Kamis, 14 Juni 2012

Our Kiss part 9


Leeteuk’s pov
Ia memelukku? Yang benar? Ahhh.. tidak tidak.. apakah ini mimpi? Tubuhnya yang mungil memeluk diriku membuatku cukup merasa hangat. Sangat hangat. Aku membalas pelukannya, ini sangat langka. Apakah ia mengingat semuanya? Kejadian beberapa tahun silam yang persis seperti ini? namun bedanya pada saat itu aku dan dia masih memakai seragam SMA.
“Park Jung Soo oppa”
Kalimat yang ia ucapkan barusan cukup membuatku kaget. ia mengenalku? Dan aku baru benar2 sadar bahwa aku juga mengenalnya.
“hmm?”
“mianhe, aku tidak mengenalmu sejak pertama kali kita bertemu. Kau banyak berubah. Semenjak kecelakaan itu, aku baru bisa mengingatmu.” Katanya dan kurasa ia tersenyum.
“ne, gwenchana. Mian aku tidak memberitahumu bahwa kita pernah bertemu dan dekat beberapa tahun lalu. Aku masih bekum percaya bahwa kita bertemu kembali setelah sekian lama kau pergi dari kehidupanku. Aku benar2 merindukanmu Minseo-ah”
Minseo tersenyum dan melonggarkan pelukannya untuk menatapku.
“lantas mengapa kau mengganti namamu?”
“namaku tetap Park Jung Soo dan selamanya hanya Park Jung Soo. Leeteuk hanya nama panggilanku dewasa ini.” jawabku seraya tersenyum mencoba meluluhkannya dengan lesung pipiku yang begitu manis.
Ia kembali memelukku dan menikmati hangatnya suhu tubuhku. Begitupun juga denganku.
Minseo’s pov
Akhirnya aku bisa bertemunya lagi. Setelah sekian lama, aku bertemu dengan cinta pertamaku semasa SMA dulu. Dan aku sudah memutuskan detik ini juga, aku akan menetap dikorea bersama jung soo oppa dan memutuskan hubunganku dengan kibum oppa.
Kibum oppa, mianhe. Bukan maksudku mencampakkanmu begitu saja. Namun inilah yang kucari selama ini. aku bahagia bersamamu. Gomawo untuk semuanya. Namun aku akan lebih bahagia jika bersama jung soo oppa. Sedikit terdengar egois memang, kau akan bahagiakan apabila aku juga bahagia? Sekali lagi mianhe kibum oppa, jeongmal mianheyo.
“minseo, kau tahu tidak masih ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku?”
“ani. Apa itu oppa?”
Leeteuk oppa menghela napas panjang hingga nafasnya menerpa helai2 anak rambutku.
“kau tahu, pada saat kau kecelakaan, sungmin terus memberimu nafas buatan. Aku merasa... galau?!?! Iisshh, apakah ia menikmati itu hingga ia ketagihan? Aahh, aku kesal terhadapnya” jelas leeteuk oppa dengan nada cemburu dan sifat kekanak kanakannya mulai kumat.
“oppa... sudahlah, kau memang tidak berubah yah, dari dulu tampangmu yang paling dewasa, namun pikiranmu yang selalu paling kekanak kanakkan dan cengengesan.”
Aku cekikikan dan memukul dadanya pelan. Ia hanya menggurutu pelan sambil mulut komat kamit memarahi sungmin oppa.
“sungmin oppa boleh memberiku napas buatan puluhan kali, tapi bibirku hanya untukmu oppa. Untuk yang pertama dan terakhir”
Aku dan leeteuk oppa akhirnya saling menatap dan diam. Hujan turun semakin deras dan sesekali geledek merusuhkan (?) dunia membuat keduanya kaget. minseo mengeratkan pelukannya pada leeteuk.
“kau masih takut geledek, huh?” tanya leeteuk menggoda Minseo. Minseo menunduk namuns esaat kemudian mendongak menatap leeteuk.
Dan keduanya diam dan tenggekamn kedalam pikiran masing2. Sibuk dengan pikiran masing2, saling menatap mematung satu sama lain. Leeteuk menatap lekat di pupil mataku dan mencoba menebak apa yang kupikirkan, begitu pula denganku. Semuanya kurasa clueless. Mungkin dipikiran kami berdua sedang memutarkan sebuah video tua yang sama dalam benak masing2.
                                                •                             •                             •

Tidak ada komentar:

Posting Komentar