersihkan taman ini
dari daun2 gugur yang berserakan.
Sesaat aku mendengar suara tapak kaki seseorang. Dan kini ia
berada dibelakangku, kurasa. Nafasnya terengah, ia belum berbicara dan masih
mengontrol nafasnya yang menggebu-gebu. Mataku terasa perih dan panas. Aku tak
bisa lagi menahan airmataku, jadi kubiarkan mengalir begitu saja.
“chagi, kau kenapa ? mengapa kau menangis ? katakan padaku”
katanya. Raut wajahnya terlihat begitu panik. Keningnya mengerut tak sabar
menunggu jawabanku.
“oppa..” panggilku lirih
“waeyo ?”
“jeongmal mianhe”
“apa yang terjadi taeyeon-ah ?”
Aku belum menjawab apapun. Aku mengumpulkan tenagaku untuk
mengatakan semuanya.
“kau tahu tidak, sejak pertama kau memintaku menjadi
yeojachingumu, aku tidak pernah mencintaimu. Aku hanya menjadikanmu sebagai
pelampiasan” jelasku datar tak berani menatapnya. Airmataku tumpah semakin
deras. Aku tahu apa reaksinya dan ia akan segera memutuskan hubungannya
denganku dan segera pergi. Aku masih belum mendengar suara apapun yang keluar
dari mulutnya. Dugaanku benar. Ia membenciku dan segera pergi. Airmataku yang
masih ada yang menempel di kelopak mataku, kubiarkan turun dengan cara
memejamkan mataku sekaligus merasakan jung soo oppa yang sudah pergi begitu
saja. Aku memejamkan mataku hingga 5 detik dan kemudian membukanya kembali.
Perlahan melirik sampingku memastikan bahwa jung soo oppa telah benar2 pergi
dan aku bisa menangis sepuasku.
Tetapi, aku melihat bayangan seseorang masih berada dan
duduk tepat disampingku. Aku benar2 menengok pada sampingku dan jung soo oppa
masih disini !!!!!
“aku tahu itu..” katanya sambil tersenyum tipis.
“mengapa kau masih disini oppa ? bukankah tadi kau sudah
pergi ?” tanyaku polos
“aku tidak akan membiarkanmu sendiri disini. Membiarkan
seorang yeoja manis sepertimu nangis sendiri disini” jawabnya segera memelukku
erat. Mendekap tubuhku yang sudah seluruhnya dingin dari ujung rambut hingga
ujung kaki.
“walaupun aku dan kau sudah tidak menjadi sepasang kekasih
lagi, aku tidak akan membiarkanmu menangis sendiri. Aku akan tetap disini
sampai kau kembali dengan senyum cerahmu itu. Lagipula aku masih boleh memeluk
dan menyayangimu sebagai dongsaengku kan” sambungnya
Airmataku membasahi kaus tipisnya. Ia mendekapku pada
dadanya, mengunci tubuhku tak membiarkanku kedinginan.
“oppa, kumohon. Jangan terlalu baik padaku. Sikapmu hanya
akan menyakitiku dan akan membuatku tambah merasa bersalah. Kau terlalu baik
dan sabar padaku oppa. Jeongmal mianhe kalau aku tidak pernah benar2
mencintaimu. Aku hanya menganggapku sebagai oppa-ku. Sama seperti yang kurasakan
pada sungmin oppa. Maaf aku telah menjadikanmu pelampiasan kecemburuanku pada
seo yang selalu dekat dengan kyuhyun oppa. Harap kau mengerti perasaanku”
Aku menjelaskan semuanya. Mengatakan semuanya dengan jelas
hingga leeteuk oppa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
“taeyeon-ah, kau memang yeoja pabo! Tanpa kau menjelaskan
semuanya padaku, aku telah mengetahui semuanya. Termasuk kau tidak pernah
benar2 mencintaiku dan menggapku sebagai namjachingumu. Apakah aku sebodoh itu,
hah ? umurku sudah 30 tahun. aku tahu dan bisa mengenal jelas mana tatapan
mencintai dan menyayangi. Oleh karena itu, waktu sebulan ini aku jadikan
kesempatan sebaik mungkin untuk menjadi namjachingu yang baik untukmu.”
“tapi aku malah memberikanmu satu bulan terburuk bagimu
oppa. Kau bisa menjadi namjachingu yang baik untukku, tapi aku tidak bisa
menjadi yeojachingu yang baik untukmu.” Kataku putus asa
“itukan kau yang menilai. Kalau menurutku itu sudah lebih
dari cukup. Ketika kau pergi kencan berdua denganku, menonton film bersama,
mengoleskan eskrim pada pipiku, itu sudah lebih dari cukup”
Aku tak lagi membalas kalimatnya. Aku mengaku kalah berdebat
dengannya. Ia mengalahkanku dengan kasih sayangnya. Aku tak bisa lagi
berkata-kata. Akhirnya aku hanya bisa menatapnya dan memeluknya sekilas.
**
“eonn, kau tampak sudah kembali” kata seohyun yang melihatku
sudah kembali ke dorm.
“ya.” Jawabku datar
“bukan.. maksudku wajahmu”
“ada apa dengan wajahku ?” tanyaku sedikit panik dan segera
memegang sekaligus menepuk kedua pipiku.
“wajahmu terlihat sudah lega dan lebih santai. Apa semua
kesalah pahaman itu sudah selesai kau bereskan ?” tanya magnae satu itu.
“mwo ? kau tahu ? semua ? jinjjayo ?” tanyaku bertubi seolah
tak percaya
“apa yang kami tidak tahu sih eonn.. kau tidak bisa
menyembunyikan sekecil apapun masalah itu terhadap kami.” Jawab jessica
Akhirnya aku pun menyerah. Ya, pasti mereka sudah tahu
semuanya. Aku berjalan menuju kamarku dengan menunduk dan lesu. Segera
kuhempaskan tubuhku pada ranjang empuk itu.
“ada yang masih belum selesai eonnie..” kata seohyun berdiri
berpose didepan pintu kamarku. Aku menjadi panik dan segera bangkit dari
tidurku.
“maksudmu ?”
“tenang dulu eonnie-ku sayang. Jangan panik begitu. Bukan
masalah besar sih, tapi ya tetap masalah”
“apa ?” tanyaku mendesaknya untuk segera menjelaskan apa masalah
tersembunyi itu.
--
kyutae .. aku benar2 suka thor.. :)
BalasHapus